Share

Bab 29. Mendesak Henry

Saat mereka mencoba menenangkan satu sama lain, tiba-tiba ponsel Sonya berdering. Secara refleks, Sonya segera melepaskan pelukannya dan melihat nama panggilan di layar ponselnya.

"Tante, saya angkat dulu ya." Sonya penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh pengirim pesan.

"Iya, sayang," jawab Vena sambil tersenyum.

Sonya beranjak dari hadapan Vena untuk menerima telepon. Ia terlihat berbicara serius selama beberapa saat sebelum akhirnya mematikan telepon dan kembali mendekat ke calon mertuanya.

"Maaf, Tante, sepertinya saya harus pergi. Ada keperluan mendadak," kata Sonya sambil tersenyum bersalah.

Wanita licik itu memeluk calon ibu mertuanya. "Masih banyak yang ingin saya ceritakan, tapi saya harus pergi."

Sonya berpura-pura sedih saat hendak mengucapkan selamat tinggal kepada ibu dari tunangannya untuk menarik simpati calon ibu mertuanya yang mudah terpengaruh.

"Tidak apa-apa, sayang. Lain kali kalau ada waktu luang, silakan datang lagi," kata Vena penuh pengertian, "tapi harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status