Share

BAB 9. Malam Itu

Author: Panda Gabut
last update Last Updated: 2023-05-24 03:41:38

"Maaf, kayaknya saya salah kamar," ucap Vyolin setelah dengan samar melihat ada sosok laki-laki di dalam kamar hotel yang dimasukinya.

"Hey, kamu Vyolin kan? Temannya Anna!" Laki-laki itu menahan lengan Vyolin dan menghalangi pintu dengan tubuhnya.

"Maaf, saya harus keluar," ucap Vyolin dengan tubuh lemas berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan laki-laki itu.

"Jangan buru-buru, dong. Aku Mike, kamu ingat kan? Ayo, kita ngobrol dulu cantik."

Vyolin masih begitu jelas mengingat siapa Mike, dan dia semakin berusaha keras untuk lepas dari cengkraman laki-laki itu. Namun, Vyolin kehilangan tenaganya. Mike dengan sebelah tangannya saja, mampu menarik tangan Vyolin hingga terjatuh di samping tempat tidur.

"Santai dulu, cantik. Kita ngobrol-ngobrol dulu," ucap Mike sembari mengangkat tubuh langsing Vyolin ke atas tempat tidur.

Vyolin kembali berusaha untuk bangkit, akan tetapi kedua tangan besar Mike telah kembali mencengkram pundak Vyolin. Vyolin berusaha mendorong dan memukul tubuh Mike sekuat tenaganya, akan tetapi Mike dengan mudahnya menepis setiap perlawanan Vyolin.

"Jangan! Tolong, lepaskan saya!" Vyolin terus menjerit dan menangis ketakutan.

"Sebentar aja, Sayang. Sebentar kok, kita buat kenangan indah di pulau ini untuk kita berdua," ucap Mike dengan seringai penuh gairah.

Mike seperti baru saja menang hadiah besar, ketika bisa mendapati perempuan secantik Vyolin masuk ke kamarnya. Meski mengetahui Vyolin telah menikah, Mike merasa tak ada belas kasihan untuk melepaskan Vyolin.

"Jangan, Mike! Aku mohon! Tolong!"

Mike yang sudah kehilangan akal, tak peduli lagi pada apa pun yang diucapkan Vyolin. Dengan beringasnya, Mike melepaskan setiap helai yang dikenakan Vyolin dan menodai perempuan malang itu tanpa ampun.

"Jangan … jangan!"

Dengan nafas terengah-engah, Vyolin terbangun dari tidurnya. Kejadian di malam itu, kembali datang menjadi mimpi buruk. Kevin yang tidur nyenyak, sampai tak menyadari istrinya itu tengah duduk dengan wajah kacau di atas tempat tidur.

Pikiran yang terguncang, membuat Vyolin kehilangan tidur  yang berkualitas. Sejak overdosis obat tidur hari itu, Kevin telah menyingkirkan setiap obat-obatan dari rumah mereka. 

Vyolin dengan langkah pelan pergi ke kamar mandi, menyalakan air untuk mengisi bath-up lalu menumpahkan habis sebotol sabun cair wangi bunga mawar ke dalam bath-up. 

 

Tak peduli pada bunyi jarum jam di dinding yang telah menunjukkan pukul satu malam, Vyolin mencelupkan saja tubuhnya ke bath-up. Sambil berlinang air mata, Vyolin mengusap-usap perutnya.

Bahkan sebelum pernikahan, Vyolin selalu menjaga dirinya dengan baik. Dia selalu menghindari pergaulan buruk, meski sahabat-sahabatnya selalu membujuk.

Malam itu, dia ditakdirkan untuk gagal menolak minuman keras. Satu keburukan yang telah membawa keburukan lain yang lebih besar. Begitu besar sampai Vyolin merasa semakin tak sanggup untuk menanggungnya.

Wajah Mike tak pernah bisa Vyolin lupakan. Lelaki itu yang dulu begitu dia benci untuk dekat dengan Anna, sahabatnya. Kini kebenciannya begitu berlapis, sampai pernah terpikir dalam hatinya untuk mengoyak-ngoyak wajah Mike dengan tangannya sendiri.

"Mike itu brengsek!." Vyolin ingat betul, selalu mendengar kalimat itu keluar dari mulut-mulut sahabatnya.

"Iya!  Mentang-mentang pembalap ganteng dan kaya, dia seenaknya mainin perempuan. Dari perempuan kelas atas, kelas-kelasan, semua diembat!" Sarah memang yang paling tahu kehidupan banyak laki-laki di kelas atas seperti Mike. Saat Sarah mengetahui Anna berhubungan dengan Mike, segera dia membeberkan keburukan Mike sampai Anna menjauhi lelaki itu.

Anna saat itu telah termakan rayuan Mike, hingga berhubungan bebas selama tiga bulan. Anna tak mempercayai ucapan Sarah, sampai akhirnya dia bisa melihat sendiri kebusukan Mike berkencan dengan banyak perempuan.

Mendengar cerita tentang Mike saja, Vyolin merasa merinding. Dalam hatinya selalu merasa bersyukur telah menikah dengan lelaki sebaik Kevin Durrel.

Tak pernah terbesit dalam pikiran Vyolin, bahwa tangan lelaki brengsek itu telah menyentuh tubuhnya. Keringat laki-laki itu telah menodainya, dan membuat Vyolin selalu merasa jijik pada diri sendiri setiap kali mengingatnya.

Vyolin menahan suara tangisnya, berharap Kevin tak terbangun dan menemukannya. Keinginan untuk menghilangkan bayi kini hadir lagi, bahkan Vyolin merasa bahwa akan lebih baik kalau saat ini dirinya juga mati.

Vyolin merasa tak akan mampu bila harus melanjutkan hidup bersama dengan bayi itu. Bagaimana dia bisa bernapas dan melupakan rasa jijiknya pada Mike, bila darah daging Mike justru akan terus menempel padanya.

"Bayi sialan!" Vyolin meremas-remas perutnya.

Vyolin menengadahkan wajahnya, menatap ke langit-langit kamar mandi. Sekelabat bayangan indah kebersamaannya dengan Kevin pun hadir, lalu menjadi berubah mengerikan saat bayangan seringai Mike di malam itu ikut muncul.

"Maafin aku, Kevin. Maafin aku," lirih Vyolin dalam tangisnya. 

Air di dalam bath-up telah begitu penuh, dan menjadi semakin dingin. Vyolin perlahan menenggelamkan kepalanya, hingga seluruh tubuhnya telah masuk ke air.

"Semua akan lebih baik kalau aku tiada."

"Vyolin?!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 113. Akhir Bahagia.

    Langit seketika mendung, saat Vyolin dan Kevin baru saja membawa Vyona memasuki mobil. Mereka berencana untuk makan malam di sebuah restoran mewah, bertepatan dengan hari jadi pernikahan mereka yang ke delapan tahun. Karena khawatir pada cuaca takut semakin buruk, Vyolin pun mengatakan pada Kevin untuk di menunda rencana mereka."Aku sudah booking mejanya, Sayang," ucap Kevin menyesal."Gak apa-apa, Mas. Mungkin bukan rejeki kita," sahut Vyolin."Jadi? Gimana?" tanya Kevin sambil menggendong Vyona masuk ke rumah."Kamu bawa Vyona ke kamar, aku akan siapkan makan malam," jawab Vyolin sambil lalu menuju dapur.Kevin membawa Vyona ke kamar, memberikan susu dan menggendong bayi kecilnya itu sampai akhirnya tertidur. Saat Vyona telah tertidur, Kevin pun langsung pergi ke dapur.Area makan tampak gelap, hanya ada penerangan dari tiga lilin yang menyala di meja makan. Asap masih mengepul dari dua piring berisi spagheti dengan saus tomat bertoping keju. Kevin tersenyum, melihat hasil kerja Vy

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 112. Mabuk

    Pukul delapan pagi, tepat di pertengahan musim dingin. Masjid Jami Tokyo, tampak ramai menggelar acara pernikahan Tomo dan Donita. Keluarga inti Tomo datang, juga beberapa teman lamanya yang asli tinggal di Jepang. Donita hanya mengundang Hendrik dan Brandon, sedang pernikahannya akan diwakilkan wali hakim.Menggunakan gaun pengantin serba putih, Donita terlihat begitu cantik. Dengan kerudung warna senada berhiaskan renda-renda rajutan sederhana, Donita menjadi pusat perhatian semua yang datang. Tomo terus tersenyum melihat gadis cantik yang kini duduk di sampingnya, sosok yang akan mendampinginya menjalani sisa waktu seumur hidup."Nih, tissu," ucap Brandon menjulurkan sebungkus kecil tisu saku."Ish, kain serbet aja kalau ada," sahut Hendrik ketus."Hahaha. Gak nyangka, ya. Donita akan nikah ngeduluin kita," ujar Brandon sembari menikmati kue cemilan manis yang disediakan keluarga pengantin."Cewek kan memang gitu, selalu pengen ngeduluin," sahut Hendrik."Kita pulang dari sini, har

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 111. Ahli Waris Baru

    Sebulan setelah melalui perawatan intensif di rumah sakit, Ayah Mike telah sadarkan diri dan bisa kembali ke rumah. Shock berat membuatnya tak lagi bisa bergerak bebas seperti dulu. Air matanya tumpah lagi, saat mengetahui menantu dan calon cucunya telah tiada.Ibu Mike menyimpan nomor ponsel Vyolin, dan sering meminta Vyolin untuk datang berkunjung. Seperti hari ini, Vyolin membawa Vyona datang ke rumah keluarga besar Baskoro Group. Menghibur orang tua Mike yang masih merasa berduka."Kalian orang-orang yang baik," ucap Ayah Mike saat Vyolin mengupaskan buah jeruk untuknya."Anda juga, Pak," sahut Vyolin lalu tersenyum."Di mana suamimu?" tanya Ayah Mike. Sudah beberapa kali dia menanyakan Kevin. "Masih di kantor, Pah. Sudah dibilang dari tadi," sahut Ibu Mike dengan raut kesal karena Ayah Mike terus mengulang pertanyaan.Sesuatu terjadi pada saraf otak Ayah Mike, membuatnya sulit konsentrasi dan mudah lupa. "Ah, iya. Mau kah suamimu melanjutkan bisnis kami?" tanya Ayah Mike tiba-t

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 110. Mengenang Kebersamaan

    Kembali ke dalam sel, Mike disambut wajah duka teman-temannya. Hampir semua orang di sel juga sudah mengetahui perihal nasib malang yang dideritanya. Mike langsung membaringkan tubuhnya ke pojokan sel, menghadap dinding. Tidak ada yang berani mengajaknya bicara. Dalam tatapan kosongnya, Mike terus bertemu dengan bayang-bayang Rianti. Senyum istrinya, bahkan keributan-keributan yang dulu terjadi, Mike merindukan masa-masa itu."Apa kurangnya aku, Mike? Sampai kamu harus begitu ingin mendapatkan anak dari istri orang lain!" Mike kembali teringat pertengkaran mereka saat itu.Mike kembali menyalahkan dirinya sendiri, tentang mengapa semuanya terjadi. Dia langsung beranjak duduk, dan perlahan-lahan membenturkan kepalanya ke dinding. Semakin lama semakin keras."Bos, berhenti, Bos," ucap seorang teman Mike di sel yang langsung mencoba menghentikan Mike.Mike tak bergeming, terus mencoba membenturkan kepalanya dengan keras ke dinding. Semua orang akhirnya menahan tubuhnya, hingga menjauhi

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 109. Kenyataan Paling Pahit.

    Rianti masih berada di kamar jenajah, tepatnya di sebuah lemari pendingin khusus. Jasadnya telah dibersihkan dari peluru, hanya tertinggal bekas luka yang membuat merinding siapa saja yang melihatnya.Ibu Mike mengumpulkan keberanian dan kekuatan untuk pergi ke penjara, tempat Mike ditahan. Bersama dengan dua orang pengacara keluarga mereka. Sedangkan Ayah Mike masih dirawat karena koma, serangan jantungnya tak pernah sehebat ini sebelumnya.Mendengar kedatangan Ibunya, Mike merasa senang. Orang tuanya belum pernah datang sebelumnya, walau selalu menanyakan kabarnya pada Rianti. "Mamah, senangnya aku lihat Mamah mau datang," ucap Mike dengan senyum lebar."Ma-maaf, Mamah baru sempat datang," sahut Ibu Mike dengan suara yang begitu berat."Gak apa-apa, Mah. Mamah apa kabar?" tanya Mike.Ibu Mike langsung merasakan sesak di dadanya, mengingat kabar buruk yang saat ini menimpa keluarganya. Segera dia beranjak dari kursi, meninggalkan meja pertemuan dengan Mike dan menangis di luar ruang

  • Rahasia Bayi yang Dikandung Istri Manajer Dingin   Bab 108. TERJADINYA TRAGEDI

    Rianti begitu marah dengan sikap Andrew yang diterimanya pagi ini, tak menunggu waktu lama dia pun segera pergi ke kediaman Ayah mertuanya, CEO Samudera."Mungkin dia pikir, aku gak akan berani mengadu!" ucap Rianti saat melangkah keluar rumah.Sopir pribadi pun langsung melajukan mobil, mengantarkan Rianti ke rumah CEO Samudera. Dengan perasaan gugup,.Rianti mencoba menyusun kalimat yang akan disampaikannya nanti di hadapan Ayah mertuanya.Meski pun kinerja Andrew bagus untuk perusahaan, nyatanya Andrew punya attitude yang buruk. Andrew bahkan sudah berani merendahkan Mike di hadapan Rianti."Menantu, tumben datang ke sini," ucap CEO Samudera yang kebetulan sedang bersantai minum teh di taman depan rumah. Rianti langsung menuju ke sana setelah diberitahu pelayan."Ada apa, Rianti? Perut kamu sakit?" tanya Ibu Mike yang juga ada di sana."Bu-bukan, Mah. Bukan perut yang sakit, tapi hati," jawab Rianti dengan mata berkaca-kaca.Rianti langsung duduk di kursi kosong sebelah Ibu Mertuany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status