Share

Bab 5

Tari sibuk memandangi deretan buku yang berjajar di perpustakaan sekolahnya. Ia sedang mencari buku penunjang untuk mengerjakan tugas dari guru yang harus dikumpulkan dua hari lagi. Tari memang terkenal sebagai anak yang rajin. Ia mendapat peringkat tiga besar di kelasnya. Perpustakaan sekolah adalah salah satu tempat yang paling sering dikunjunginya selama jam istirahat.

Ia biasa menghabiskan waktu sendirian di perpustakaan karena tahu benar bahwa pada jam istirahat seperti saat ini, perpustakaan merupakan tempat yang tidak akan pernah dikunjungi Natasya, teman sebangkunya di kelas XII IPA 2.

Bayangkan saja, mana mungkin gadis yang tidak pernah kehabisan bahan obrolan dan bersuara nyaring seperti Natasya bisa ditahan lama-lama di perpustakaan yang sunyi senyap ini. Tari pernah mengajaknya mengerjakan tugas biologi di perpustakaan agar dapat dengan mudah mencari buku referensi. Bukannya mencari buku, Natasya malah mengacak-acak rambut sambil berkali-kali mendengus keras. Alhasil, mereka pun berhasil menarik perhatian murid-murid lain yang sedang asyik membaca. Bahkan, petugas perpustakaan sempat menegur dan memberi peringatan pada mereka sebanyak dua kali hanya dalam jangka waktu kurang dari dua puluh menit. Hal itu membuat Tari merasa jera untuk mengajak Natasya ke perpustakaan. Ia tidak ingin namanya di-blacklist dari tempat favoritnya ini.

Tari masih sibuk berkutat dengan tugasnya ketika bel tanda masuk kelas berbunyi. Ia pun dengan cepat merapikan buku-bukunya. Pelajaran selanjutnya adalah bahasa Inggris. Tari tentu tidak ingin terlambat pada mata pelajaran penting tersebut.

***

Jam istirahat. Ryan langsung menghambur keluar dari kelasnya, XII IPA 1, menuju kelas Tari yang terletak tepat di samping kelasnya. Ryan menyapu pandangan ke seluruh penjuru kelas XII IPA 2, mencari sosok Tari namun yang dicari tak terlihat batang hidungnya.

Akhir-akhir ini, Ryan sangat sulit menemukan Tari pada jam istirahat. Anak itu selalu saja menghilang ketika dicari. Padahal, Ryan ingin mengajaknya makan siang bersama di kantin.

“Hei, kamu tahu Tari di mana?” tanya Ryan ketika melihat Natasya sedang mengobrol bersama teman-temannya di lorong.

“Terakhir aku lihat, dia ada di kelas.”

“Dia nggak ada di kelas.”

“Hmm…” Natasya berpikir sejenak. “Mungkin di perpustakaan. Akhir-akhir ini dia jadi semakin sering ke sana.”

Ryan langsung menghilang dari hadapan Natasya begitu mendengar jawaban dari temannya itu. Ia segera beranjak menuju perpustakaan.

Benar saja, Ryan melihat Tari yang tampak sangat sibuk dengan buku-buku tebal di hadapannya. Apa boleh buat. Ryan tidak ingin mengganggu Tari. Ia pun mencari buku bacaan yang sekiranya dapat menarik minatnya. Namun tetap saja, Ryan lebih tertarik untuk mencuri-curi pandang ke arah Tari, berharap gadis itu secara tak sengaja bertemu pandang dengannya.

Menit demi menit berlalu. Tampaknya Tari terlalu sibuk untuk mengalihkan pandangan dari buku-buku tebal itu. Ia bahkan tak menyadari keberadaan Ryan.

TEETTTT… TEETTTTT…

Bel masuk berbunyi.

Ryan melihat Tari yang tampak terburu-buru merapikan buku-bukunya kemudian berlari-lari kecil menuju kelas XII IPA 2.

***

Tari sedang sibuk mendengarkan Bu Margareth menjelaskan tentang narrative text ketika Natasya menyenggol lengannya.

“Kamu tadi ke mana aja, sih?” bisik Natasya.

“Aku kan dari tadi ada di sebelahmu,” sahut Tari asal sambil tetap memerhatikan Bu Margareth yang sedang menjelaskan pelajaran.

“Bukan itu maksudku.” Natasya sedikit kesal mendengar jawaban Tari. Tari terkadang memang sangat susah diajak bicara. “Tadi, waktu jam istirahat kamu ke mana?” tanya Natasya lagi.

Tari mengernyitkan keningnya.

Hal itu membuat Natasya semakin gemas dengan Tari. “Kamu tadi dicariin…” ujar Natasya sedikit menaikkan suaranya.

“Ekhem,” deham Bu Margareth, menyadari bahwa ada murid yang tidak memerhatikan penjelasannya. “Siapa yang mencari saya?” tanya Bu Margareth pada Natasya.

Natasya hanya melengos ketika menyadari bahwa suaranya didengar Bu Margareth. Ia tidak dapat menghindari tatapan tajam Bu Margareth yang mengarah padanya.

“Maksud saya, saya ingin mencari Bu Margareth nanti setelah jam pelajaran. Saya ingin mendiskusikan beberapa hal, Bu,” elak Natasya.

Tari hanya menggeleng-geleng mendengar jawaban Natasya. Ia cukup takjub karena sahabatnya itu bisa menyusun alasan dalam tempo waktu yang sangat singkat.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status