Share

23. Sebuah Hadiah Kecil

Tiba-tiba saja suasana canggung memenuhi mobil. Aku tak banyak berbicara semenjak Hwan memelukku erat beberapa menit yang lalu.

            Aku tak membalas pelukan Hwan, hanya bersikap seperti patung di dalam dekapannya.

            “Aku tak tahu kau benar-benar melakukannya? Bagaimana bisa?” Hwan melonggarkan dekapannya, kini kedua tangannya berada di atas bahuku. Dia masih tak menyangka kalau aku berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya.

            “Tidak bisa begini, aku harus memberimu hadiah.” Hwan terus saja menyentuh tanganku lantas menarikku ke dalam mobil. Dia bahkan membukakan pintu mobil, menjaga kepalaku agar tak terbentur atap mobil. Melihat perhatiannya yang tulus dan detail, hampir saja aku jatuh hati padanya.

      &nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status