Share

37. Simpati vs Iba

Tengah malam, aku berjalan lemas memasuki rumah. Seluruh lampu rumah sudah padam. Seperti biasa hanya menyisakan satu lampu di dekat dapur yang membuat setiap pijakanku terlihat remang-remang.

“Kau baru pulang?” Aku tak lagi terkejut mendengar suara Sam yang tiba-tiba. Aku sudah melihatnya duduk di salah satu kursi mini bar dekat dapur.

“Aku sedang tak ingin berdebat denganmu,” balasku terdengar lesu sambil terus berjalan ke arah tangga. Tak menunjukkan ketertarikan untuk mendengarkan cerita membosankannya malam itu.

Sam pun bangkit dan berjalan mendekatiku yang sudah menaiki setengah anak tangga. Dia menahan lenganku.

“Kau…..” Aku menoleh, tidak ada perlawanan untuk melepaskan tangannya. “Terlihat capek sekali,” katanya terdengar agak canggung. Anehnya dia juga terdengar sedikit mengkhawatirkanku.

“Hm. Jadi kita bicara besok saja,” lanjutku lagi yang membuat Sam langsung melepaskan tangannya dari lenganku. Barangkali dia men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status