Sesampainya di kampus, Gebriella melihat lelaki yang di bentak bentak oleh perempuan yang tidak di kenalnya, dan siapa lagi laki laki itu kalau bukan Reyhan serta perempuan perempuan yang kemaren yang bernama Pevita bersama Sisi dan Vera.
"Cepatan Reyhan...!! kenapa sih? Lama banget membersihkan sampah di dalam mobil...?" ucap Vera
"Cepattttaaannn.. sialll!!" Pevita menyuru Reyhan sambil menarik rambut Reyhan.
_"Pevita, kenapa dia nggak di suru nyapu halaman kampus saja? Kan lebih enak di pandang. Hahahah..."
_"Apakah dia cleaning service?"
_"Sepertinya dia gembel pemintah mintah dijalanan dan kesasar di Universitas kita. Hahaha..." teman-teman Reyhanpun kesal mendengar ucapan orang orang yang berkumpul dan menghina Reyhan.
Merasa penasaran dengan apa yan terjadi pada lelaki yang pernah di tolongnya itu saat di kantin Pak Gani Gebriellaoun memberanikan diri untuk mendekati Reyhan, "Hay, apakah kamu masih ingat aku? Kenapa kamu di atur atur mereka?" tanya Gebriella mengira Reyhan memang benar adalah Cleaning Servis di Universitas L Harvhard.
"Aaaa... kkuu...". Reyhan ternganga kebingungan menjawab apa saat melihat Gebriella tiba tiba sudah berada di depannya.
"Heiii... Pake acara merayu wanita yah.... Bersihkan semua, jangan sampai ada satu titik pasir," ucap Sisi.
"Eh, sepatu yang ada di dalam mobil, jangan lupa di cuci juga yah budak profesiol... Kalo kosanmu jauh, kamu bisa kok cuci di kamar mandi kampus. Hahaha..." Ucap Vera menghina Reyhan.
"Dan kamu, siapa kamu?" tanya Pevita kepada wanita yang tidak di kenalnya itu, yaitu Gebriella. Tiba-tiba Gebriella mendapat telfon dari temannya, dan diapun secapatnya menjauh mengangkat telfon tanpa menjawab pertanyaan Pevita.
_"Siapa dia?? cantik banget."
_"Dia seperti selebriti papan atas,"
_"Seleb apa sih? orang dia cuma calon mahasiswa. Tapi emang cantik sih bikin iler. Hahahaha..." orang-orang pada membicarakan Gebriella.
Reyhan mencoba untuk tidak memikirkan lagi soal Gebriella, tapi diantetap saja khawatir kalau setelah ini Pevita akan mencari Gebriella karena tidak menjawab Pertanyaan Pevita. Reyhanpun langsung ke kamar mandi, dan menyikat sepatu Pevita dan juga teman-temannya.
"BUMMMM...!!" Pevita menyirami Reyhan dengan air, tapi Reyhan terus saja mencuci sepatu Pevita, Sisi dan juga sepatu Vera meskipun Reyhan sudah merasa sangat kedinginan dan seperti mau menggigil.
"Dimana Pevita?" Tanya Vino pada Reyhan dengan expresi marah atas tingkah laku Pevita.
"Haccim, huacim!!" Reyhan bersin-bersin.
Adi memakaikan jaketnya untuk Reyhan, sementara Vino dan Reno, mencari Pevita yang sudah pergi bersama Sisi dan Vera.
"Rey, tunggu di sini yah. Aku akan membelikanmu makanan, setalah itu akan mengantarmu kekost..." ucap Adi.
"Iya Adi.. Makasih yah," Ucap Rey dengan sangat merasa kedinginan.
"Iya... Udah... Seperti orang lain saja," kata Adi lanjut bicara.
"Kasihaannn... Ternyata Adi hampir mati kelaparan. Hahaha..." teriak Viktor.
"Apa yang kalian lihat?" teriak Adi pada orang orang yang melihat mereka.
"Kenapa?? Mentang mentang kamu gendut, muka jelek, orang miskin, mau sok sokan juga...??" ucap teman Viktor.
"Coba ulangi yang kamu nilang barusan Adi?? Ulangi!!!" bentak Viktor pada Adi. Sementara Reyhan sudah terbaring lemas dan begitu pucat. Suaranya sangat pelan mengingatkan Adi agar tidak berantem.
"Kenapa?? Kamu kira aku takut padamu?" teriak Adi membuat orang orang berkumpul menonton mereka.
"Bukkk. Bukkk." 2 hantaman dari Viktor mendarat dibibir Adi membuatnya jatuh dan kesakitan.
Viktor adalah mahasiswa paling lama yang di takuti oleh anak anak kuliah di kampus itu. Viktor juga merasa bahwa dirinya sangat kaya, oleh karena itu dia tidak takut pada siapapun kecuali pada dosen dosen dan juga pada Pevita, karena dia adalah anak Rektor di Universitas The Alvhard.
"Heiiii...!! Berhenti!! Laki-laki ini sudah pingsan dan sangat pucat, kenapa kalian hanya sibuk berantem?? Apa kalian tidak peka sedikitpun?" teriak Gebriella panik sambil berusaha mengangkat Reyhan.
Vino dan reno pun berlari membantu Gebriella mengangkat Reyhan dan Adi. Mereka membawa Reyhan dan Adi ke Rumah Sakit The L Medica yang termahal di Kota Hunan.
"Terimakasih sudah membantu teman kami," ucap Vino pada Gebriella.
"Orangtuanya kemana? Kenapa semua orang menghina dia? Apakah perempuan yang punya mobil Sport yang tadi itu adalah majikannya? Apa dia Cleaning service di kampus ini?" tanya Gebriella penasaran, namun belum sempat di jawab Vino dan Reno, Jessy sudah memanggil Gebriella.
"Sayangkuu... Kita berempat lulus seleksi...," ucap Jessy kegirangan.
"Oh yah??? Aku bahagia banget, apakah Frita dan Lili sudah tau?" tanya Gebriella.
"Oh iya, aku sampai lupa. Dari tadi mereka menunggumu diluar, kita kesana sekarang yuk...!!" ajak Jessy pada Gebriella.
"Apakah kalian berdua lulus seleksi berkas?" tanya Gebrilla pada Lili dan Frita. "Iya dong...!! Hehehe..." kata Lili. "Teman teman, jangan senang dulu. Besok ujian Psikotes, lusa ujian fisik dan wawancara, Sabtu tes kesehatan, terus... Senin pengumuman," ucap Frita. "Hmmmppp... Ternyata masih banyak banget tesnya," keluh Lili. "Semoga kita berempat bisa lulus, Aamiin. Kita pulang sekarang saja yuk..." ucap Gebriella. REYHAN!!! Teriak Pevita memanggil nama Reyhan. "He.....iiiii, apakah kalian melihat sigembel itu?" teriak Pevita membuat semua mahasiswa berkumpul dihalaman kampus. _"Si gembel?? Dia sudah mati. Hahaha..." Ucap anak kampus. _"Dia pingsan hanya untuk mencari perhatian. Hahaha...". Hinaan orang orang di kampus terhadap Reyhan dengan ucapan menjijikan. "Permisi kak... saya mau nanya, siapa kakak yang berteriak di tengah lapangan itu?" tanya Gebriella pada senior di lapangan kampus. "Oh,
3 HARI KEMUDIAN "Selamat pagi pak Kajur..." ucap teman teman Reyhan pada Kajur yang datang menengok Reyhan di Rumah Sakit The L Medika. Pak Kajur langsung mendekati Reyhan dengan membawa 1 bingkisan dan 1 tas jumbo buah dan juga makanan ringan. "Gimana kabarmu, Rey?" ucapnya Kajur. "Tidak usah duduk, kamu tidur saja, aku nggak akan lama juga kok," lanjut Kajur. "Terimakasih pak Kajur sudah datang menjenguk saya. Saya sudah agak mendingan," jawab Reyhan lemas. "Kamu tidak usah memikirkan biaya Rumah Sakit. Semua akan di tanggung olehku sebagai hadiah untuk Mahasiswa yang paling aktif. Oh, tentu saja karena kita masih saudara, dan aku tidak akan membiarkanmu dalam keadaan sakit," Ucap Kajur yang pastinya tahu, bahwa semua fasilitas disini adalah milik Reyhan. Jadi pantas kalau Kajur membantu Reyhan dengan alasan bahwa mereka adalah keluarga. "Terimakasih banyak pak Kajur," ucap Reyhan, Reno, Adi dan Vino pada Kajur
1 MINGGU KEMUDIAN "Selamat pagi, maaf mengganggu Tuan Rayhan, hari ini Tuan sudah bisa keluar dari rumah sakit. Untuk urusan Administrasi, sudah selesay semuanya, jadi tidak perlu lagi kebagian Administrasi". Ucap perawat memperlakukan pasien mereka dengan sangat baik. "Oke, Sus, terimakasih sudah merawat teman kami dengan baik. Kami akan segera berkemas dan pergi," ucap Reno. Bahagia, akhirnya Reyhan sudah bisa pulang. "Pip. Pip. Pip. (Suara Klakson Mobil) "Reyhan, ayo..." ajak Vino sudah siap dengan mobilnya didepan rumah sakit. "Vino, aku ingin menulis surat untuk kakakku. Bisakah kamu mambantuku mengantarnya di kantor pengiriman sebelum kita balik??" kata Reyhan. "Kok kamu jadi manjah sih, Rey??" tanya Reno. "Aku rasa nggak hanya perut laparnya yang bermasalah, tapi otaknya juga. Sehingga menyebabkan dia jadi manjah menjijikan. Hahahaha..." Ucap Adi sambil tertawa tanpa alasan yang jelas. Melihat Adi tertawa,
1 BULAN KEMUDIAN "Sumpah, badan aku terasa pegal semua setelah mengikuti Ospek," ucap Jessy. "Iya.. Aku juga, apalagi saat Kak Farel menyuru kita semua minum satu gelas dan harus cukup umtuk semua calon mahasiswa... Aduh!! Ingatpun ingin muntah," ucap Lili jijik. "Kamu gimana Geb? apa badan kamu nggak sakit setelah disiksa Mak lampir itu?" tanya Frita yang pernah melihat Pevita menyiksa Gebriella saat Ospek Mahasiswa baru. "Hmmppp.. Sungguh sangat capeekkkk.. Pengen cepat cepat pulang untuk mengistarahatkan badan," kata Gebriella merada badannya pada pegal. "Ayo kita pulang... Lupakan semua yang terjadi di Ospek agar kita tetap happy," ucap Frita. "Iya benar, syukur kita semua sudah resmi menjadi Mahasiswa di Universitas L Harvhad. Ayo kita pulllaaannggg..." Ucap Lili menarik tangan teman temannya menuju tempat parkiran mobil. Merekapun langsung pulang kerumah masing masing. **** Setelah satu bulan
TUK TUK TUK Reyhan sedang menumbuk besi di salah satu toko besi pembuatan cakar ayam untuk bangunan. "Rey, pekerjaan kamu sudah selesay?" tanya pemilik Toko kepada Rey. "Sisa satu ini bos, terus selesay," ucap Rey. "Oh iya, cepat sedikit, orangnya sudah menunggu," kata pemilik Toko. Beberapa menit kemudian, Reyhan mendekati bosnya dan berkata, "Sudah selesai bos. Oh iya Bos, besok saya minta ijin nggak masuk kerja bos... Dan kalau boleh, saya juga mau minta gaji setengah bulan, soalnya besok ulang tahun saya Bos. "Tau, tau.. Kamukan selalu begitu setiap Ulang Tahunmu." Ucap Bos sambil memberikan uang ke Reyhan. "Makasih Bos, makasih," ucap Reyhan. "Iya... Iya... bereskan alat alatmu terus pulang saja," tukas Bos pada Reyhan. Reyhan bekerja di Toko Besi itu sejak SMP sampai saat ini. Dia bekerja paruh
Semua orang yang melihat Mobil Merk Pagani Huwayra tricolore seharga 92,4 Miliar itupun ternganga sampai mulut mereka bisa diisi dengan 2 telur bebek. Termasuk pevita dan Viktor serta teman teman mereka. Gebriella yang mendengar suara teriakan histeri itupun keluar dari ruangan Pak Kajur dan tersontak kaget saat melihat 21 mobil Sport termahal didunia masuk ke gerbang Universitas L Harvhard."Waahh gila gila..." "Kali ini aku bisa melihat orang yang paling kaya di dunia..." "Saudaraku... Apakah aku bermimpi??" ucap Reno. "Aku rasa biarpun kampus ini dijual, tetap saja nggak bisa beli mobil paling depan itu," ucap Adi. "Itu kan... No... Nona Lev... Aduh!! Namanya susah banget disebut, yang jelas aku paling fans pada Nona muda itu," ucap Vera terbata bata yang ada disamping Sisi dan Pevita. SIAPAKAH DIA???*** Dia adalah Kakak perempuan Reyhan Levrawnch Britama yaitu Lenia Levrawnch Britama. "Rey, kamu l
"SELAMAT SIANG NONA LEVRAWNCH," "SIANG NONA LEVRAWNCH, SELAMAT DATANG DIUNIVERSITAS L HARVHARD," Ucapan itu terdengar saat Rektor dan para dosen masih membungkuk memberikan hormat kepada Nona Levrawnch. Sementara Nona Levrawnch yang selalu menggunakana Masker, Topi, dan kacamata saat keluar rumah, terlihat begitu santai. Tidak ada orang lain yang melihat wajah aslinya selain orang tuanya, adiknya Reyhan L Britama dan pembantu pembantunya yang bekerja di rumah. Mereka semua berkumpul diAula. "Nona Levrawnch. Selamat datang diUniversitas L Harvhard. Saya sebagai Rektor Universitas L Harvhad mewakili semua dosen dan para staf disini untuk meminta maaf karena tidak sempat menyediakan persiapan untuk menyambut Nona Levrawnch," ucap Rektor yang masih membungkuk. "Cepatan!! segera bersihkan lagi ruang Aula. Jangan sampai ada kotoran sedikitpun," perintah Wakil Rektor kepada semuanya termasuk kepada para staf kampus. "Jangan lupa pilih kursi
Meting telah berakhir. Semua Dosen dan para Staf lainnya tidak berani membocorkan identitas Reyhan. Setiap hari para staf dan karyawan serta Mahasiswa membicarakan tentang Nona Levrawnch dan adiknya yang masih menjadi rahasia. NEXT.... 3 MINGGU BERLALU "Eh, aku dengar adiknya Tuan Levrawnch juga kuliah disini. Apakah itu benar, Ver?" tanya Sisi. "Soal dia punya adik aku nggak terlalu paham, soalnya keluargaku sangat jarang berbaur dengan mereka. Mereka juga kelamaan tinggal di Luar Negeri," balas Vera berbohong seolah Nona Levrawnch adalah keluarga ayahnya. "Oh... Jadi keluargamu adalah Nona Levrawnch? Benarkah???" tanya Pevita sinis. "Iya Pev. Aku juga sangat akrab dengannya. Tapi tidak mungkin saat itu aku memanggil dia untuk bermain dihalaman kampuskan? Apalagi makan dikantin kampus?? Kamu taukan.... orang kaya seperti apa..." jelas Vera masih berbohong. "Iya benar Ver. Nggak mungkin orang kaya suka makan dikantin,"