Share

9. Broken Heart

Author: nsr.andini
last update Last Updated: 2025-07-10 10:50:26

Setelah menyelesaikan makannya dengan Arga yang masih setia menemani, Reina meminum obat yang Arga berikan. "Sekarang saatnya Pak Arga makan," ucap Reina sembari menatap Arga yang memegang gelas bekas minum Reina pada salah satu tangan.

"Iya." Arga berlalu dari hadapan Reina sembari membawa gelas dan piring.

Tidak melihat kembalinya Arga, Reina pikir Arga sedang menikmati makanannya di meja makan. Reina beringsut dari atas kasur, mendudukkan diri di kursi roda, lalu melajukannya hingga di hadapan Arga yang benar saja berada di meja makan.

"Ada apa? Butuh sesuatu? Seharusnya kamu panggil saya saja," tanya Arga dengan nada yang terus lembut. Sudah tidak sedingin dan ketus biasanya.

Beralih duduk di kursi makan tepat di hadapan Arga. "Saya gak butuh apa-apa, cuma ingin menemani Pak Arga yang lebih memilih makan sendiri. Padahal sebelumnya Pak Arga sudah menemani saya," kata Reina santai.

"Sejak kapan kamu pandai bicara manis?" Lalu, Arga memasukkan sesendok makanan ke dalam mulut.

"Sejak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Rahasia Pernikahan Darurat   23. "Adegan Dewasa"

    "Oh ya, Pak Arga. Rumornya kalau Bapak sudah menikah, apa benar?" tanya seorang kepala redaksi."Ternyata rumornya sudah sampai Bu Lusia yaa.""Jadi benar atau nggak nih, Pak?" goda kepala redaksi.Dengan wajah datarnya, Arga memperlihatkan sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya. Reina yang berada di sampingnya, bertanya-tanya, sejak kapan Arga memakainya?"Wah, ternyata benar. Kalau gitu sudah gak ada kesempatan untuk wanita lain mengejar Pak Arga yaa.""Semua tamu sudah kembali ke Kamar masing-masing, bagaimana kalau kita juga akhiri obrolan ini?" ucap Arga dengan nada sopan.Kepala redaksi itu tersenyum ramah. "Tentu saja, Pak. Kebetulan saya mulai mengantuk.""Semoga tidur Ibu nyenyak," kata Reina sambil tersenyum."Bu Reina juga." Lalu, tersenyum.Reina dan Arga perhatikan kepala redaksi itu yang berjalan menjauh dari mereka. "Pak Arga," panggil Reina."Kenapa?""Apa Om Tio sudah pulang? Sejak kita ke Ballroom lagi saya gak melihatnya.""Pas saya bawa kamu ke ruang kerja,

  • Rahasia Pernikahan Darurat   22. Jealous

    Setelah pernyataan cinta itu rasanya justru jadi canggung, hanya untuk Reina, sementara Arga merasa biasa. Reina bahkan tidak berani menatap manik mata Arga yang sedari tadi terus memperhatikannya yang sedang makan bakpao.Walau pernyataan cinta itu mengejutkan dan mendadak sekali, namun Reina bersyukur bahwa masih ada Arga yang ia miliki."Pak Arga sendiri sudah makan?" tanya Reina di sela makannya.Terlalu memikirkan Reina, Arga pun mengabaikan dirinya sendiri yang belum makan, berpikir bahwa melewatkan makan tidak akan membuatnya sakit karena Arga lebih kuat dari Reina.Melihat Arga yang diam, membuat Reina mengetahui sendiri bahwa lelaki di hadapannya juga belum makan. Reina menghela nafas, lalu mengambil satu bakpao yang tersisa di dalam kantong, memberikannya pada Arga."Gimana bisa Pak Arga mengkhawatirkan saya sedangkan Pak Arga sendiri belum makan? Pak Arga gak mikir kalau saya mungkin saja khawatir?" Reina memarahi Arga yang cuma bisa diam.Tanpa kata, Arga mulai memakan bak

  • Rahasia Pernikahan Darurat   21. I Love You

    Dengan langkah berat Reina melangkah masuk ke dalam ruangan tempat Ayahnya berada dengan Arga yang setia merangkulnya. Di depan tubuh yang sudah terbujur kaku dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuh, tangis Reina pecah. Dipeluknya sang Ayah yang kali ini hanya terdiam, tidak membalas pelukan Reina.Isakan tangis yang memilukan itu menghancurkan hati Arga. Tak ada yang bisa Arga lakukan selain menemani Reina, memperlihatkan pada Reina jika ia tidak sendiri."Maafin aku, Yah! Maafin aku yang akhir-akhir ini sibuk dengan dunia sendiri jadi belum ada waktu ngobrol sama Ayah." Sambil terus memeluk Mahendra.Reina menyesali semuanya. Waktu yang ia habiskan bersama Ayahnya tidaklah banyak. Bagi Reina waktu sebulan itu sebentar dan tidak ada apa-apanya, lagi pula setelah kembali tinggal bersama Arga, Reina terus sibuk dengan Arga, tanpa pernah berbicara dengan Ayahnya lagi."Seharusnya di saat terakhir Ayah, aku ada di samping Ayah ...." Reina menegakkan tubuhnya. Berusaha kuat, karena

  • Rahasia Pernikahan Darurat   20. Kepergian Seseorang

    "Kok lama ya? Memangnya di sekitar sini gak ada yang jual mochi?" gumam Reina yang merasa Arga sudah pergi cukup lama.Hingga pintu terbuka Reina akhirnya bisa bernafas lega, setelah sebelumnya khawatir jika terjadi sesuatu pada Arga. Arga mendudukkan diri di kursi, lalu menyerahkan kantong berisi mochi pada Reina."Kok semua rasa?" Sembari menoleh ke arah Arga setelah melihat isi kantong."Karena saya gak tahu rasa yang benar benar kamu suka, walau pun kamu bilang bisa makan semua rasa."Reina kembali menatap ke dalam kantong, lalu menyodorkan satu bungkus mochi rasa cokelat pada Arga. "Pak Arga bisa makan rasa cokelat, kan?" Arga ambil mochi itu, memperhatikan Reina yang mulai makan mochinya.Tanpa Reina sadari di mana Reina sibuk nonton suatu drama china sambil makan mochi, Arga yang berjalan ke arah sofa, memasukkan mochi dalam kemasan itu ke dalam saku jas. Setelahnya kembali duduk di kursi...Arga melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya di mana sudah jam 11 malam,

  • Rahasia Pernikahan Darurat   19. Suami Material

    Sedari beberapa saat lalu, Arga terus menemani Reina yang sudah berada di Kamar Rawat Inap. Reina yang belum sadarkan diri karena terlalu banyak menghirup asap. Tangan Arga yang tetap menggenggam tangan Reina, betapa takutnya Arga kehilangan Reina yang kata Dokter kondisinya tidak parah.Baskara melangkah masuk setelah mengetuk pintu. Berdiri di samping Arga. "Kata polisi kebakaran terjadi karena adanya ledakan dari salah satu kompor di Kitchen.""Ada korban?" Sembari menatap Reina."Gak ada, Pak. Semua tamu dan staf aman.""Sudah periksa cctv kalau ada tamu atau staf yang mencurigakan?" Arga tidak bisa percaya begitu saja pada pihak berwajib. Karena Arga pikir ada yang sengaja ingin mencelakai Reina."Saya sudah memeriksanya dan gak ada hal yang mencurigakan, selain saya mendapat kabar dari kepala Chef kalau salah satu staf Kitchen menghilang dari saat kebakaran terjadi.""Bagaimana dengan cctv di Kitchen?" Masih dengan menatap Reina."Saya gak menemukan apa-apa."Pertarungan kali in

  • Rahasia Pernikahan Darurat   18. Breaking News

    Ketika Reina selesai berganti pakaian kerja, terdapat panggilan masuk dari Indah. Sembari berdiri di depan cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya, Reina menerima panggilan itu."Hallo, In.""Aku sudah tahu alasan Pak Arga menggantikan Revan menikahi kamu!" Dengan nada suara antusias, membuat Reina sangat penasaran."Apa?""Tiba-tiba 2 hari sebelum pernikahan Pak Arga mengatakan sama Revan kalau dia yang akan menggantikan Revan, dan kebetulan Revan memang ingin jadi sukarelawan di sini, jadi dia mau saja. Dan kamu tahu apa lagi, Re? Sebagai ucapan terima kasih dari Arga untuk Revan yang mau menyerahkan kamu ke dia, Arga sampai menyumbangkan fasilitas kesehatan untuk masyarakat di sini!"Reina tatap wajahnya di cermin yang sudah berubah menjadi terharu. Kenapa Arga sampai seperti itunya? Reina mulai bertanya-tanya."Menurut kamu kenapa Pak Arga melakukan itu?" tanya Reina dengan perasaan sudah tidak menentu."Apa mungkin diam-diam selama ini Pak Arga suka sama kamu?"Pak Arga suka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status