Share

Bab 4 : Salah Paham

“Nona Zi, mau dimasakin apa?” Tanya P-R-T dari luar kamar.

“Terserah Mbak. Apa aja yang penting Enak” sahut Zi dari dalam kamar.

“Kok rumah terasa sepi ya. padahal biasanya aku juga sendiri ” gumam Zi merasa kesepian.

ia pun keluar dari rumah, dengan niatan hati jalan-jalan agar bisa menghilangkan rasa sepi.

“Mbak, Saya keluar sebentar." pamit Zishu pada P-R-T yang sedang sibuk di dapur.

“Iya Nyonya, hati-hati.”pesan P-R-T.

Zishu sedikit terhibur dengan suasana di sekitar rumah, suasana yang Asri nan indah begitu memanjakan Mata Zishu.

“Disini sangatlah tenang.” gumam Zi lalu menghirup udara segar dalam-dalam dan ia hembuskan perlahan.

***

“Mbak. Zi pergi keman ya? kok didalam kamar nggak ada.” tanya Mahesa.

“Nona muda keluar sebentar Pak, tadi katanya akan segera kembali.” jawab P-R-T.

“Saya permisi dulu Pak.” pamit P-R-T kembali ke dapur, namun karena ia terlalu sembrono, Ia terpeleset lantai yang masih basah karena baru saja selesai di pel.

Mahesa dengan sigap menangkap tubuh P-R-T dan menahan agar tidak terjatuh.

“Mahesa … ” ucap Zishu melihat Mahesa dan langsung berasumsi sendiri yang membuat salah paham dengan Mahesa.

“Zi, kamu sudah kembali.” ucap Mahesa melepaskan P-R-T dengan sigap. kemudian langsung berjalan setengah berlari menuju Zishu.

namun, entah mengapa hati Zishu merasa sakit saat melihat Mahesa berpelukan dengan mbak P-R-T itu.

“Aku kekamar dulu.” pamit Zishu tak menghiraukan Mahesa yang berjalan mendekatinya.

“Zi tunggu, kamu salah paham.” panggil Mahesa berusaha menjelaskan.

“Maaf Pak. Saya begitu ceroboh.” ucap P-R-T setengah membungkuk pada Mahesa.

“Kamu boleh melanjutkannya, anggap saja aku tidak melihat kalian berdua yang sedang bermesraan.” tuduh Zishu percaya dengan asumsinya sendiri.

“Zi. Kamu salah paham. Aku tidak seperti itu … ” ucap Mahesa terhenti karena pintu kamar Zishu sudah di tutup dari dalam.

“Zi, dengar dulu. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Mbak P-R-T itu, tadi …” tutur Mahesa terhenti.

“Aku tidak perduli. Kita juga suami-istri kontrak, kamu juga suami pengganti. Apa itu penting untuk aku " sahut Zishu dari dalam kamar yang menghentikan penjelasan Mahesa.

“Minzo, Mitting kita tuda dulu. aku tidak bisa datang ke kantor hari ini” tutur Mahesa sambil mengetik pesan dan mengirimkan pada Minzo.

“Zi, dengarkan penjelasan ku. Ayo lah jangan seperti ini." pinta Mahesa masih setia membujuk Zishu, namun tak ada jawaban dari Zishu.

***

Zishu menangis didalam kamar, ia benar-benar merasa bodoh dan seharusnya ia tidak boleh menangis.

Namun, pikiran dan keinginan Zishu bertolak belakang. Hati Zishu terasa sangat sakit disaat melihat Mahesa berpelukan dengan wanita lain.

setelah ia merasa lebih tenang, ia pun membuka pintu kamar perlahan. ia sangat terkejut saat melihat Mahesa tidur bersanda pada tembok samping pintu kamar nya.

“Dasar Pria bod*h, untuk apa dia tidur disana” gerutu Zishu lalu keluar dan membangunkan Mahesa.

“Bangun. kakimu menghalangi jalanku." ucap Zishu.

“Zi, kamu– ” ucap Mahesa terhenti karena Zishu tak menghiraukan dia.

“Zi, Ayo lah. jangan seperti ini.” tutur Mahesa saat mengejar Zishu dari belakang.

“Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan wanita itu Zi, dengarkan penjelasan ku” kata Mahesa lalu menghentikan Kursi Roda Zishu.

setelah itu Mahesa langsung bersimpuh di depan Zishu, lalu berkata. "tadi itu mbak P-R-T jatuh karena terpeleset lantai yang masih basah, jadi aku cuma menolong. kita tidak ada hubungan apa-apa.” jelas Mahesa.

“Sudah? jika sudah. Aku mau kekamar.” timpal Zi kemudian Mahesa pun memberikan jalan pada Zishu.

“Kamu pecat saja P-R-T yang ganjen itu.” ucap Zishu saat tiba di dekat pintu kamarnya.

“Apa dia cemburu? jika itu benar–syukurlah. Berarti dia mulai mencintaiku” ucap Mahesa dalam hati lalu tersenyum dan melangkahkan kaki masuk kedalam kamar.

***

keesokan harinya, Zishu keluar kamar lalu mengetuk pintu kamar Mahesa.

"Mahesa, cepat bangun aku kesulitan mandi." panggil Zi membangunkan Mahesa yang masih terlelap dalam mimpi.

"Mahesa. Bangun" ucap Zishu kali ini ia menggedor-gedor pintu kamar sang Suami.

"Ada apa?" tanya Mahesa sambil mengucek mata dan menggeliat didepan Zishu yang memperlihatkan bentuk tubuh yang indah dimata Zishu.

"Zi?" panggil Mahesa karena Zishu malah bermain dengan khayalan di dalam otaknya sendiri.

"Siapkan air untukku, aku mau mandi.” tutur Zi dengan malu-malu.

Tanpa berkata apa-apa, Mahesa langsung menunjuk kamar mandi Zishu, dan ia pun menyiapkan air untuk Zi mandi.

"Ayo aku bantu." tawar Mahesa tanpa menunggu jawaban Zishu ia pun Membopong tubuh sang istri masuk kedalam kamar mandi.

dengan lembut, ia menurunkan istrinya di bajan mandi/bathtub. agar sang istri berendam dengan tenang.

“Aku tunggu di luar, nanti jika sudah selesai panggil aku. Aku keluar dulu.” pamit Mahesa karena tidak bisa menahan hasrat yang sudah naik.

Zishu hanya berdehem, dan ia hanya menatap sang suami berjalan keluar dari kamar mandi.

***

“Ternyata kamar Zi, sangat rapi.” gumam Mahesa kemudian Dia tertuju pada foto yang terpajang diatas nakas.

"Kamu dan Tuan Rian memang pasangan serasi." ucap Mahesa didalam hati, sambil menatap foto Zishu bersama Rian.

"Tapi sayang, takdir berkata lain. Tuhan memanggil Rian sebelum menikah dengan mu." ucap Mahesa dalam hati.

“Mahesa.” panggil Zishu dari dalam kamar mandi. "Iya. sebentar" jawab Mahesa lalu meletakkan kembali foto Zishu diatas nakas, dan bergegas menghampiri sang istri.

tanpa rasa ragu, Mahesa pun mengangkat tubuh istrinya dari bathub. Namun, Zishu merasa sangat tidak tenang karena ada rasa yang bergejolak dan berdebar di dalam hati.

“Aku tak sengaja mendengar percakapan mu dengan teman-teman mu saat masih di rumah Tuan Kay. bukankah hari ini teman-teman mu ada acara Reunian?” tanya Mahesa saat membopong sang istri yang baru saja selesai mandi.

“kamu menguping pembicaraan kami?” Zishu kembali bertanya.

“Lebih tepatnya tidak sengaja sih. waktu itu aku merapikan kamarmu." tampik Arga lalu tersenyum.

“Kamu ganti baju dulu, aku tunggu di luar.” ucap Mahesa lalu menurunkan sang istri di kursi roda dengan lembut.

“Baiklah, tapi nanti temani aku datang ke acara Reuni.” pinta Zishu sebelum sang suami keluar dari kamar.

“Iya, akan aku temani nanti.” sambung Mahesa lalu keluar dari kamar Zishu.

“Aku sebaiknya keatas, mitting dengan Staf kantor yang tertunda kemarin.” gumam Mahesa lalu bergegas menaiki tangga.

Setelah satu jam berlalu, Mahesa menyelesaikan Mitting yang tertunda kemarin, dan dia pun bergegas turun untuk menemui Zishu.

“Kamu sangat cantik." puji Mahesa pelan, tapi ia berusaha menyembunyikan itu.

“Zi, kamu sudah siap? Kita makan dulu.” ucap Mahesa menghampiri Zishu.

“Siapa yang menyuruhmu duduk bersamaku?” tutur Zishu menghentikan Mahesa.

"Tuhkan mulai lagi." batin Mahesa sambil menghela nafas.

“Jangan merusak selera makanku. Sana makan di dapur." usir Zishu dengan menatap lekat-lekat wajah Mahesa.

Mahesa hanya bisa menurut dan tak berani membantah karena sudah merasa lelah jika harus berdebat dengan sang istri.

FLASHBACK ON

"Lancang sekali, cepat kembalikan makanan ku." pekik Zishu saat mengetahui Mahesa mengambil beberapa lauk di atas meja makan.

"Tapi Nona. Saya sudah sangat lapar." sambung Mahesa.

"Makanan ini … semua milikku. jangan berharap bisa mencicipinya. Sudah dikasih hati, meremas jantung." sindir Zishu.

"Cepat taruh kembali lauk yang kamu ambil." perintah Zishu dengan nada memekikkan telinga.

Mahesa pun menaruh kembali lauk yang dia ambil dari meja makan, dan setelah itu dia pergi ke dapur untuk mengambil garam untuk perasa nasi putih yang akan dia makan.

"Bi. Simpan semua makanan ini dalam kulkas, jangan ada yang berani mengambil semua ini tanpa seizin aku dan Ayah" perintah Zishu pada P-R-T yang ada di ruang makan.

Mendengar ucapan Zishu. Mahesa hanya bisa menghela nafas panjang. "Padahal Tuan Kay dan Nona Zi sudah selesai makan. apa ini ganjaran yang Tuhan berikan padaku" batin Mahesa sambil makan Nasi putih bertabur garam.

FLASHBACK OFF.

Mahesa mengambil beberapa nasi berserta sayur dan lauk pauk. Kemudian bergegas pergi kedapur.

Wait For The Next Story…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status