Share

42. Foya-foya

last update Last Updated: 2025-07-11 14:02:16

PoV Gio

Ini sudah rokok keenam yang ambil dari kotaknya. Sepanjang umurku tiga puluh dua tahun, baru ini aku gila-gilaan merokok. Biasanya hanya satu sampai dua batang saja dalam sehari. Satu bungkus terkadang baru habis satu bulan. Pertama karena Sofi maupun Bunga tidak suka aroma mulutku jika aku merokok. Aku bisa disuruh sikat gigi berkali-kali jika berani merokok dan bicara di dekat mereka dalam keadaan baru saja merokok.

Kepala ini rasanya minta ditekan kuat bila mengingat dua nama wanita yang benar-benar sudah menguras tenaga dan pikirkan. Ya, Sofi dan Bunga. Sofi memang sudah mantan, tetapi semua yang kini ia lakukan berdampak tidak baik bagiku.

Kring! Kring

Panjang umurnya, baru saja lewat di kepalaku.

"Halo, kenapa Sofi?"

"Mas, aku di Bandung."

"Ya, aku tahu, dari Bunga. Kamu honeymoon-kan? Gimana, senang punya suami kaya?"

"Ish, cemburu ya? Makanya, istri cantik kayak aku jangan dilepas. Setelah jadi mantan, baru menyesal he he he.... "

"Yang mau kayak gini juga kita'kan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Rahasia Suami dan Ibu Mertua   52. Kantor Polisi

    "Dokter, apakah pasien sudah selesai perawatannya? Jika kami bawa sekarang, apa sudah bisa?" dokter berkaca mata itu tersenyum tipis. Ia membetulkan letak kaca mata yang sedikit turun dari pangkal hidungnya. "Apa tidak sebaiknya menunggu pihak keluarga? Katanya ada saudaranya bernama Gio dan dia ingin bertemu. Tapi saat pihak rumah sakit menelepon, nomor ponselnya gak aktif.""Oh, itu biar menjadi urusan kami saja, Dok. Kami hanya butuh kejelasan kondisi kesehatan pasien," ujar polisi lagi dengan nada tegas. "Sudah, bisa." "Makasih, biar anggota yang urus berkasnya karena pasien ini tersangka penipuan bersama mantan suaminya bernama Gio. Lelaki itu sudah masuk dalam daftar DPO. Itu saja yang bisa kami jelaskan sedikit, Dok." Sofi mendengar percakapan itu dari balik pintu kamar perawatannya. Air matanya turun tidak terbendung. Ia takut masuk penjara, tetapi tidak tahu harus bagaimana. Ia tidak tahu di mana keberadaan Gio karena ponsel lelaki itu tidak aktif. Ia sudah minta tolong d

  • Rahasia Suami dan Ibu Mertua   51. Kejutan untuk Sofi

    "Semua yang ada di dalam tas dan ponsel kamu sudah aku ketahui. Termasuk KTP ha ha ... dan satu lagi, kamu bukan ibunya Gio, tapi kamu istrinya. Kalian menjebak Bunga dan aku untuk mendapatkan harta. Kamu penjahat, begitu juga Gio. Kalian berdua harusnya berada di penjara, tapi karena kamu sedang hamil, maka kamu tuntaskan pengobatan, setelah itu kamu baru dibawa ke penjara. Ada polisi yang berjaga di depan, jadi kamu gak perlu takut apapun. Satu lagi, saya tidak amnesia, saya hanya pura-pura amnesia demi membuktikan kecurigaan Bunga dan juga saya. Terbukti, kalian berdua adalah penjahat! Kasihan bayi kamu dan Gio harus jadi korban, tapi ada bagusnya juga karena ia akan lahir di penjara jika ia tetap bertahan di rahim kamu.""M-mas, a-apa yang kamu bilang? A-ku gak ngerti maksud ucapan kamu. A-aku----" Sofi merasa sesak napas. Ia tidak sanggup meneruskan kalimatnya karena ia pun sangat terkejut dengan kalimat yang baru saja diucapkan suaminya. Pria itu pura-pura amnesia? "Kamu harus

  • Rahasia Suami dan Ibu Mertua   50. Gio Dibebaskan

    "Jadi, kamu sama Bunga sudah benar-benar selesai? Apa sudah sidang putusan pengadilan?" tanya Aji pada Gio yang hari itu juga ia jaminan keluar dari penjara. "Saya sebenarnya gak mau pisah dari Bunga, t-tapi gak mungkin juga Bunga maafin saya. Jadi biarin Bunga yang gugat, Pa." Aji menghela napas. "Ya sudah, kita bicara nanti lagi. Kamu habiskan makan kamu dulu." Gio mengangguk patuh. Ia sama sekali tidak mau menoleh pada Sofi karena masih kesal dan marah. Meskipun sampai saat ini, lelaki itu masih terheran-heran karena papa mertuanya kenapa tidak marah padanya dan pada Sofi, malah membebaskannya. Sofi pun makan dengan lahap. Ia memesan menu terbaik di restoran seafood yang ada di salah satu mall di Jakarta. Aji hanya bisa memperhatikan ibu dan anak itu dalam diam. Setelah makan, Sofi minta ditemani berbelanja beberapa lembar pakaian untuknya dan juga untuk Gio. Tentu saja suaminya juga. Bayar kontrakan lima puluh juta sudah, menjaminkan Gio agar bisa bebas juga sudah. Kini saatnya

  • Rahasia Suami dan Ibu Mertua   49. Menutupi Kebohongan

    Sofi langsung mematikan panggilan dari dari wanita bernama Kemal itu. Prak! "Aduh!" Wanita itu sengaja menjatuhkan ponselnya agar benda pipih itu mati total, sehingga suaminya tidak perlu langsung mencari tahu kontak wanita yang baru saja meneleponnya. "Yah, HP kamu jadi mati gini!" Aji memegang ponselnya istrinya dari lantai. Bagian layarnya retak, rusak parah. "Mas, maaf, itu tadi... jadi gini, rumah lama saya itu yang saya kontrak, masih nunggak bayar dua tahun. Setahunnya dua puluh enam juta. Jadi dua tahun lima puluh dua juta, Mas. Maaf ya, Mas, saya jadi diuber-uber sama pemilik rumah.""Oh gitu, ya ampun, saya gak tahu rekening saya ada berapa jumlahnya. Pin nya juga lupa. Biar saya yang bayar saja. Besok pagi kita ke bank. Sekarang tidur, gak usah pikirin utang kamu." Sofi mengangguk pelan sambil mengucap syukur dalam hati. Suaminya benar-benar tidak ingat apapun dan ini sangat menguntungkannya. Keduanya masuk dalam selimut yang sama. Namun, wanita itu tidak langsung meme

  • Rahasia Suami dan Ibu Mertua   48. Pulang Ke mana?

    "Ternyata ketemu istri adalah obat paling mujarab untuk Pak Aji, he he.... " Dokter Hasan, spesialis jantung itu tertawa. Usianya hampir sama dengan pak Aji dan papa dari Bunga itu adalah pasien langganan dari beliau, sehingga jika bercanda saat konsultasi tidak aneh lagi. "Iya, langsung bisa lari kayaknya. Bisa langsung jos ha ha ha.... " Wajah Sofi tampak tak senang. Membayangkan berada di bawah lelaki tua yang nyawanya saja hampir melayang, sudah tidak sudi lagi, tapi apa mau dikata. Setelah uang di dalam tas hilang, maka ia tidak punya tujuan lain selain pulang ke rumah suaminya. "Jangan nekat pakai obat kuat lagi ya.""Iya, Dok, saya mau yang alami saja.""Boleh kalau seminggu sekali. Saya gak masalah, Dok," sambung Sofi sambil mengedipkan sebelah matanya pada suaminya. "Mbak gak masalah, tapi masalah bagi kesehatan jantung suami Mbak.""Enak banget kalau strong gitu, Dok, maunya minta terus ha ha ha... aduh, ayo, langsung pulang aja, biar langsung eksekusi di rumah!" Ucapan S

  • Rahasia Suami dan Ibu Mertua   47. Wanita Ular

    Bunga ingin sekali mencakar wajah wanita penuh kepura-puraan bernama Sofi itu. Bagaimana bisa wanita itu muncul kembali setelah yang ia lakukan pada keluarganya? Sungguh ajaib, sang Papa yang tadinya berada di ruang ICU, berkat kehadiran Sofi, langsung sehat dan sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Menurut cerita salah satu perawat, kontak mata pak Aji dan seluruh anggota tubuhnya merespon cepat gerakan saat Sofi datang dan menggenggam tangan pria dewasa itu. "Kamu baik-baik saja, Bunga?" tanya Sofi berpura-pura manis. Wanita itu masih menggenggam tangan suaminya dengan erat. Seolah-olah tengah menunjukkan pada Bunga, bahwa anak sambungnya itu tidak bisa melakukan apapun selagi papanya berada dalam pengaruh Sofi. "Kenapa baru sampai? Saya udah dengar semuanya dari dokter perawat tentang amnesia yang diderita papa kamu. Mama turut prihatin ya. Mama jadi gak enak sama kamu, masa Mama aja yang diingat papa." Sofi tersenyum licik. Wanita itu mendaratkan ciuman di kening suaminya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status