공유

Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila
Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila
작가: Pemetik Bunga

Bab 1

작가: Pemetik Bunga
“Bu, kamu tidak ingin suamimu tahu tentang ini, ‘kan?”

Namaku Juwita Banurasmi, saat aku baru saja selesai merapikan bajuku dan keluar dari toilet, aku berbelok di tikungan menuju ke taman trampolin untuk bertemu suami dan putriku, tak disangka seorang pria asing dengan senyum licik menghentikanku.

Aku segera menoleh ke samping untuk menutupi sebagian besar bajuku yang basah karena susu dan belum kering sempurna, lalu berbalik untuk menatapnya.

“Apa maksud perkataanmu, Pak?”

Setelah berkata demikian, aku melirik ke arah trampolin yang tak jauh dariku dan merasa tenang ketika melihat suamiku dan putriku masih bermain di sana.

Pria di seberangku terkekeh.

“Aku ayah Zahra, Wira. Kita bertemu di pertemuan orang tua dan guru di TK. Sejak pertemuan terakhir kita, aku terus memikirkanmu dan bertanya-tanya kapan aku bisa mengobrol lebih mendalam denganmu.”

Kata-kata pria itu semakin terdengar seenaknya.

Tetapi ketika aku menatapnya, ada sedikit rasa malu di wajahku.

Setelah Wira mengingatkanku, aku baru sadar aku juga masih mengingatnya.

Wira yang berdiri di hadapanku terlihat sangat kekar, jelas seperti orang yang rajin berolahraga, lengannya penuh dengan otot.

Bahkan garis perutnya yang samar pun terlihat jelas di balik kausnya.

Senyum Wira makin lebar saat menyadari aku tengah menatapnya.

Dia mendekat, tatapannya terpaku pada bagian depan bajuku.

“Bu, bajumu basah lagi.”

Napasnya yang panas membuat wajahku semakin memerah, tanpa sadar aku bertanya, “A-apa maumu sebenarnya?”

Aku terkejut karena ternyata nada bicaraku agak genit.

Ketika aku tersadar, aku teringat suamiku yang loyo. Sejak bertemu Wira, aku punya beberapa mimpi istimewa, dan orang dalam mimpi itu adalah Wira.

Hal itu membuatku merasa makin malu sekarang karena dia ada di depanku, dan karena itu juga aku bicara seperti itu padanya.

Wira mengangkat alisnya dan merasa senang melihat ekspresiku. “Bu, aku baru beberapa kali bertemu denganmu, tapi aku tak pernah melupakanmu. Aku melihatmu terburu-buru ke toilet tadi, jadi aku mengikutimu, siapa tahu kamu butuh bantuan. Tak disangka...”

Setelah mengatakan itu, Wira mengeluarkan ponselnya.

“Aku tidak menyangka akan melihat ini.”

Pikiranku meledak saat melihat foto-foto di ponselnya.

Ponsel Wira menunjukkan momen tepat saat aku baru saja berganti baju, bajuku basah.

Foto-foto ini diambil dengan sempurna.

Spontan aku mengulurkan tangan untuk menghapus foto itu, tak disangka Wira mengangkat tangannya dan aku hampir jatuh ke pelukannya.

Aku langsung berhenti.

Namun lengan Wira begitu dekat.

Aku yang sedang dalam masa menyusui, berada begitu dekat dengan pria asing menyebabkan perubahan khusus dalam tubuhku, membuat ASI-ku keluar lebih banyak.

Aku bahkan tidak berani bergerak.

Meskipun anakku sudah besar, aku sangat yakin bahwa ASI memberinya lebih banyak nutrisi, jadi aku terus menyusui.

Terlebih lagi, tubuhku memiliki kelebihan yang unik dibandingkan wanita lain, aku memiliki persediaan ASI yang melimpah.

Itulah sebabnya bagian depan bajuku selalu basah karena ASI.

Sekarang, saat aku bergerak, aku bisa merasakan bajuku basah kuyup, sehingga aroma susu menguar.

Wira menarik napas dalam-dalam. “Aroma susu ini benar-benar membangkitkan kenangan. Aku menciumnya di tubuh Bu Juwita saat pertemuan orang tua dan guru saat itu. Sungguh luar biasa, aku tidak menyangka bisa merasakannya sedekat ini hari ini.”

Bisa-bisanya dia mengucapkan hal gitu dengan terus terang.

Air susuku langsung mengalir makin banyak.

“Tapi jangan khawatir, Bu. Aku tidak akan memintamu melakukan sesuatu yang ekstrem. Bisakah kamu memeras ASI untukku dulu? Aku akan menghapus foto-fotonya setelah aku meminumnya.”

Wira menunduk melihatku.

Dia pasti sudah membuat persiapan, karena dia benar-benar mengeluarkan sebuah gelas kertas dari belakangnya.

Sambil menatap gelas itu, aku menggelengkan kepala dengan malu-malu.

“A... Aku nggak bisa.”

“Kalau Bu Juwita nggak setuju, jangan salahkan aku kalau foto ini tersebar.”

Dia mulai mengancamku.

“Apa kamu sudah pertimbangkan konsekuensinya jika foto ini tersebar? Kira-kira suamimu bakal bereaksi gimana? Dan putrimu...”

Aku merasakan getaran menjalar di tulang punggungku.

Membayangkan video itu tersebar membuatku gemetar ketakutan.

Ekspresiku tampaknya membuat Wira semakin bangga. Dia menatapku dari atas ke bawah dengan penuh arti.

“Jadi, bagaimana menurutmu, Bu? Mau beri aku ASI?”

Menanggapi ancaman dan godaan Wira yang berulang-ulang, aku menggertakkan gigi.

Konsekuensi dari tidak melakukan apa yang dimintanya sungguh tak terbayangkan, lagian sekadar mengeluarkan ASI hangat sebagai gantinya, sepertinya bisa diterima.

“Lalu... kalau aku memberi ASI, apa kamu akan menghapus video-video itu?”

Aku menatap suami dan putriku di trampolin, siap mempermalukan diri dan menyetujui permintaan Wira.
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila   Bab 10

    Tangan dan kakiku terasa dingin, aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini.Suamiku benar-benar ingin menceraikanku!Hatiku sesak, seolah dicengkeram sepasang tangan besar, rasa sakitnya tak tertahankan.Semua hal baik yang telah dilakukan suamiku untukku terus terlintas di pikiranku.Dia akan membungkuk untuk mengikat tali sepatuku. Saat dia ada, aku tak perlu membawa apa pun.Jika aku ingin makan sesuatu, tidak peduli kapan pun, bahkan dia akan meninggalkan pekerjaannya dan mengajakku keluar. Dia tak pernah memintaku mengerjakan pekerjaan rumah.Aku iri dengan sikap baik Wira kepada istrinya, tetapi aku mengabaikan cinta tulus suamiku kepadaku.Dengan penuh penyesalan, aku segera menelepon suamiku, tetapi panggilan itu tidak tersambung.Setelah mendengar hal ini, orang tuaku datang menemuiku. Kupikir mereka akan mencoba membujuk suamiku, tetapi ternyata mereka berpihak padanya.“Setidaknya anakmu tidak akan terlantar jika ikut keluarga Bagas. Mereka tidak akan menghalangim

  • Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila   Bab 9

    Aku tersenyum genit saat mendengar kata-kata Wira.Namun sebelum aku benar-benar membuka bajuku, aku mendengar ketukan di pintu.“Sayang, aku pulang. Buka pintunya.”Aku tersentak mendengar suara suamiku dari luar.Aku tidak menyangka suamiku akan pulang secepat ini.Wajah Wira memucat.“Si Bagas itu sudah pulang! Gimana ini?”Wajah Wira makin pucat pasi.Melihat Wira begitu ketakutan, aku pun panik.Berbeda dengan yang pura-pura sebelumnya, kali ini sungguhan.Persis seperti ketika suamiku tiba-tiba muncul di toilet. Aku dan Wira bersembunyi di toilet dan ketakutan setengah mati.Tetapi itu skenario khusus yang telah aku sepakati bersama Wira. Aku pun merasa seperti sedang bermain-main, tidak terlalu panik.Tetapi sekarang di rumah, akan gawat jika aku dan Wira ketahuan.“Sembunyi dulu di lemari.”Aku segera mendorong Wira ke samping dan langsung memakai bajuku.Wira segera menyelinap masuk ke dalam lemari.Ketika aku keluar untuk membuka pintu, wajah suamiku masih berkeringat.“Aku p

  • Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila   Bab 8

    Aku meringkuk dalam pelukan Wira, membiarkannya melemparku ke ranjang.Ketika tubuhnya semakin dekat ke arahku, aku menampar wajahnya dengan tangan kecilku.“Berhenti berpura-pura, dasar nakal! Belum puas mempermainkanku di taman hiburan, sekarang kamu malah bertingkah di rumahku. Kurasa itu sudah cukup seru. Ayo kita mulai.”Aku tersenyum pada Wira.Wira tersenyum dan memelukku.“Lebih baik memanggilmu dengan sebutan Bu Juwita, memberi kita sensasi seperti benar-benar berselingkuh. Bagaimana dengan ancaman yang kubuat tadi?”Aku terkikik mendengar kata-kata Wira, tubuhku gemetar hebat.Mata Wira terbelalak lebar.“Juwita, kamu cantik banget, badanmu juga sangat indah. Kamu selalu bikin aku lepas kendali dan pengen melihat semuanya. Kalau kamu bikin film porno, kamu pasti bakal punya banyak penggemar.”Aku meringkuk dalam pelukan Wira, lalu memutar bola mataku ke arahnya.“Lihat saja dirimu! Kalau aku bikin film porno, kamu mana mungkin punya giliran.”Tangan besar Wira seolah mengambi

  • Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila   Bab 7

    Aku membersihkan rumah setiap hari, tentu saja aku tahu persis apa yang ada di sana.Beruang Lego kecil itu adalah mainan yang diberikan suamiku kepada putri kami.Mereka mengutak-atiknya untuk waktu yang lama sebelum akhirnya berhasil merakitnya.Setelah selesai, karena terlihat sangat lucu, suamiku menyarankan untuk meletakkannya di ruang tamu.Kalau dipikir-pikir lagi, itu baru beberapa hari yang lalu.Aku tidak menyadarinya sebelumnya, tetapi sekarang aku menyadari ada yang salah dengan mata boneka itu.Apa yang dikatakan Wira benar.Aku sebenarnya tidak akan semudah itu mempercayai Wira, tetapi biasanya tidak ada orang lain yang tahu hiasan di rumahku.Sementara Wira bukan hanya tahu tentang itu, tetapi dia juga tahu tentang CCTV. Jadi wajar saja aku jadi ragu.Tetapi aku tak mengerti kenapa suamiku melakukan ini.Apakah suamiku sudah mengantisipasi Wira akan datang?Sementara aku tertegun, kudengar Wira melanjutkan, “Suamimu sudah lama berselingkuh. Dia ingin bercerai, tetapi dia

  • Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila   Bab 6

    Gairah yang belum terselesaikan karena suamiku, terus muncul, saat ini seluruh tubuhku pun menjadi panas.Aku hanya bisa mengutuk diriku sendiri karena begitu tak tahu malu.Wira merobek bajuku, tepat saat dia hendak menundukkan kepala, ponselnya tiba-tiba berdering.Dia mengeluarkan ponselnya dan ingin mematikannya, tetapi dia mengerutkan kening ketika melihat nama penelepon.Lalu dia melepaskanku dan menjawab panggilan telepon itu.Aku melihat nama yang muncul di layar ponselnya—Istriku.Entah apa yang dikatakan istrinya, Wira segera menutup telepon dan merapikan bajunya.“Aku mau keluar sebentar, tunggu aku. Aku akan bersenang-senang denganmu nanti.”Melihat Wira tergesa-gesa pergi, aku berdiri dari sofa. Seolah kerasukan, aku mengikutinya.Saat aku keluar dari rumah, aku melihat Wira berjongkok di lantai, mengikat tali sepatu seorang wanita.“Sayang, kenapa kamu nggak meneleponku dari tadi untuk menjemputmu?”Nada bicara Wira sangat lembut, berbeda jauh dengan ancaman yang dilontar

  • Rahasia Susu yang Membuat Ayah Gila   Bab 5

    Namun, tepat ketika aku berada di ranjang, siap berpose menggoda, dengan penuh harap menunggu tindakan suamiku, dia menerima panggilan telepon.Setelah itu dia mengerutkan alisnya.“Ya, ya, aku mengerti.”Suamiku menatapku penuh nafsu, lalu menghela napas.“Sayang, maafkan aku, ada masalah di kantor. Aku harus ke sana sekarang.”Suamiku buru-buru berdiri dan mengenakan bajunya lagi.Apa yang aku alami bersama Wira tadi membuatku terangsang, meskipun agak takut, keintiman situasi itu tetap membuatku sangat bergairah.Saking bergairahnya, waktu suamiku meninggalkanku di ranjang tadi, sebenarnya aku sangat menantikan berhubungan intim yang penuh gairah dengannya.Tetapi sekarang setelah suamiku pergi, aku merasa hampa.“Sayang, apa kamu nggak bisa menemaniku sebentar saja? Apa nggak bisa orang lain yang mengurus urusan kantor?”Aku berdiri dan berjalan mendekat, merapatkan tubuhku ke tubuh suamiku, ingin dia bersamaku lebih lama.Suamiku menggelengkan kepalanya dan senyum kecut muncul di

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status