Share

Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan
Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan
Author: Urbaby

01. Menjual Keperawanan

"Tiga ratus juta? Gadis buruk rupa sepertimu ingin menjual keperawanan seharga tiga ratus juta?! Dasar tidak tahu malu!"

Valerie Adeline hanya bisa mengepalkan kedua tangannya erat-erat saat mendengar kalimat penghinaan tersebut.

Hingar bingar musik yang berdentam di kelab malam itu bahkan tidak mampu meredam gemuruh dalam dadanya.

“Kalau mau jual diri minimal harus cantik! Percuma perawan kalau wajah jelek dan body tidak menarik. Paling hanya bisa dihargai 5 jutaan,” ucap pria itu kembali dengan nada menghina.

Valerie tidak bisa menahan air matanya lagi. Namun, ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Lagi pula ini pilihannya sendiri, dan dia sudah mempersiapkan diri menerima apapun konsekuensinya menjadi perempuan murahan. Hanya saja, kalimat pria itu benar-benar menghina dan menyakiti harga dirinya.

Menyadari ketegangan yang Valerie rasakan, Grace meraih tangan sahabatnya. “Jangan seperti itu dong. Lagi pula, kau hanya perlu menidurinya dan mengambil keperawanannya. Untuk masalah wajah tidak perlu dipermasalahkan.”

Salah satu pria di tempat itu tiba-tiba membuka suara. “Kalau begitu suruh temanmu buka bajunya di sini. Kita perlu melihat aset yang dimilikinya. Jangan sampai kalian berbohong. Sudah jelek, tidak perawan pula!”

Kalimat tersebut disambut dengan sorakan riuh, setuju dengan permintaan teman mereka.

Valerie tidak ingin tinggal lebih lama mendapat penghinaan yang semakin menyakitinya. Namun, bisikan dari Grace tiba-tiba menghentikan niatnya untuk lari dari sana.

“Ingat ibumu, Vale.”

“Tetapi dia sudah menghinaku habis-habisan, Grace,” cicit Valerie sambil terisak.

“Dia akan membayar keperawananmu seharga biaya operasi ibumu. Kita tidak akan mendapat pria lain selain dia, jadi ikuti saja kemauannya, ya?”

Valerie menelan ludah pahit. Benar, dia melakukan ini demi membiayai operasi ibunya yang divonis mengalami gagal jantung. Valerie nekat mencari pria hidung belang yang siap membayar keperawanannya seharga 300 juta.

Tetapi ternyata tidak semudah itu, wajah dan body-nya yang jauh dari kata sempurna malah dijadikan ajang hinaan.

“Ayo cepat buka, gadis jelek!” teriak pria itu kembali saat Valerie tak kunjung melakukan permintaan mereka.

Memejamkan kedua matanya erat-erat, Valerie berdiri dari tempat duduknya dan bersiap membuka satu per satu kancing kemejanya.

‘Demi Ibu…’ batin Valerie sambil berusaha menguatkan hati. Telanjang bulat di sini tidak menjadi masalah, asal ia masih bisa melihat senyum ibunya.

“Saya bisa memberikanmu uang saat ini juga!”

Tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri meja mereka, membuat perhatian kini tertuju padanya.

“Asal kamu mau melahirkan anak untuk suamiku!”

Semua orang di tempat itu hanya bisa terbengong-bengong, tak terkecuali Valerie yang mencoba mencerna kalimat wanita asing yang tiba-tiba muncul dan menawarkan permintaan aneh itu.

“Anda sia—”

“Aku akan menyewa rahim kamu seharga satu milyar.”

Valerie dan Grace sama-sama terbelalak. “Sa-satu milyar?!”

“Aku tidak akan memberimu banyak waktu untuk berpikir. Tetapi bukankah penawaranku lebih baik daripada tidur dengan salah satu pria kurang ajar ini?”

Sekali lagi suara wanita asing itu mengalung, membuat Valerie semakin yakin bahwa tawaran sebelumnya bukan bualan semata. Wanita asing itu benar-benar ingin dirinya tidur dengan suaminya dan melahirkan anak untuk mereka, dan harga yang ditawarkan bukan main-main.

Satu milyar untuk menyewa rahimnya benar-benar tidak masuk akal!

“A—apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Valerie dengan suara mencicit dan sedikit ragu-ragu.

“Tentu saja,” jawabnya penuh percaya diri. “Jika kau setuju, ikut denganku!”

Grace dengan cepat mendorong bahu Valerie agar mengikuti wanita itu.

“Ini kesempatan langka, Vale! Pergilah!”

Seperti robot, Valerie akhirnya mengikuti wanita itu ke ruangan private yang sudah direservasi, jauh dari kebisingan bar dan lantai dansa di bawah sana.

“Namaku Amora Tsamara,” ucap wanita itu memperkenalkan diri, saat mereka sudah duduk berseberangan.

Amora Tsamara … pantas saja Valerie merasa tidak asing dengan perempuan ini, ternyata dia adalah seorang artis dan model papan atas. Valerie sering melihatnya wara-wiri di televisi, bahkan wajahnya sering menghiasi majalah-majalah.

“Biar aku memperjelasnya kembali. Aku akan menyewa rahim kamu seharga satu milyar. Kamu hanya perlu melahirkan anak dan kamu akan menerima uang dariku.”

Walau sudah dua kali mendengarnya, Valerie tetap saja terkejut.

“Kamu tidak perlu takut. Suamiku hanya akan tidur denganmu beberapa kali sampai kamu hamil. Semakin cepat hamil, akan lebih bagus. Dan setelahnya, uang satu milyar itu akan berada di tanganmu.”

Valerie menelan ludah. Ini adalah tawaran yang jauh lebih menjanjikan dibanding menjual tubuhnya pada pria hidung belang.

Dia hanya perlu tidur dengan suami orang, melahirkan anak untuk mereka dan selesai. Dan yang paling penting, uang muka akan berada di tangannya saat ini, sehingga operasi ibunya bisa dilakukan lebih cepat.

“Baiklah, aku terima tawaran Anda, Nyonya!” putus Valerie dengan penuh keyakinan.

“Good. Secepatnya aku akan mengirimkan alamat. Di sana kamu akan bertemu dengan suamiku.”

***

‘Apartemen Golden Tulip, unit 1123. Di sana kau akan tidur dengan suamiku.’

Valerie kembali membaca pesan dari nomor baru yang ia ketahui berasal dari perempuan yang ditemuinya di kelab malam seminggu yang lalu.

Didera rasa cemas dan was-was yang bercampur aduk, Valerie memasuki lift yang akan membawanya ke tempat yang telah dijanjikan. Sebentar lagi dia akan merelakan keperawanan yang sudah dijaganya selama 25 tahun.

Dengan sedikit ragu, Valerie menekan bel setelah lift membawanya tepat di unit 1123. Dia menunggu dalam ketegangan dan keinginan untuk lari dari tempat tersebut.

Namun, sebelum melakukan niatnya, pintu megah itu terbuka dari dalam dan seorang pria langsung menyambutnya.

“Silakan masuk! Anda sudah ditunggu sedari tadi,” ucap pria muda yang tampak rapi dengan setelan kerjanya.

Valerie mengikuti pria itu masuk ke dalam apartemen mewah dengan dua lantai itu. Corak dominan putih membuatnya terlihat begitu bersih dan menyegarkan.

Tetapi kekagumannya langsung sirna saat Valerie melihat seorang pria dengan setelan jas hitam tengah duduk di sofa single, salah satu tangannya di lengan sofa dan tangan lainnya tengah menopang dagu.

“Jadi, kau perempuan yang bersedia menyewakan rahim dan hamil anakku?”

Kalimat itu sungguh menyakiti perasaan Valerie. Namun, hal yang membuat tubuhnya seketika membeku adalah saat menyadari siapa pria yang tengah menatapnya tajam itu.

‘Oh, Tuhan! Kebetulan macam apa ini?’

Pria itu adalah Sean Emilio Kyler, CEO di tempat Valerie bekerja!

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dina0505
kasihan si Vallery
goodnovel comment avatar
Sabila Noer AQila
baru bab 1 blum trbaca alur critanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status