Home / Romansa / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / 01. Menjual Keperawanan

Share

Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan
Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan
Author: Urbaby

01. Menjual Keperawanan

Author: Urbaby
last update Last Updated: 2024-02-17 13:26:44

"Tiga ratus juta? Gadis buruk rupa sepertimu ingin menjual keperawanan seharga tiga ratus juta?! Dasar tidak tahu malu!"

Valerie Adeline hanya bisa mengepalkan kedua tangannya erat-erat saat mendengar kalimat penghinaan tersebut.

Hingar bingar musik yang berdentam di kelab malam itu bahkan tidak mampu meredam gemuruh dalam dadanya.

“Kalau mau jual diri minimal harus cantik! Percuma perawan kalau wajah jelek dan body tidak menarik. Paling hanya bisa dihargai 5 jutaan,” ucap pria itu kembali dengan nada menghina.

Valerie tidak bisa menahan air matanya lagi. Namun, ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Lagi pula ini pilihannya sendiri, dan dia sudah mempersiapkan diri menerima apapun konsekuensinya menjadi perempuan murahan. Hanya saja, kalimat pria itu benar-benar menghina dan menyakiti harga dirinya.

Menyadari ketegangan yang Valerie rasakan, Grace meraih tangan sahabatnya. “Jangan seperti itu dong. Lagi pula, kau hanya perlu menidurinya dan mengambil keperawanannya. Untuk masalah wajah tidak perlu dipermasalahkan.”

Salah satu pria di tempat itu tiba-tiba membuka suara. “Kalau begitu suruh temanmu buka bajunya di sini. Kita perlu melihat aset yang dimilikinya. Jangan sampai kalian berbohong. Sudah jelek, tidak perawan pula!”

Kalimat tersebut disambut dengan sorakan riuh, setuju dengan permintaan teman mereka.

Valerie tidak ingin tinggal lebih lama mendapat penghinaan yang semakin menyakitinya. Namun, bisikan dari Grace tiba-tiba menghentikan niatnya untuk lari dari sana.

“Ingat ibumu, Vale.”

“Tetapi dia sudah menghinaku habis-habisan, Grace,” cicit Valerie sambil terisak.

“Dia akan membayar keperawananmu seharga biaya operasi ibumu. Kita tidak akan mendapat pria lain selain dia, jadi ikuti saja kemauannya, ya?”

Valerie menelan ludah pahit. Benar, dia melakukan ini demi membiayai operasi ibunya yang divonis mengalami gagal jantung. Valerie nekat mencari pria hidung belang yang siap membayar keperawanannya seharga 300 juta.

Tetapi ternyata tidak semudah itu, wajah dan body-nya yang jauh dari kata sempurna malah dijadikan ajang hinaan.

“Ayo cepat buka, gadis jelek!” teriak pria itu kembali saat Valerie tak kunjung melakukan permintaan mereka.

Memejamkan kedua matanya erat-erat, Valerie berdiri dari tempat duduknya dan bersiap membuka satu per satu kancing kemejanya.

‘Demi Ibu…’ batin Valerie sambil berusaha menguatkan hati. Telanjang bulat di sini tidak menjadi masalah, asal ia masih bisa melihat senyum ibunya.

“Saya bisa memberikanmu uang saat ini juga!”

Tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri meja mereka, membuat perhatian kini tertuju padanya.

“Asal kamu mau melahirkan anak untuk suamiku!”

Semua orang di tempat itu hanya bisa terbengong-bengong, tak terkecuali Valerie yang mencoba mencerna kalimat wanita asing yang tiba-tiba muncul dan menawarkan permintaan aneh itu.

“Anda sia—”

“Aku akan menyewa rahim kamu seharga satu milyar.”

Valerie dan Grace sama-sama terbelalak. “Sa-satu milyar?!”

“Aku tidak akan memberimu banyak waktu untuk berpikir. Tetapi bukankah penawaranku lebih baik daripada tidur dengan salah satu pria kurang ajar ini?”

Sekali lagi suara wanita asing itu mengalung, membuat Valerie semakin yakin bahwa tawaran sebelumnya bukan bualan semata. Wanita asing itu benar-benar ingin dirinya tidur dengan suaminya dan melahirkan anak untuk mereka, dan harga yang ditawarkan bukan main-main.

Satu milyar untuk menyewa rahimnya benar-benar tidak masuk akal!

“A—apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Valerie dengan suara mencicit dan sedikit ragu-ragu.

“Tentu saja,” jawabnya penuh percaya diri. “Jika kau setuju, ikut denganku!”

Grace dengan cepat mendorong bahu Valerie agar mengikuti wanita itu.

“Ini kesempatan langka, Vale! Pergilah!”

Seperti robot, Valerie akhirnya mengikuti wanita itu ke ruangan private yang sudah direservasi, jauh dari kebisingan bar dan lantai dansa di bawah sana.

“Namaku Amora Tsamara,” ucap wanita itu memperkenalkan diri, saat mereka sudah duduk berseberangan.

Amora Tsamara … pantas saja Valerie merasa tidak asing dengan perempuan ini, ternyata dia adalah seorang artis dan model papan atas. Valerie sering melihatnya wara-wiri di televisi, bahkan wajahnya sering menghiasi majalah-majalah.

“Biar aku memperjelasnya kembali. Aku akan menyewa rahim kamu seharga satu milyar. Kamu hanya perlu melahirkan anak dan kamu akan menerima uang dariku.”

Walau sudah dua kali mendengarnya, Valerie tetap saja terkejut.

“Kamu tidak perlu takut. Suamiku hanya akan tidur denganmu beberapa kali sampai kamu hamil. Semakin cepat hamil, akan lebih bagus. Dan setelahnya, uang satu milyar itu akan berada di tanganmu.”

Valerie menelan ludah. Ini adalah tawaran yang jauh lebih menjanjikan dibanding menjual tubuhnya pada pria hidung belang.

Dia hanya perlu tidur dengan suami orang, melahirkan anak untuk mereka dan selesai. Dan yang paling penting, uang muka akan berada di tangannya saat ini, sehingga operasi ibunya bisa dilakukan lebih cepat.

“Baiklah, aku terima tawaran Anda, Nyonya!” putus Valerie dengan penuh keyakinan.

“Good. Secepatnya aku akan mengirimkan alamat. Di sana kamu akan bertemu dengan suamiku.”

***

‘Apartemen Golden Tulip, unit 1123. Di sana kau akan tidur dengan suamiku.’

Valerie kembali membaca pesan dari nomor baru yang ia ketahui berasal dari perempuan yang ditemuinya di kelab malam seminggu yang lalu.

Didera rasa cemas dan was-was yang bercampur aduk, Valerie memasuki lift yang akan membawanya ke tempat yang telah dijanjikan. Sebentar lagi dia akan merelakan keperawanan yang sudah dijaganya selama 25 tahun.

Dengan sedikit ragu, Valerie menekan bel setelah lift membawanya tepat di unit 1123. Dia menunggu dalam ketegangan dan keinginan untuk lari dari tempat tersebut.

Namun, sebelum melakukan niatnya, pintu megah itu terbuka dari dalam dan seorang pria langsung menyambutnya.

“Silakan masuk! Anda sudah ditunggu sedari tadi,” ucap pria muda yang tampak rapi dengan setelan kerjanya.

Valerie mengikuti pria itu masuk ke dalam apartemen mewah dengan dua lantai itu. Corak dominan putih membuatnya terlihat begitu bersih dan menyegarkan.

Tetapi kekagumannya langsung sirna saat Valerie melihat seorang pria dengan setelan jas hitam tengah duduk di sofa single, salah satu tangannya di lengan sofa dan tangan lainnya tengah menopang dagu.

“Jadi, kau perempuan yang bersedia menyewakan rahim dan hamil anakku?”

Kalimat itu sungguh menyakiti perasaan Valerie. Namun, hal yang membuat tubuhnya seketika membeku adalah saat menyadari siapa pria yang tengah menatapnya tajam itu.

‘Oh, Tuhan! Kebetulan macam apa ini?’

Pria itu adalah Sean Emilio Kyler, CEO di tempat Valerie bekerja!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dina0505
kasihan si Vallery
goodnovel comment avatar
Sabila Noer AQila
baru bab 1 blum trbaca alur critanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   188. Aku Pergi!

    “Kalian berdua berciuman! Kau membiarkan pria lain mencium dan menyentuh tubuh yang sudah menjadi milikku. Kau sangat-sangat menjijikkan di mataku!”Napas Sean berubah terengah-engah, dengan kasar ia lalu mendorong Valerie ke belakang dan membuatnya terbanting di kasur.Valerie masih berusaha menghindar, berusaha melepaskan diri dari tindihan tubuh Sean yang keras dan berat. Berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Sean yang kuat dan tanpa ampun. Tetapi pria itu terlalu kuat, terlalu marah. Bahkan Sean sama sekali tidak menyadari kalau perbuatannya yang begitu kasar sudah melukai dan menyakiti tubuh Valerie yang rapuh.Pria itu seperti kerasukan setan. Matanya menyala penuh kebencian ketika menatap ke arah Valerie. Dengan ketakutan yang amat sangat, Valerie masih berusaha memberontak dan turun dari ranjang. Tetapi Sean berhasil menangkapnya dan kembali membantingnya di ranjang dengan kasar, lalu menindihnya sekuat tenaga.Valerie mengernyit merasakan cengkeraman tangan Sean yang kas

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   187. Kau Menjijikkan!

    “Wanita murahan harus diperlakukan selayaknya wanita murahan pada umumnya!”Kata-kata Sean yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu.Pria itu sudah berhasil melepaskan kemejanya dan membuka ikat pinggang celananya, lalu meletakkannya di atas nakas ujung ranjang. Ekspresi wajahnya tenang, namun kedua bola matanya memancar begitu dingin. Dan ketenangan pria itulah yang malah membuat Valerie gemetar takut.“P—please ... dengarkan aku dulu, Sean! Kau harus mendengarkan semuanya ....”Valerie masih mencoba membujuk pria itu agar mendengar penjelasannya, bukannya langsung menuduhnya seperti yang dia lihat. Namun, mendapati ekspresi wajah Sean, ia tahu semua usahanya tidak akan pernah berhasil.Sean terlalu marah, pria itu telah dibutakan oleh kemurkaannya.“Lepaskan kemeja yang kau kenakan, Valerie!” perintah Sean dengan nada datar.Wajah Valerie langsung berubah pucat pasi mendengar perintah yang dilontarkan oleh Sean d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   186. Kepuasan

    “Sa—sakit ...” rintih Bara mengernyit ketika Amora mengusap luka di sudut bibirnya dengan kapas.“Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa Sean bisa semarah itu?” tanya Amora yang sejak tadi penasaran hal apa yang Bara lakukan sampai menyulut amarah Sean. Mereka berdua baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengelabui Andre dan Shela untuk diberikan kepercayaan mengurus pria ini. Dan luka-luka yang ada di tubuh Bara akibat pukulan dari Sean sangat-sangat fatal, hidungnya patah dan tiga tulang rusuknya retak sehingga harus ditahan dengan sebuah perban. Belum lagi ditambah dengan luka lebam di seluruh tubuh dan wajah Bara yang membuatnya benar-benar terlihat memprihatinkan.Mata Bara bahkan sudah mulai membengkak membiru. Pukulan demi pukulan yang Sean layangkan benar-benar brutal.“Aku mencium wanita itu di hadapan Sean!” jawab Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun, bahkan ia melontarkan kalimat itu dengan penuh kebanggaan.Bola mata Amora langsung melebar sempurna mendengar pengakua

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   185. Hinaan Dari Orang Dicintai

    “Sean, apa yang dikatakan pria itu semuanya bohong. Bahkan aku tidak mengenalnya dan dia pria gila!” Valerie berusaha menjelaskan ketika mereka sudah sampai di penthouse dan Sean masih menyeretnya dengan kasar memasuki kamar tidur mereka. Dan setelah membuka pintu, Sean langsung menghempaskan tubuh Valerie kasar ke tengah ranjang. “Dia berbohong, Sean!” Napas Valerie berubah tersengal putus asa mencoba meyakinkan Sean.Ingin rasanya Sean mempercayai perkataan Valerie bahwa Bara lah yang tengah berbohong. Hanya saja, bagaimana mungkin Bara bisa tahu siapa itu Valerie sehingga sengaja melakukan hal tersebut untuk mempengaruhinya. Jadi, justru Bara yang berkata benar dan Valerie berbohong.“Dia sama sekali tidak mengenalmu dan apa hubungan kita. Jadi, bagaimana mungkin dia berbohong?” tanya Sean datar, dengan tangannya yang bergerak membuka kancing kemejanya satu persatu.“Dia berbohong, percayalah padaku! Kami tidak berpapasan di luar seperti perkataannya, justru dialah yang masuk ke

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   184. Apa Salahnya?

    “Apa yang kau lakukan pada istriku, sialan?” teriak Sean dengan amarah yang menggebu-gebu.Sean sengaja memberitahukan kepada Bara siapa sebenarnya Valerie. Dia bukan karyawan biasa di perusahaan ini, melainkan wanita itu sudah menjadi istrinya. Jadi, bagaimana mungkin Bara berani melakukan hal tak senonoh seperti apa yang dilihatnya barusan pada Valerie.Untuk melampiaskan amarahnya yang begitu menggebu-gebu, Sean terus menyarangkan pukulan demi pukulan yang membuat Bara kewalahan dibuatnya.“Mana aku tahu, Sean! Perempuan ini sendiri yang menawarkan diri padaku. Jadi, kenapa aku harus menolaknya?” balas Bara dengan nada terbata-bata, merasa kesakitan dan nyeri di seluruh tubuhnya akibat pukulan Sean yang tidak main-main.Meskipun kemarahan Sean sudah meluap-luap padanya, tetapi tetap saja Bara memancing amarah pria itu untuk semakin menjadi-jadi. Bukan tanpa alasan ia melakukan semua ini, tentu saja ia harus menyelamatkan pernikahan Amora. Meskipun ia benci setengah mati pada pria d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   183. Aksi Bejad Bara

    Para kolega bisnisnya akhirnya pulang juga, rapat akhirnya selesai. Dan semuanya berjalan sesuai keinginannya, dengan kata lain agenda rapatnya sukses besar.Hanya saja entah kenapa ia tidak bisa merasa lega, padahal yang dia nanti-nantikan akhirnya berhasil. Seakan ada sebuah kekhawatiran yang melandanya, dan membuatnya kalut luar biasa.Bahkan ia tidak bisa fokus mengikuti rapat ini, dan ia hanya mempercayakan semuanya kepada sekretarisnya. Ia hanya menjadi pengamat, sekaligus jika dimintai pendapat tetapi ia tidak turun tangan langsung untuk mempresentasikan hasil rapat tersebut.“Ada apa sebenarnya? Kenapa seperti ada beban berat yang mengganjal di dalam hatiku, padahal semuanya berjalan sesuai keinginan.”Sean berbisik pada dirinya sendiri, mempertanyakan kegundahan yang ia rasakan saat ini.‘Kau tahu kenapa?’ tanya balik suara hatinya.“Ah ya, aku tahu mengapa.”Sean mengakuinya.Semuanya tentu saja karena satu nama. Sebuah nama yang akhir-akhir ini begitu mempengaruhinya. Seora

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   182. Help Me!

    “Ba—bara?”Valerie mengucapkan nama itu dengan kepala yang terus berpikir keras. Ia tidak tahu siapa pria di hadapannya, bahkan tidak tahu menahu apa gerangan yang membuatnya memasuki ruangan Sean tanpa bersama pria itu.“Apa Anda mencari Sean? Dia tengah ada rapat penting,” ucap Valerie memperingatkan, kalau-kalau pria di hadapannya ini datang mencari Sean.Bara tersenyum miring kemudian Mengangguk. “Hmm ... Sean sendiri yang memintaku untuk menunggunya di sini,” jawabnya dengan santai sambil bergerak mendekati Valerie yang tidak jauh dari tempatnya.Seketika suasana berubah jadi canggung, Valerie merasa tidak enak jika hanya berduaan dengan pria asing di dalam ruangan tertutup ini. Bahkan dia takut Sean akan salah paham kepadanya meskipun ia tahu tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang tidak akan disukai oleh suaminya tersebut.“Ah, benarkah? Sebelumnya Sean tidak memberitahuku kalau akan ada temannya yang akan datang,” balas Valerie kembali dengan nada kikuk.Seketika ia meras

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   181. Pria Asing

    “Aku tinggal di sini tidak apa-apa, kan?”Sean dan Valerie saat ini sudah berada di ruangan CEO perusahaan ini. Sean sudah bersiap-siap untuk menghadiri rapat, tetapi rasanya berat jika harus meninggalkan Valerie seorang diri di ruangannya.Valerie memberikan anggukan kecil. “Iya, Sean. Ini sudah yang ketiga kalinya kamu berpamitan tetapi belum juga pergi,” jawab Valerie sembari terkekeh.Terlihat sekali bukan dirinya yang berat dibiarkan seorang diri di dalam ruangan luas dan megah bercampur maskulin itu. Melainkan Sean sendiri yang seakan enggan untuk meninggalkannya, padahal Valerie sama sekali tidak keberatan.“Apa kau yakin? Aku takut jika kau kenapa-kenapa di sini tanpa aku, Valerie,” ucap Sean kembali dengan nada nelangsa.Valerie kembali terkekeh. “Tidak apa-apa, Sean. Aku baik-baik saja. Lagi pula, ini adalah perusahaan yang di dalamnya banyak manusia. Kalaupun ada apa-apa, aku bisa meminta tolong pada mereka. Dan juga durasi rapat itu tidak memakan waktu selama berhari-hari

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   180. Gosip-Gosip

    Semua mata hanya tertuju pada dua sejoli yang baru saja memasuki pintu gedung perusahaan Kyler Group. Bagaimana tidak, CEO dari perusahaan mereka kini menggandeng seorang wanita yang ia ketahui adalah salah satu karyawan di perusahaan ini.Valerie yang menyadari tatapan itu seketika merasa tidak nyaman, dia segera menjauh agar kemesraan yang diperbuat oleh Sean tidak terlalu jelas. Namun, bukannya Sean membiarkan Valerie menjauh darinya dia justru meraih pinggang Valerie dan memeluknya. Setelah itu ia kembali menghela Valerie memasuki perusahaannya tanpa peduli dengan tatapan penasaran dari para karyawan yang kebetulan ada di sana dan melihat kedatangannya.“Sean, lepaskan aku!” pinta Valerie dengan nada berbisik, sembari berusaha menjauhkan tangan Sean dari pinggangnya.Namun bukannya melepaskan pelukannya sesuai permintaan Valerie, Sean justru semakin mengeratkannya. Ia lalu menunduk dan menatap Valerie tidak suka. “Memangnya ada yang salah?”Sean mengatakan kalimat itu dengan nada

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status