Home / Romansa / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / 08. Alasan Menyewakan Rahim

Share

08. Alasan Menyewakan Rahim

Author: Urbaby
last update Last Updated: 2024-03-03 08:00:25

Valerie berlarian sepanjang koridor rumah sakit dengan wajah yang sudah bersimbah air mata. Rasa takut terus mengganggunya sepanjang perjalanan, ibunya kembali mengalami serangan dan itu tentu saja bukan sesuatu yang baik.

Penyesalan besar akan menghantuinya jika sesuatu yang fatal terjadi pada ibunya dan dia tidak ada di sana.

“Bagaimana dengan ibuku?” tanya Valerie saat berpapasan dengan suster Anna ketika dia hendak memasuki ruangan perawatan ibunya.

Suster Anna adalah teman ibunya yang kebetulan bekerja di rumah sakit ini, alhasil suster Anna sendiri yang menawarkan diri untuk merawat ibunya. Dan Valerie bersyukur akan hal itu, di samping suster Anna begitu baik, Valerie juga merasa ada sosok ibunya di dalam diri suster Anna.

“Ibuku baik-baik saja kan, Suster?” Air mata Valerie semakin meluruh membasahi pipinya.

Suster Anna langsung membawa Valerie ke dalam pelukannya, mendekapnya erat dengan penuh kasih sayang. Menyalurkan kekuatan melalui dekapan itu.

“Untuk sekarang ibumu baik-baik saja, Nak. Dokter sudah menanganinya dan sekarang dia tengah tidur di dalam sana.” Suster Anna kemudian memapah tubuh Valerie untuk duduk di kursi tunggu. “Valerie, jantung ibumu sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dokter harus segera melakukan tindakan operasi untuk menyelamatkan ibumu.”

Valerie mengangguk. “Aku sudah berusaha mencari biaya untuk operasi ibuku, Suster Anna.”

Suster Anna menatap Valerie dengan sedih. “Valerie, uang tiga ratus juta itu sangat banyak. Aku juga tahu kalau kau masih menanggung hutang di bank sebanyak lima puluh juta. Begini, Nak, aku punya simpanan sekitar lima puluh juta mungkin itu bisa membantu. Dan kalau perlu, aku bisa menaruh surat tanahku di bank untuk mengajukan pinjaman. Mungkin dengan cara itu, kita bisa mendapat beberapa tambahan untuk—“

“Suster, aku sudah mendapatkan uangnya.”

Kalimat suster Anna langsung terputus, kemudian menatap Valerie dengan tatapan tak percaya.

“A—apa? Kau sudah mendapatkan uangnya, Nak? Apa maksudmu, dari mana kau mendapat uang sebanyak itu?” ucapannya kembali terhenti saat Valerie kembali menangis.

“I—itu ....”

“Katakan, Nak. Ceritakan padaku jika itu bisa membantu, mungkin itu bisa membuatmu sedikit lega,” ucap suster Anna penuh perhatian, layaknya seorang ibu yang tengah mengobrol dengan putrinya.

Valerie menghela napas panjang, dengan suara bergetar ia mulai berkata, “Mungkin setelah ini Suster akan jijik padaku.”

Valerie terisak pelan.

Suster Anna mengelus rambut Valerie dengan lembut. “Tidak akan Valerie. Aku menyayangimu seperti anakku sendiri, dan seorang ibu pasti akan menerima anaknya apa adanya.”

Valerie kembali menarik napas panjang, dia memang sangat membutuhkan tempat untuk berbagi cerita. Dan Valerie sangat bersyukur ada suster Anna yang mau mendengarkan kegundahan hatinya, lalu meluncurlah semua cerita dari bibirnya. Mulai dari niatnya untuk menjual diri di club malam, sampai pernikahan sirinya dengan Sean.

“Aku sama sekali tidak menyalahkanmu, Valerie. Hanya saja aku tidak habis pikir betapa bejatnya suami istri itu memanfaatkan kondisimu untuk keinginan mereka,” geram suster Anna setelah mendengar semua cerita Valerie yang rahimnya disewa sebanyak 1 milyar.

Valerie buru-buru mencegah kemarahan suster Anna. “Bukan, Suster. Sampai sekarang tuan Sean tidak tahu kalau aku butuh uang itu untuk biaya operasi ibuku. Dia hanya mengira aku perempuan muda dengan gaya hidup berfoya-foya yang punya banyak hutang karena gaya hidupku.”

“Jadi suami istri itu tidak tahu alasanmu?”

Valerie menggeleng. “Nyonya Amora mengetahuinya, tetapi sepertinya dia tidak ada niatan untuk memberitahukan alasanku kepada suaminya. Obsesinya untuk memiliki anak begitu besar.”

Amarah suster Anna kini beralih kepada Amora. “Jadi perempuan itu mengetahuinya? Oh Tuhan! Kalian sama-sama perempuan dan dia begitu teganya memperlakukanmu seperti itu. Kamu bukan pabrik penghasil anak untuk mereka, Valerie.”

Valerie mengulas senyum simpul. “Tetapi itulah faktanya, Suster. Rahimku sudah disewa oleh mereka untuk menghasilkan anak. Lagi pula, kita tidak bisa menyalahkannya. Nyonya Amora begitu putus asa karena dirinya mandul, dan keluarga Kyler menuntut anak pada mereka.”

Suster Anna mengerutkan kening, sedikit paham setelah mendengar penjelasan Valerie. “Kalau begitu kenapa kau tidak mengatakannya kepada pria itu? Seperti katamu tadi bahwa dia selalu menghinamu, mungkin saja dia bisa sedikit menghargaimu jika tahu alasanmu yang sebenarnya.”

Valerie menggeleng cepat. “Tidak, Suster. Aku tidak mau tuan Sean tahu tentang ibuku. Pria itu tidak mudah ditebak, terlebih lagi dia sudah menganggapku manusia paling hina karena telah menyewakan rahimku hanya demi uang.”

Suster Anna menarik napas. “Setidaknya dia tidak terus-menerus menjadi pria brengsek, Valerie. Ah, apakah dia berbuat kasar saat menyentuhmu?”

Valerie saat itu sedikit melamun, sehingga tidak menyadari maksud dari kalimat suster Anna.

“Eh, apa, Suster?”

Suster Anna tampak salah tingkah. “Apakah dia bertindak kasar saat tidur denganmu? Maksudku itu kan pertama kalinya, kebanyakan wanita akan merasa tidak nyaman. Apalagi jika pasangannya bertindak kasar.”

Wajah Valerie langsung berubah merah padam. “I—itu ... dia belum juga menyentuhku,” jawabnya dengan malu-malu.

“Apa maksudmu? Bukankah itu alasan menyewa rahim kamu, dan semua itu tidak akan jadi jika kalian tidak melakukannya.”

“Sejujurnya hanya nyonya Amora yang bersikeras untuk memiliki anak, sedangkan tuan Sean sama sekali tidak setuju. Hanya karena ancaman dari istrinya, tuan Sean setuju untuk menghamiliku. Tetapi sampai sekarang dia belum juga sudi menyentuhku, katanya dia jijik padaku.”

Suster Anna semakin merasa kasihan kepada Valerie. Perempuan muda itu sebenarnya cantik, kulitnya putih bersih, wajahnya bahkan bisa dikatakan sangat sempurna hanya saja tidak terawat sehingga banyak jerawat-jerawat kecil yang merusak kecantikannya.

“Valerie, kamu harus sabar menghadapi mereka, Nak. Kita semua tahu alasanmu melakukan ini, aku sendiri dapat mengerti dan menerima pengorbananmu demi ibumu sangat luar biasa. Suatu saat nanti suami istri itu juga akan mengerti.”

Valerie mengulas senyum tulus. “Terima kasih, Suster. Kau sudah seperti ibu bagiku. Dan aku mohon, rahasiakan pembicaraan kita pada ibuku, aku tidak mau dia merasa bersalah padaku.”

“Tentu saja! Ibumu tidak boleh tahu kau mendapatkan uang dari mana, Nak.” Suster Anna menepuk pundak Serena. “Masuklah ke dalam, ibumu sudah pasti menunggu kedatanganmu!”

Valerie mengangguk, bergegas berdiri untuk memasuki ruang perawatan ibunya. Tetapi sebelum itu, dentingan nada pesan di ponselnya menghentikan langkahnya.

Keningnya berkerut samar saat nama Amora sebagai pengirim pesan terpampang di layar ponselnya.

‘Besok kau harus meluangkan waktumu datang ke klinik kecantikan, aku sudah mengirim uang untuk kau pakai. Pokoknya kau harus mempercantik diri agar suamiku sudi menidurimu!’

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ifa Rusmiyati
ceritanya sedih..terharu... ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   188. Aku Pergi!

    “Kalian berdua berciuman! Kau membiarkan pria lain mencium dan menyentuh tubuh yang sudah menjadi milikku. Kau sangat-sangat menjijikkan di mataku!”Napas Sean berubah terengah-engah, dengan kasar ia lalu mendorong Valerie ke belakang dan membuatnya terbanting di kasur.Valerie masih berusaha menghindar, berusaha melepaskan diri dari tindihan tubuh Sean yang keras dan berat. Berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Sean yang kuat dan tanpa ampun. Tetapi pria itu terlalu kuat, terlalu marah. Bahkan Sean sama sekali tidak menyadari kalau perbuatannya yang begitu kasar sudah melukai dan menyakiti tubuh Valerie yang rapuh.Pria itu seperti kerasukan setan. Matanya menyala penuh kebencian ketika menatap ke arah Valerie. Dengan ketakutan yang amat sangat, Valerie masih berusaha memberontak dan turun dari ranjang. Tetapi Sean berhasil menangkapnya dan kembali membantingnya di ranjang dengan kasar, lalu menindihnya sekuat tenaga.Valerie mengernyit merasakan cengkeraman tangan Sean yang kas

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   187. Kau Menjijikkan!

    “Wanita murahan harus diperlakukan selayaknya wanita murahan pada umumnya!”Kata-kata Sean yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu.Pria itu sudah berhasil melepaskan kemejanya dan membuka ikat pinggang celananya, lalu meletakkannya di atas nakas ujung ranjang. Ekspresi wajahnya tenang, namun kedua bola matanya memancar begitu dingin. Dan ketenangan pria itulah yang malah membuat Valerie gemetar takut.“P—please ... dengarkan aku dulu, Sean! Kau harus mendengarkan semuanya ....”Valerie masih mencoba membujuk pria itu agar mendengar penjelasannya, bukannya langsung menuduhnya seperti yang dia lihat. Namun, mendapati ekspresi wajah Sean, ia tahu semua usahanya tidak akan pernah berhasil.Sean terlalu marah, pria itu telah dibutakan oleh kemurkaannya.“Lepaskan kemeja yang kau kenakan, Valerie!” perintah Sean dengan nada datar.Wajah Valerie langsung berubah pucat pasi mendengar perintah yang dilontarkan oleh Sean d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   186. Kepuasan

    “Sa—sakit ...” rintih Bara mengernyit ketika Amora mengusap luka di sudut bibirnya dengan kapas.“Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa Sean bisa semarah itu?” tanya Amora yang sejak tadi penasaran hal apa yang Bara lakukan sampai menyulut amarah Sean. Mereka berdua baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengelabui Andre dan Shela untuk diberikan kepercayaan mengurus pria ini. Dan luka-luka yang ada di tubuh Bara akibat pukulan dari Sean sangat-sangat fatal, hidungnya patah dan tiga tulang rusuknya retak sehingga harus ditahan dengan sebuah perban. Belum lagi ditambah dengan luka lebam di seluruh tubuh dan wajah Bara yang membuatnya benar-benar terlihat memprihatinkan.Mata Bara bahkan sudah mulai membengkak membiru. Pukulan demi pukulan yang Sean layangkan benar-benar brutal.“Aku mencium wanita itu di hadapan Sean!” jawab Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun, bahkan ia melontarkan kalimat itu dengan penuh kebanggaan.Bola mata Amora langsung melebar sempurna mendengar pengakua

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   185. Hinaan Dari Orang Dicintai

    “Sean, apa yang dikatakan pria itu semuanya bohong. Bahkan aku tidak mengenalnya dan dia pria gila!” Valerie berusaha menjelaskan ketika mereka sudah sampai di penthouse dan Sean masih menyeretnya dengan kasar memasuki kamar tidur mereka. Dan setelah membuka pintu, Sean langsung menghempaskan tubuh Valerie kasar ke tengah ranjang. “Dia berbohong, Sean!” Napas Valerie berubah tersengal putus asa mencoba meyakinkan Sean.Ingin rasanya Sean mempercayai perkataan Valerie bahwa Bara lah yang tengah berbohong. Hanya saja, bagaimana mungkin Bara bisa tahu siapa itu Valerie sehingga sengaja melakukan hal tersebut untuk mempengaruhinya. Jadi, justru Bara yang berkata benar dan Valerie berbohong.“Dia sama sekali tidak mengenalmu dan apa hubungan kita. Jadi, bagaimana mungkin dia berbohong?” tanya Sean datar, dengan tangannya yang bergerak membuka kancing kemejanya satu persatu.“Dia berbohong, percayalah padaku! Kami tidak berpapasan di luar seperti perkataannya, justru dialah yang masuk ke

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   184. Apa Salahnya?

    “Apa yang kau lakukan pada istriku, sialan?” teriak Sean dengan amarah yang menggebu-gebu.Sean sengaja memberitahukan kepada Bara siapa sebenarnya Valerie. Dia bukan karyawan biasa di perusahaan ini, melainkan wanita itu sudah menjadi istrinya. Jadi, bagaimana mungkin Bara berani melakukan hal tak senonoh seperti apa yang dilihatnya barusan pada Valerie.Untuk melampiaskan amarahnya yang begitu menggebu-gebu, Sean terus menyarangkan pukulan demi pukulan yang membuat Bara kewalahan dibuatnya.“Mana aku tahu, Sean! Perempuan ini sendiri yang menawarkan diri padaku. Jadi, kenapa aku harus menolaknya?” balas Bara dengan nada terbata-bata, merasa kesakitan dan nyeri di seluruh tubuhnya akibat pukulan Sean yang tidak main-main.Meskipun kemarahan Sean sudah meluap-luap padanya, tetapi tetap saja Bara memancing amarah pria itu untuk semakin menjadi-jadi. Bukan tanpa alasan ia melakukan semua ini, tentu saja ia harus menyelamatkan pernikahan Amora. Meskipun ia benci setengah mati pada pria d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   183. Aksi Bejad Bara

    Para kolega bisnisnya akhirnya pulang juga, rapat akhirnya selesai. Dan semuanya berjalan sesuai keinginannya, dengan kata lain agenda rapatnya sukses besar.Hanya saja entah kenapa ia tidak bisa merasa lega, padahal yang dia nanti-nantikan akhirnya berhasil. Seakan ada sebuah kekhawatiran yang melandanya, dan membuatnya kalut luar biasa.Bahkan ia tidak bisa fokus mengikuti rapat ini, dan ia hanya mempercayakan semuanya kepada sekretarisnya. Ia hanya menjadi pengamat, sekaligus jika dimintai pendapat tetapi ia tidak turun tangan langsung untuk mempresentasikan hasil rapat tersebut.“Ada apa sebenarnya? Kenapa seperti ada beban berat yang mengganjal di dalam hatiku, padahal semuanya berjalan sesuai keinginan.”Sean berbisik pada dirinya sendiri, mempertanyakan kegundahan yang ia rasakan saat ini.‘Kau tahu kenapa?’ tanya balik suara hatinya.“Ah ya, aku tahu mengapa.”Sean mengakuinya.Semuanya tentu saja karena satu nama. Sebuah nama yang akhir-akhir ini begitu mempengaruhinya. Seora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status