Share

18. Mustahil Berkhianat

Entah hanya perasaannya saja, Anne menangkap reaksi Mara menjadi diam. Seakan sedang memikirkan sesuatu hal. Namun, tak berselang lama, gadis yang tengah mengandung itu memasang ekspresi seperti biasa.

“Benar, Mbak, itu nggak salah.”

Anne mengulum senyum puas. Hingga kemudian, ia teringat soal mertuanya yang rewel meminta bertemu Mara. Ya, wanita itu memang terkenal cerewet kalau dihadapkan dengan keturunan Pramam. Ina Basuki harus memastikan dari berbagai segi untuk mendapatakan cucu sempurna.

“Beberapa hari lalu, ibu mertuaku sempat tanya-tanya soal kamu dan pengen ketemu.” Anne bertanya, “Apa semuanya berjalan lancar, Mar?”

“Ya … lumayan, Mbak.” Mara menahan ringis. “Seorang nenek pasti ingin mendapatkan cucu yang sehat dan dilahirkan sempurna tanpa kurang sedikitpun.”

“Well, dari dulu setiap aku hamil, Ibu selalu cerewet dan mengharuskan aku minum jamu inilah, itulah,” terang Anne cukup menggebu-gebu. “Semoga aja kamu nggak mengalami itu, Mar.”

Tak segera menjawab, Mara malah meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status