Share

19. Interogasi

Anne sudah terjaga, bahkan sebelum matahari menampakkan diri. Di meja makan tersedia makanan kesukaan Pramam. Mangkuk kecil berisi sambel tomat pun menjadi primadona di sana.

Semenjak keguguran, Anne kembali dibebaskan mengurus dapur dan rumah sesuka hati. Termasuk mengurus suami dengan baik, seperti hari biasa. Ia tak ingin melewatkan masakan teruntuk suaminya, walaupun ada asisten yang bisa melakukannya.

“Wanginya sampai ke kamar, aku jadi lapar,” celetuk Pramam sewaktu menimbrung Anne yang masih berkutat dengan peralatan dapur.

Anne menoleh sesaat, lalu kembali fokus pada pekerjaannya. “Mandi dulu, ah. Lagian ini masih jam enam.”

“Mandiin dong, Sayang.” Pramam menaik turunkan kedua alis, tampak melancarkan aksinya menggoda sang istri.

“Mas, jangan mulai deh. Kamu kudu ke kantor hari ini. Ingat, kemarin udah ambil cuti banyak banget.”

“Sekali aja kok, Ann. Masa kamu nolak permintaan suamimu ini?” Pramam menyandarkan tubuh ke sisi bak cucian piring seraya memandangi Anne lekat.

Anne
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status