Share

28. Mencari Jawaban

Anne meraup wajah ke sekian kali karena frustasi. Tak peduli betapa sempurna riasannya kini. Wanita itu meneliti Pramam yang baru memasuki mobil dan diantar sang sopir pribadi.

Sampai detik ini, ia belum mendapat jawaban atas pertanyaannya sendiri. Pria itu sudah pergi ke kantor dan sekarang, pikirannya jadi penuh akibat ucapan Varen sewaktu di rumah sakit. Bagaimana jika memang benar kalau kondisi perusahaan Pramam sedang di ambang kehancuran?

Bukankah ini akan jadi malapetaka kalau-kalau anak mereka lahir? Lalu bagaimana nasib si jabang bayi seandainya Pramam bangkrut? Anne tidak mungkin meminta bantuan pada orangtuanya tanpa usaha apa pun.

“Rin?” panggilnya tiba-tiba ketika mendapati asistennya melintasi teras rumah.

“Iya, Nyonya?”

“Soal makan siang Mara, kamu yang urus, ya.” Anne menggerakkan pergelangan tangan, menatap arloji yang melingkar. “Saya ada perlu di luar, mungkin bisa pulang sore atau malam.”

Anne melangkah ke dalam rumah tanpa mendengar tanggapan Rina. Kakinya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status