Share

27. Aku Takut Kamu Hancur

Pramam menaikkan alis. “Maksud kamu … kamu mau?”

Ia dapat menyaksikan perubahan raut Mara kala menatapnya. Kedua pipi itu bersemu merah, ditambah bibir bawah yang digigitnya pelan. Menunjukkan gelagat malu yang disukainya juga dirindukannya akhir-akhir ini.

Tangannya bergerak menyentuh pundak si gadis. Lalu tubuhnya mendekat dan mendaratkan beberapa kecupan di leher jenjang Mara. Tak ada penolakan yang ia terima seperti sebelumnya, justru gadis itu melenguh keenakan.

Namun, hanya beberapa waktu berselang, Pramam menghentikan kegiatannya mendadak. Mara menahan dada, malah mendorongnya pelan kemudian. Ia merangkum paras cantik itu dengan tatapan bingung.

“Aku nggak seburuk itu sampai pengen dimanja sama suami orang,” tolak keras Mara, “aku masih waras, Mas.”

“Biarpun suami orang, tapi aku ayah dari anak ini. Aku nggak bisa lepas tanggungjawab, Ra. Lagian aku juga masih sayang sama kamu,” ungkap Pramam tampak tulus, sorotnya menggambarkan keseriusan. “Jujur aku khawatir pas dengar kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status