Share

Ia Hadir

Aku tidak sedang menggenggam

dan digenggam oleh siapapun

Aku tidak sedang menjaga

juga dijaga hati manapun

*****

“Dasar gila kamu, Al. Cewek itu bukan jam tangan, yang puas kamu pelototin terus dibuang gitu aja.” Embun memukul kepala Alaska, teman kerjanya.

Sudah ke sekian kalinya ia harus mendengar cerita putus nyambung Al dengan para gadis.

“Idih, gue mah bukan melototin doang. Rugi amat.” Al tersenyum nakal.

“Dasar mesum, buaya cabul.” Embun tertawa ngakak melihat kelakuan jejaka tampan yang usianya hanya selisih setahun dengan dia.

“Rugi dong perut gue kotak-kotak kalo masih mainan sabun sendiri,” jawabnya sambil mengusap-usap perutnya.

Pria ini memang tampan. Tubuh padat atletis, walau tidak kekar. Sudah hampir dua tahun mereka bersahabat sejak Embun bekerja di hotel ini.

Embun mungkin satu-satunya wanita di tempatnya bekerj

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status