Share

Kembali

Entah berapa hati telah kutolak

untuk satu hati yang tak pernah pasti

*****

“Sudah order?” Pria itu menarik kursi di hadapan Lady.

Broto memandang sekilas ke sekeliling. Sebuah kafe dengan nuansa rustic yang sebagian dinding dibiarkan setengah jadi berbalur semen kasar, dipadu interior baru tapi bergaya kuno di beberapa sudut. Tata cahaya bergaya modern plus tambahan beberapa lukisan pop art menambah nyaman suasana.

“Sungguh perpaduan yang apik,” batin Broto.

“Belum. Sekalian nunggu lo.” Lady berusaha bersikap setenang mungkin.

Broto masih asyik menyapu pandangan ke sekeliling kafe. Terlihat beberapa anak muda tak henti berfoto. Memang, tempat ini instagramable banget. Beberapa tanaman hias buatan ditambahkan di sudut ruangan.

“Tempatnya keren,” puji Broto.

“Iya. Nyaman aja di sini. Walau sebetulnya lebih banyak anak muda yang nongkrong di kafe ini,” jawab Lady sambil t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status