Share

Putus

Pagi ini gadis itu mengulas senyum bahagia karena yang ia tunggu selama ini telah kembali, pemuda itu telah kembali. Gadis itu berdiri dan melangkah keluar dari kamar lalu menuruni tangga menuju lantai bawah, Oza tersenyum pada setiap anggota keluarganya yang sedang menatap wajah sang gadis dengan bingungnya. Oza bahkan melakukan hobinya kembali yaitu menggoda sang kakak perempuannya, “heleh, ... Masih pagi udah bikin orang lain keracunan. Ingatlah wahai kaum muslimin diatas langit masih ada kaum jomblo, ...” Arasya hampir saja melempar spatula masak ke arah kepala sang adik. 

“Ya makanya jangan kebanyakan nungguin yang gak pasti, move on dong!” Arasya menanggapinya dengan tatapan tak santai, perempuan yang tengah memasak sarapan untuk keluarga kecilnya itu melengos dari hadapan sang adik dan segera memasuki kamarnya. 

Bunda menggeleng kepalanya heran, kedua putrinya tak pernah berubah dari dulu sama saja. Kelakuan anak perempuannya tetap saja seperti dua a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status