Share

Bab 15 ~ Surabaya

Sekali lagi Rain melihat makam ibunya sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu. Kedua adiknya masih berada di sana. Menangis keras dan sebagai kakak yang gagal, Rain tidak bisa melakukan apa-apa selain memperhatikan dalam diam. 

Hujan menyambutnya mewakili perasaan yang paling dibencinya. Rain tidak menyukai hujan. Demi Tuhan, itu semua menyakitkan. Dia muak, lelah, marah, dan menyalahkan hidupnya. Kalau saja egonya bisa diturunkan, Rain tidak akan kehilangan ibu dengan cara menyakitkan. 

Hidup penuh drama akibat kesalahannya sendiri, dampak dari patah hati yang begitu hebat. Kenapa Rain harus termakan bujukan?

Seandainya dia tidak menerima tawaran Hari hidupnya saat ini masih sangat sederhana. Melihat wajah ibunya dan kedua adiknya tanpa terbentang jarak. Lalu pernikahan palsu itu juga tidak pernah terjadi. Namun, semua itu hanya pengandaian. Kenyataan pahit ada di depan matanya sekuat apa pun Rain ingin kembali ke masa lalu. Dia tidak bisa melakukann

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status