Share

Bab 57

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-28 19:23:15

Jay jelas kaget bukan main begitu mendengar kata 'suamiku' dari mulut Davina.

Seketika Jay langsung tanya-tanya nyaris mengintrogasi.

Davina memang sengaja tidak mengundang Jay untuk datang pada pesta pernikahannya. Tidak hanya Jay, banyak teman dan kenalannya yang tak ia undang. Alasannya karena ia tidak mau semakin banyak mendapatkan ejekan dan malu.

Tentu, calon suaminya yang waktu itu belum memiliki pekerjaan, membuat semua orang mempermasalahkannya.

Ditambah, ia menikah dengan Topan karena terpaksa, juga benci diwaktu bersamaan karena pria itu telah merenggut kesuciannya.

Demikian, bagi Davina, moment sakrab itu tidak begitu berarti dan tidak membuatnya benar-benar merasa bahagia.

Oleh sebab itu, ia tidak berniat mengundang banyak orang.

"Kenapa kamu tidak mengundangku ke pesta pernikahanmu, Dav?" tanya Jay sekaligus terkejut. Dia kemudian menggeleng kecewa. "Kau tidak menganggapku teman, eh?"

"Bukan maksudku begitu, Jay!" Davina menggeleng cepat. "Tidak hanya dirimu saj
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Raja Gangster Perkasa Diperebutkan Istri dan Mertua   Bab 124 [TAMAT]

    Setelah makan siang, Armand Prakoso bangkit dari duduknya dan menepuk bahu Topan pelan. "Temani aku ngobrol sebentar," ujarnya tenang namun tegas. Usai berkata demikian, Armand melangkahkan kakinya lebih dulu. Tanpa banyak bicara, Topan mengikuti ayah angkatnya menuju ruang kerja setelah ijin kepada Davina lebih dulu, sebuah ruangan bergaya klasik dengan rak buku menjulang, aroma tembakau lembut dan foto-foto lama terpajang di dinding. Begitu pintu tertutup, suasana berubah menjadi lebih berat, hening dan penuh makna. Armand duduk di kursi kulit besar di balik meja kayu hitamnya, sementara Topan berdiri tegak di seberang, menatap pria yang telah membentuknya menjadi seperti sekarang. Beberapa saat hanya diisi suara jam antik yang berdetak pelan. Hingga akhirnya Armand bersuara, suaranya dalam dan tenang, tapi penuh sorotan tajam. "Jadi, bagaimana dengan misi balas dendammu, Topan? Kau telah menghancurkan keluarga Maheswara? Tanpa ada yang tersisa sedikit pun?" Topan terdiam

  • Raja Gangster Perkasa Diperebutkan Istri dan Mertua   Bab 123

    Topan tersenyum tipis, lalu membungkuk hormat. "Ayah…" "Tu-tuan Armand Prakoso…" ucap Davina berbisik tanpa sadar menambahi sang suami. Di saat yang sama, tubuhnya membeku. Melihat kedatangan mereka berdua, Armand langsung tersenyum lebar. Di saat yang sama, wajahnya mendadak berbinar-binar. Armand, dengan menghembuskan napas berat berkata, "Lama sekali kau pulang, Topan." Sebenarnya, Armand langsung ingin menyinggung soal misi balas dendam. Tapi mengingat ada wanita bersama anak angkatnya, yang ia sudah tahu siapa dia, membuatnya mengurungkan niat. Ia akan bicara nanti, empat mata dengan Topan! "Baru sempat Ayah," balas Topan pendek. Di titik ini, Armand mengalihkan pandangan ke arah wanita tersebut selagi memicingkan pandangan. "Jadi ini wanita yang bisa menjinakkan sang raja gangster Valdoria,” ucapnya dengan suara berat namun berkarisma. Kemudian, ia memandangi penampilan Davina dari atas sampai bawah. "Ah, memang benar. Gunawan memiliki putri yang sangat cantik. Sayang sek

  • Raja Gangster Perkasa Diperebutkan Istri dan Mertua   Bab 122

    "Sayang," ujar Topan tanpa menoleh ke arah Davina, masih menatap ke arah makam di hadapannya. "Ada seseorang yang sangat berjasa dan berarti yang ingin aku pertemukan denganmu setelah dari sini." Seketika Davina menarik kepala dari bahu sang suami. Davina, dengan kening berkerut berucap, "Seseorang yang sangat berjasa dan berarti bagimu?" Topan baru menoleh menatap istrinya, lalu mengangguk pelan. "Entah kamu sudah bertemu dengannya atau belum. Apakah Ayahmu sudah pernah mengenalkannya padamu? Orang ini adalah yang menyelamatkanku waktu aku hampir mati, sayang. Tanpa dia, aku tidak bisa seperti sekarang ini." Davina terhenyak begitu mendengarnya, mendadak ia teringat dengan cerita masa lalu sang suami. Setelah terdiam sesaat, Davina kembali menatap Topan lekat-lekat, hatinya mulai berdebar. "Maksudmu, Ayah angkatmu? Tuan Armand Prakoso? Yang dulu adalah ketua organisasi mafia Naga Sakti?" tanya Davina hendak memastikan. Topan tersenyum samar dan mengangguk. "Benar sekali." Seke

  • Raja Gangster Perkasa Diperebutkan Istri dan Mertua   Bab 121

    Topan mematung sesaat di muka pintu tatkala melihat Davina tertidur dengan posisi terduduk di sofa. Setelah dari makam keluarganya, memastikan sekali lagi tidak ada masalah terhadap sisa-sisa misi balas dendamnya, Topan pulang. Pulang ke rumah yang sebenarnya... Davina! Sebelumnya, ia sempat mengecek ponsel, mendapatkan beberapa pesan masuk dari istrinya ; menanyakan kapan ia pulang, apakah sudah selesai dan apakah ia baik-baik saja. Tapi Topan hanya membalas singkat, jika ia akan segera pulang jika urusannya sudah selesai. Topan bukan pergi tanpa pamit, Davina mengetahui apa yang akan ia lakukan. Bahkan, ia jujur jika akan membalaskan dendamnya. Topan, dengan menghela napas bergumam, "Maafkan aku karena telah membuatmu menunggu sampai ketiduran, sayang." Tidak ada aura menyeramkan sekaligus menakutkan yang terpancar dari diri sang raja gangster Valdoria, yang ada hanya aura suami lembut tapi tegas dan penyayang. Kemudian, Topan membawa langkahnya ke arah sang istri. Begitu tib

  • Raja Gangster Perkasa Diperebutkan Istri dan Mertua   Bab 120

    Ballroom hotel itu kini berubah menjadi puing dari pesta megah. Begitu berantakan sekaligus mengerikan! Mayat-mayat bergeletakan di lantai, juga dipenuhi bercak darah di mana-mana dan senjata. Selesai membunuh ketiga anggota keluarga Maheswara, Topan berdiri di tengah ruangan, menatap ke sekeliling. Wajahnya datar, dingin, tapi sorot matanya berat, bukan karena ragu, melainkan karena beban yang kini perlahan turun dari pundaknya. "Bersihkan semuanya," titahnya datar kepada para tukang pukul. "Jangan tinggalkan apa pun. Tidak satu jejak pun!" Tanpa pikir panjang, Jaya dan yang lainya kompak mengangguk. Kemudian, Jaya memberi isyarat pada para tukang pukul untuk segera bergerak. Selagi kesibukan terjadi, Topan memerintahkan beberapa dari mereka untuk membawakan kepala Anton, Arka dan Gerald. Sebelum Topan beranjak hendak ke markas, ia memperingatkan sekali lagi. "Selesaikan semuanya sebelum matahari terbit!" *** Markas Naga Sakti. "Akhirnya, selesai juga balas dendam ini, Tua

  • Raja Gangster Perkasa Diperebutkan Istri dan Mertua   Bab 119

    Anton terisak pelan, suaranya bergetar di tengah keheningan yang menegangkan. Ia perlahan berlutut di lantai marmer yang kini penuh pecahan kaca dan genangan sampanye. Di matanya ada ketakutan sekaligus keputusasaan, sisa-sisa seorang raja bisnis dan dunia bawah tanah yang kini hanya tampak seperti lelaki tua rapuh tanpa daya. "Topan…" panggilnya lirih, nyaris tidak terdengar. "Aku… aku mohon… hentikan ini… aku tahu… aku salah… kami salah. Maafkan atas kejadian lima tahun lalu. Maafkan kami yang telah membunuh orang tuamu. Kami mengakui kesalahan kami. Tapi kalau kau ingin uang, aset atau apa pun itu, aku akan berikan. Aku akan membayar semuanya. Semua milikku, semua yang kumiliki, ambil saja. Asal jangan bunuh kami…" Di sampingnya, Arka menunduk dalam-dalam. Wajahnya pucat, keringat menetes deras di pelipis. "Kami... kami tidak tahu kau masih hidup. Waktu itu—" suara Arka terhenti saat Topan menatapnya dingin, sorot matanya setajam baja. Gerald yang paling muda bahkan suda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status