Share

Permainan Dimulai

Penulis: minaya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-09 14:10:27
Elena duduk di depan meja riasnya dengan tatapan kosong.

Rambutnya masih basah ketika angin malam menerobos masuk dari jendela yang terbuka. Suara pengering rambut mengisi kamar kecil itu, bergantian dengan detak jantung Elena yang tak kunjung tenang.

Ia duduk di depan cermin sudah cukup lama dengan piyama satin warna krem pucat, kulitnya yang putih bersih dan punggung mulusnta terlihat begitu mempesona.

Walau tanpa make up, Elena malah terlihat jauh lebih bersinar karena memang kulit wajahnya sangat sehat.

Namun, seiring dia mengeringkan rambutnya, lamunannya semakin kosong. Bohong jika Elena tidak terganggu dengan kejadian yang terjadi belakangan ini.

Apalagi fakta bahwa rutinitasnya selama ini di mansion bersama pria itu, pria yang selalu bertengger di pikirannya dan tidak pernah bisa menghilang.

Satu nama terus mengendap di benaknya. Tak peduli seberapa sering ia mencoba menepis bayangannya, pria itu tetap kembali seperti alunan lagu lama yang selalu mengganggu ketenangan.

Elena m
minaya

Hai thank you for coming

| 2
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Permainan Dimulai

    Elena duduk di depan meja riasnya dengan tatapan kosong.Rambutnya masih basah ketika angin malam menerobos masuk dari jendela yang terbuka. Suara pengering rambut mengisi kamar kecil itu, bergantian dengan detak jantung Elena yang tak kunjung tenang.Ia duduk di depan cermin sudah cukup lama dengan piyama satin warna krem pucat, kulitnya yang putih bersih dan punggung mulusnta terlihat begitu mempesona.Walau tanpa make up, Elena malah terlihat jauh lebih bersinar karena memang kulit wajahnya sangat sehat.Namun, seiring dia mengeringkan rambutnya, lamunannya semakin kosong. Bohong jika Elena tidak terganggu dengan kejadian yang terjadi belakangan ini.Apalagi fakta bahwa rutinitasnya selama ini di mansion bersama pria itu, pria yang selalu bertengger di pikirannya dan tidak pernah bisa menghilang.Satu nama terus mengendap di benaknya. Tak peduli seberapa sering ia mencoba menepis bayangannya, pria itu tetap kembali seperti alunan lagu lama yang selalu mengganggu ketenangan.Elena m

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Gagal Total

    Minggu pagi yang santai tanpa gangguan rapat dan telpon penting datang seperti hadiah langka bagi Damian. Tidak ada rapat, tidak ada pesan dari sekretaris, dan yang paling penting—tidak ada Elion yang menghilang karena urusan luar negeri.Damian merebahkan dirinya sembari menikmati pemandangan hijau taman belakang di sofa balkon lantai tiga, ditemani dengan smoothie dan cemilan buah segar.Ia menyilangkan kaki, mengenakan kaus hitam longgar dan celana linen, tampak seperti pria normal untuk sekali ini. Angin meniup halus rambutnya yang sedikit berantakan, dan ia nyaris tertidur sebelum pintu balkon terbuka. Suara langkah ringan dan satu tawa kecil membuat matanya terbuka.“Damian, bagaimana kabarmu?” sapa Elion sambil duduk di kursi seberang dan mengambil posisi yang sama persis seperti Damian bahkan mencomot buah-buahan segar milik adiknya itu.Damian menoleh cepat dan menyeringai. “Akhirnya kau muncul juga. Kupikir kau akan tinggal di Inggris untuk selamanya dan meningalkan Alaska,

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Cemburu Menyala

    Elena duduk di atas sofa panjang ruang gawat darurat di mansion dengan tangan kiri diperban ringan. Dokter keluarga Falcone, pria paruh baya dengan wajah ramah dan senyum tak pernah absen, terkekeh kecil sambil membereskan alat medis. "Nona Elena lukanya sudah saya bersihka dan berikan obat jangan sampai kena air dulu, ya,” ucap dokter itu ramah. Elion berdiri tak jauh dari sana, lengan menyilang namun wajahnya serius. "Kau yakin tak perlu vaksin tetanus tambahan? Atau antibiotik? Goresan bisa membawa infeksi." Dokter itu tersenyum penuh arti. "Tuan Elion, luka itu bahkan tidak menembus dermis dalam. Ini hanya luka kecil saja, anda bisa tenang Tuan,” jawab dokter itu tetapi Elion sepertinya sangat tidak puas dengan jawaban dokter itu. Elena terluka karena dirinya dan entah kenapa membayangkannya saja jika seluruh jemari Elena tetusuk dalam tadi sudah membuatnya merasa sangat bersalah dah khawatir. Tidak heran jika Elion sampai membawa Elena langsung ke ruangan dokter mansion ata

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Dua Pria Tergila-gila

    Cahaya pagi menyusup lembut melalui jendela kamar Alaska. Elena mengerjap pelan, menyadari bahwa ia tertidur dengan laki-laki kecil itu melingkarkan tangan di pinggangnya. Detik berikutnya, rasa panik langsung merambat saat ia melihat jam di dinding menunjukkan pukul delapan lewat lima belas."Ya Tuhan..." bisiknya pelan.Dengan hati-hati, Elena mencoba melepas pelukan Alaska tanpa membangunkannya. Anak kecil itu mendesah pelan tapi tetap terlelap, wajahnya damai. Elena menarik selimut hingga ke bahu Alaska, lalu bangkit perlahan sambil merapikan pakaiannya yang kusut.Saat membuka pintu, Rani sudah berdiri di lorong, membuat Elena segera menghampirinya untuk meminta maaf karena sudah lalai. Sejujurnya, Elena sebagai maid tidak diperbolehkan tidur dengan Alaska, yang merupakan keturunan langsung dari Keluarga Falcone dan jika sampai papanya, Elion tahu habis sudah riwayat Elena.Untung saja sepertinya Elion masih cukup lama di Inggris jadi sepertinya dia masih bisa membicarakannya den

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Awal Mula

    Ruangan rapat utama di gedung Falcone Corp terasa sangat mencekam. Damian duduk di ujung meja panjang hitam, tubuhnya tegap dan tatapannya mematikan. Presentasi tentang evaluasi pegawai keuangan baru saja selesai, dan Damian menyilangkan tangan.Dari tatapan Damian sangat terlihat kalau suasana hatinya sedag buruk, apalagi Damian memang terkenal sebagai CEO yang sangat kritis dan tajam saat berucap sehingga saat melihat Damian duduk di kursi utama, pegawai keuangan itu sudah bergetar seluruh tangannya saat menjelaskan.Karena, biasanya hanya direktur yang hadir tetapi kalau ini jika sampai CEO seperti Damian ini turun tangan maka pasti ada sesuatu. Masalah besar."Siapa yang menyetujui pengeluaran ekstra dua ratus juta bulan lalu tanpa laporan terlampir?" tanyanya tajam, memotong penjelasan pegawai wanita yang wajahnya sudah sangat ketakutan itu, sementara semua petinggi perusahaan juga sibuk membaca dokumen karena takut-takut bagian mereka juga ada kesalahan saat disidak oleh Damian.

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Semua Berakhir?

    4 Bulan kemudian…….Pagi itu matahari bersinar hangat, menyusup masuk dari jendela besar di ruang tamu utama mansion Falcone. Damian duduk dengan wajah dingin penuh wibawanya di sofa tengah, mengenakan setelan jas mahal berwarna biru dongker yang membingkai tubuhnya dengan sempurna. Di depannya, tiga pria paruh baya menyimak serius rencana merger yang disampaikan oleh salah satu pewaris keluarga Falcone itu.“Tuan Damian, pendekatan Anda sangat luar biasa,” salah satu tamu memuji, mengangguk penuh hormat. Damian hanya menanggapi dengan anggukan kecil, lalu mengarahkan pandangannya pada bagan proyeksi di tablet digitalnya. Ia tidak menyadari, atau mungkin memilih untuk tidak menyadari, kehadiran pelayan wanita yang diam-diam menyajikan teh dan kue di sisi kanan kursinya.Elena menunduk, meletakkan cangkir porselen terakhir di atas nampan dengan tangan yang gemetar ringan. Tatapan Damian tidak pernah beranjak padanya, bahkan sejenak pun. Sudah setahun ia berada di sisi pria itu—melayan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status