Home / Romansa / Ranjang Panas Presdir Posesif / Tidak Punya Waktu Lagi

Share

Tidak Punya Waktu Lagi

Author: minaya
last update Huling Na-update: 2025-03-17 13:45:52
Elena baru saja meletakkan nampan kopi di meja saat Damian menarik tangannya. Tanpa peringatan, tubuhnya jatuh ke pangkuan pria itu, kedua tangannya terperangkap dalam genggaman erat. Ia menegang, tetapi tatapan Damian yang gelap membuatnya tak bisa bergerak.

"Tuan—"

"Ssst," Damian menempelkan jari di bibir Elena. "Aku sudah cukup bersabar. Hari ini, kau tidak akan pergi sebelum aku puas."

Elena sebenarnya ingin menolak dengan mentah mentah pria ini namun apa hak yang dia punya? Damian sudah berhasil memegang kendali atas semuanya termasuk tubuhnya dari perjanjian itu.

Datang bulan kemarin saja sudah cukup membuat Damian mendiaminya selama hampir seminggu dan Elena tahu cepat atau lambat dia harus melakukan pekerjaan utamanya walau dia sudah sangat terbiasa dan nyaman menjadi maid di mansion ini.

“Ah…T-tuan bagaimana kalau ada yang masuk ke sini? Bukankah ini ruangan kerja?” cicit Elena dengan wajah yang sudah bersemu merah karena posisi intim keduanya.

Damian menikmati melihat waja
minaya

Hallo semua jangan lupa follow ig author untuk melihat ilustrasi tokoh ya: @serenafawke

| 7
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Sayangku

    “T-tuan aku mohon tolong jangan pecat aku dari mansion? Semua kejadian di masa lalu itu murni karena aku terpaksa Tuan, samasekali tidak berniat untuk menggoda Tuan Damian.” Elena berbicara sambil berlutut membuat Elion membulatkan matanya sempurna.“Elena….hey… tidak perlu sampai berlutu ayo bangun,” ujar Elion sembari menyenduk lengan Elena memintanya untuk berdiri.“Aku sudah tahu semuanya dan kau tidak perlu sampai seperti itu. Aku sudah mengenalmu cukup lama Elena dan sebelum memutuskan untuk menyatakan cinta, aku sudah mempertimbangkan segalanya, termasuk Damian,” lanjut Elion lagi.Kedua pria ini memikirkan nasib cinta mereka tetapi hanya Elena yang memikirkan dengan keras bagaimana nasib hidupnya sendiri.“T-tuan aku harus mengatakan ini dengan jelas. A-aku sangat menghormatimu dan mengagumimu sebagai seorang ayah tetapi aku benar-benar tidak bisa membalas perasaanmu, tuan tolong maafkan aku,” lirih Elena dengan wajah yang memelas.Elion menyadari hal itu sejak dia menyatakan c

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Pilihan yang sulit

    “Elena, keluar!” Tanpa bantahan, Elena secara otomatis menuruti apa yang Damian katakan. Perkataan pria itu sudah tertanam sangat dalam dialam bawah sadarnya sehingga Elena sudah sangat biasa menurut dengan Damian.Namun, tepat saat Elena menurunkan kakinya dari dalam mobil mewah itu, Elion menahannya dengan mendorong pintu mobil. “Elena tidak akan kemana-mana!” ujar Elion tetapi tatapan matanya tidak kearah elena melainkan menatap tajam kearah adiknya sendiri, Damian.Suasana menjadi sangat intens, apalagi cara keduanya menatap sangat sulit untuk Elena jelaskan. Yang pasti Elena tahu dia dalam masalah besar.“Ada apa ini Damian? Kenapa kau datang secara tiba-tiba dan menghentikan kami?” tanya Elion, dari nada suaranya terdengar cukup kesal.Elena rasanya sangat tertekan berada didalam mobil dan mendengar semuanya. Dia takut hubungan gelapnya dengan Damian akan terbongkar jika keduanya terus saling mengintimidasi seperti ini.Dan nasib pekerjaan Elena? Tidak akan ada yang bisa menjami

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Satu Untuk Dua

    Elena memperhatikan pantulan dirinya didepan cermin. Gaun merah merona dengan bagian pinggang yang pas memeluk lekuk tubuhnya.“Tidak! Ini benar-benar salah!” Elena mondar mandir sembari menggigit ujung jarinya. Setelah duduk, Elena berdiri lagi. Dia benar-benar merasa bimbang.Saat melihat jam yang ada di ponselnya sudah menunjukkan hampir tengah malam dan Elena tidak akan tidur malam ini.Terhitung sudah dua hari yang lalu semenjak Elion menyatakan perasaannya secara tiba-tiba, membuat Elena bahkan tidak punya waktu untuk berpikir, bahkan menjawab.Beberapa kali Elena sudah menghindari Elion dan hanya berani membalas pesannya lewat ponselnya saja. Dan kemarin Elena memberanikan dirinya untuk menanyakan Elion apa dia kemungkinan bercanda walau kemungkinannya sangat kecil tetapi Elena masih punya harapan.Namun, bukannya mendapatkan jawaban yang ia inginkan, Elena malah semakin dongkol dibuatnya. Elion malah memastikan lebih dalam dan menjamin seribu persen semua yang dia lakukan dan k

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Bukan Calon Mamamu

    “Uncle! Uncle! Ini aku!” Alaska pagi itu sangat semangat untuk bertemu dengan pamannya. Setelah kemarinnya berusaha keras untuk mendapatkan foto papanya sendiri dengan Elena, Alaska kini bisa menunjukkan hasilnya pada Damian.Namun, Rico, menghadang didepan pintu villa Damian dengan wajah yang cukup serius. “Tuan Muda Alaska, uncle sedang tidak enak badan jadi dia tidak bisa diganggu untuk sementara waktu,” tukas Rico sembari berjongkok dan memegang pundak kecil Alaska.Wajah anak itu langsung cemberut tetapi setelah berpikir sebentar dia berucap, “Tidak, kali ini Uncle Damian pasti langsung sembuh jika aku memberitahunya hasil dari usahaku selama ini.”Wajah Rico terlihat terhibur sedikit mendengar ucapan Alaska yang menggebu-gebu itu. “Tuan muda, tolong jangan persulit saya, Uncle-mu itu benar-benar sakit hingga dia berbaring di tempat tidur dia juga tidak akan bisa berbicara,” ujar Rico berusaha meyakinkan lagi.Namun Alaska terlihat semakin kesal. “Apa dia tidak berpura-pura sakit

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Akan Aku Perjuangkan

    Elena membelalakkan matanya sempurna ketika merasakan pergerak Elion semakin mengkhawatirkan. Entahlah apa yang sedang terjadi sehingga saat bangun-bangun Elena sudah berada dalam pelukan Elion, berada seranjang dengan majikannya ini.Saat merasakan ciuman Elion semakin dalam dan menuntut serta pergerakan tangannya yang mulai liar dan melewati batas, Elena mendorong dada bidang Elion dengan sekuat tenaga yang dia miliki.“T-tuan…..” lirih Elena dengan sisa kesadarannya. Sementara itu, Elion yang sempat terbawa dnegan suasana mendadak terasa didorong keras menuju ke realita.Elion menatap wajah Elena yang begitu terkejut dan ketakutan dan pakaiannya yang mulai sedikit terbuka. “Elena…aku…..kali ini aku tidak akan meminta maaf, aku sadar melakukan itu kali ini.”Deg!Elena benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi sehingga keadaan bisa berubah naik turun seperti ini. Barusaja kemarin Elena menangis dengan sangat sakit hati karena Damian dan masalah Elion dengan istrinya yang Elena

  • Ranjang Panas Presdir Posesif   Pernyataan Cinta

    Prang!“Tuan tenangkan dirimu!” Suara Rico terdengar sangat khawatir. Apalagi, melihat keadaan tuannya yang sangat kacau seperti ini.Damian tertunduk lemah diatas lantai villa itu. Matanya memerah, rambutnya sudah berantakan, kancing bajunya seadanya saja dan ekspresi wajahnya sangat suram.Keadaan ruangan itu juga seperti kapal pecah. Semuanya berjatuhan dan beberapa kaca sudah pecah. Damian sudah mengamuk sejak pulang dari berlayar kemarin malam hingga pagi ini Rico masih menemaninya.Berusaha menyembunyikan kondisi Damian agar tidak mengundang masalah jika sampai Thomas tahu apalagi ada banyak sekali anggota keluarga besar yang ada disini.“Tuan…letakkan itu sekarang juga, ini sudah pagi, ada yang akan mendengarnya nanti,” bujuk Rico berusaha berbicara dengan pria yang berada didalam pengaruh kuat alkohol itu.Entah sudah berapa barang yang Rico berusaha sembunyikan agar Damian tidak bisa melemparnya lagi. Seumur hidupnya, baru kali ini Rico melihat tuannya setidak berdaya ini. Ma

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status