Share

Bab 37

Ditengah lamunannya, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Nampak nama ibu mertuanya yang tertera di sana, sambil melipat kening, segera saja tangannya menggeser layar ponselnya.

[Vania sayang, mama ingin mengingatkanmu, minggu depan adalah liburan bulan madumu, mama harap kau sudah mengurus cuti dan kopermu.]

"Liburan bulan madu? Artinya akan berdua saja dengan Mas Rendi?" Gumam Vania sambil mengigit bibirnya

****

"Wajahmu kenapa? Seharian kulihat kusut dan muram, seperti emak emak yang tidak dapat tiket antrian sembako murah?" Tanya Delia, teman sekantor Vania.

"Kurang tidur," jawab Vania asal.

"Kurang tidur, emang semalam kau habis begadang nonton bola atau ada hantu usil di rumahmu?" Kembali Delia bertanya.

"Aku lihat ada kuntilanak cerewet yang sedang menanyaiku," sahut Vania menyindir.

"Aku kan nanya beneran, nenek!" Sungut Delia.

"Sibuk urus cuti," jawab Vania pendek.

"Cuti? Kau mau ambil cuti?"

Vania mengangguk.

"Iya, disuruh sama yang mulia kanjeng ibu mertuaku." Jawab Vania tamp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status