Share

BAB 74

“Jangan terlalu girang, Agni. Saya masih belum bisa memahami energi ini,” Dean mencoba membuat Agni sedikit tenang.

“Maksud lu, Om?”

“Energi ini… sedikit asing.” Dean menarik napas. “Mungkin karena benar-benar level yang langka.”

“Pelan-pelan saja. Mencapai Level Satu, bukanlah semata-mata hasil usaha. Tapi juga merupakan takdir yang ditentukan oleh-Nya. Anda mencapai tahapan itu, karena sudah ditentukan demikian. Maka Anda pasti akan mengerti seiring waktu.” Nawidi memberikan pandangannya dengan bijak.

Dean tersenyum dan mengangguk. “Ya.”

Pria bermata hazel itu kemudian menarik napas panjang lainnya. “Kembali ke urusan Einhard. Saat dia menelepon saya, dia seolah berpamitan. Menitipkan Aliya, seolah dia akan pergi jauh dan lama tidak akan kembali.”

“Ya, itu terdengar seperti berpamitan di telinga saya,” imbuh Nawidi.

“Tapi berpamitan kemana Om? Bang? Mau kemana bang Einhard?” Agni menoleh bergantian pada Dean dan Nawidi.

Kedua pria itu menggeleng.

“Dan sampe sekarang pun bang Einhard
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status