Share

Bab.23: Pusaran Hutang

Aku tertegun mendengarkan ucapan si pramuniaga yang terputus.

"Emasnya kenapa, Mbak?" tanyaku dengan wajah cemas.

"Emasnya palsu, Bu!" jawab si pramuniaga tegas.

"A-ap-a, e-masnya palsu, Mbak?" tanyaku gugup karena merasa tidak percaya dengan ucapan si pramuniaga.

"Emas yang Ibu bawa itu palsu, tadi sudah kami cek menggunakan alat khusus untuk mengetahui keaslian emasnya!" tegas si pramuniaga dengan wajah dingin.

"Ti-dak mungkin emasnya palsu, bisa tolong cek sekali lagi, Mbak? ucapku memohon pada si pamuniaga dengan wajah panik.

"Maaf Bu, alat yang kami punya sudah terbukti keakuratannya jadi tidak mungkin kalau sampai salah!" jawab si pramuniaga ketus.

Aku sangat terkejut ketika mengetahui emas yang diberikan Ismi sebagai jaminan adalah emas palsu. Lututku tiba-tiba terasa lemas, dan mata kembali berkunang-kunang. "Jangan sampai aku pingsan dan mencelakai Dita yang berada dalam gendongan" batinku dalam hati. Aku berusaha membuat diri tenang dengan mengambil nafas dalam-dalam dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status