Share

bab 5

Author: Kalana senja
last update Huling Na-update: 2024-01-25 12:06:52

***

Setelah pertemuan Raya dan Vika kemarin, Raga nampak berpikir keras berusaha mengingat kembali siapa Vika. Namun sepertinya untuk saat ini daya ingatnya belum bisa di ajak kerjasama.

Hari ini masih hari libur bekerja, semalam seusai makan malam Raga meminta Raya untuk menemaninya menjemput Liam di bandung. Putranya sudah menerornya untuk minta di jemput.

Liam tak ingin pulang bersama Oma dan Opanya karena mereka masih lama di peternakan dan lagi Liam sudah mendapatkan apa yang dia mau.

Pukul 10 siang Raya sudah bersiap di teras rumah Raga, menunggu Raga yang entah sedang menyiapkan apalagi.

"Kak....lama banget sih!" Teriak Raya dari teras.

"Iya bentar ini lagi cari sepatu, aku cocoknya pake sepatu yang mana dek?"

Raga menghampiri Raya sambil membawa 2 pasang sepatu. Raya mendongak melihat tampilan Raga, cukup terkesima sebenarnya tapi ia harus pandai menutupi kekagumannya terhadap mantan suaminya itu.

"Yang putih aja, lagian kan yang navi udah sering banget di pake, nggak takut tiba-tiba jebol pas lagi buat jalan?"

"Ya nggak mungkin jebol lah, ini sepatu mahal dek, kualitasnya nggak main-main?"

Raga duduk di bawah undakan teras dan menggunakan sepatu pilihan Raya.

Ia cukup senang Raya masih mau memilihkan apa yang menurutnya cocok untuk Raga. Setelah semuanya siap mereka berangkat ke Bandung.

Sebenarnya orang tua Raya ini cukup kaya, mereka mempunyai beberapa peternakan sapi dan unggas di beberapa daerah mereka juga mempunyai usaha produksi beras terbesar di jawa. Namun semua itu tak bisa menghentikan niat Raya untuk memiskinkan Raga, baginya Raga harus miskin itu adalah janji Raya untuk dirinya sendiri.

"Nanti kita nginep nggak ya?" Raga memecah kesunyian setelah hampir 15 menit Raya asik dengan ponselnya.

"ya nggak dong kak! besok udah masuk kantor, lagian emang kakak mau besok ada gosip di kantor tentang kita?"

"Gosip apa coba?"

"Bos dan sekretaris mantan suami istri kompak tak masuk kerja di waktu yang sama!" Raga tertawa mendengar ucapan Raya.

"Belum lagi si kesayangan kakak pasti makin berulah kalo tahu kita nggak kerja bareng?"

"Kesayangan siapa sih?"

"Siapa lagi kalo bukan bu Gendis, perempuan paling cantik,sempurna dan bisa segalanya!!

Raga makin terpingkal mendengarnya .Raya ini sebenarnya sama seperti dirinya cemburu tapi malu untuk mengakui.

"Nggak ada yang sempurna selama kamu yang jadi sekretaris aku, udah nggak usah pusing mikirin bu Gendis, dia kan memang kalah cantik sama kamu!"

Raya mendengus mendengar rayuan Raga.

"Kalo cantik udah dari dulu, sebelum nikah pas nikah bahkan udah jadi janda aku tetep aja cantik!" Raya berkata dengan percaya dirinya yang tinggi.

"Iya kamu yang paling cantik sejak dulu sampe sekarang bahkan nanti kalo ada adeknya Liam, anaknya Liam kamu tetep yang tercantik, mau jadi nenek-nenek juga kamu paling cantik"! Raga meneruskan Rayuannya.

"Apaan tuh maksudnya adeknya Liam, kakak mau aku nikah lagi gitu?"

"Ya kenapa enggak ,kita nggak mungkin begini terus kan dek..?"

"Kalo nggak begini kakak maunya kayak gimana?"

"Ya harus berubah, kamu nikah lagi aku juga nikah lagi, Liam bakal punya adek lagi!"

Mendadak Raya tak bisa berpikir ia diam beberapa saat, jadi selama ini Raga masih bertanggung jawab seolah-olah masih suaminya karna Raya belum menemukan pengganti Raga.

Bagai abg labil yang patah hati Raya terdiam bersandar menatap keluar kaca, Raga tersenyum melihat perilaku Raya.

Raga sudah berpikir pasti Raya memikirkan ucapannya, ia pasti mengira jika ia ingin Raya menikah lagi dengan yang lain, namun ini adalah akal-akalan Raga saja, mana mau dia jika Raya menikah dengan pria lain, sampai kapanpun Raya akan tetap jadi miliknya.

Hanya saja Raga ingin memastikan perasaan Raya padanya, karna sejak awal perceraian bukan bujukan atau tangisan yang Raya berikan akan tetapi ia nampak bahagia tanpa beban apapun, semua itu membuat Raga berpikir jika Raya tak pernah mencintainya ia hanya menuruti keinginan orang tuanya juga orang tua Raga.

2 jam perjalanan penuh kebisuan, akhirnya Raga memutuskan untuk berhenti dan mengajak Raya turun di sebuah restoran untuk makan siang mereka. Awalnya mantan istrinya itu menolak dengan alasan sebentar lagi mereka sampai, tapi Raga beralasan jika perutnya sudah lapar dan ingin istirahat sebentar, mau tak mau Raya ikut turun mengikuti kemauan Raga.

"Jangan cuma di aduk dong mie nya, keburu nggak enak nanti, keburu dingin!!" Raga memperhatikan Raya yang sejak tadi nampak tak nafsu makan.

Raya diam tak menyahuti ucapan Raga, Ia nampak malas bahkan untuk mendongakkan kepalanya.

"Kamu mau makan apa sih sebenarnya, di tawarin ini itu nggak mau, suruh milih sendiri makah nggak makan?"

"Ya kan tadi aku udah bilang kalo langsung aja, ngapain mampir segala sih? lagian perjalanannya tuh tinggal 20menitan sampe!" Raya berucap dengan ketus.

"Kan kakak laper dek..! tadi pagi cuma sarapan roti doang loh, kamu juga pasti dari pagi nggak makan kan? ";

"Udah lah...cepetan habisin kak, aku mau cepet sampe rumah, pengen rebahan aku tuhh!!"

"Ya kan dari tadi nungguin kamu habisin makanan, bukan kakak! kamu nggak sadar 30menit di sini cuma nungguin kamu!"

Raya tersadar lalu menatap sekeliling mejanya,benar juga piring Raga sudah bersih pun dengan gelas minumannya, bahkan beberapa camilan seafood yang di pesannya juga tinggal sedikit.

Menyadari hal itu Raya bangkit menyampirkan tasnya dan menuju kasir, Raga pun bangkit mengikuti Raya.

"Udah nggak usah ngambek terus, nggak enak nanti mama sama papa lihat, apalagi Liam, ntar di kira aku ngapa-ngapain kami lagi!"

Raya tak menggubris omongan Raga, dalam hati ia berjanji Raga akan menerima pembalasan karna ulahnya, ia akan memanfaatkan Liam seperti biasa, memangnya hanya Raga saja yang bisa menarik ulur hatinya, tunggu saja nanti.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 19

    "ya tadi yang marah-marah sama Liam tadi !” “ Tadi namanya Tante Gendhis , teman kerja ayah. “ “ Kalau tante itu teman kerja ayah kok dia nggak tahu Liam , ? “ “ Kan, Memang Liam sama tante gendhis nggak pernah ketemu, dia itu adiknya Om Cakra.” “ Om Cakra baik kok adiknya kayak mak lampir ! “ Liam masih menjawab seenaknya, ternyata ia masih menyimpan rasa kesal pada Gendhis. Raga jadi ragu untuk bertanya lebih detail permasalahan tadi, tapi jika tidak segera bertanya Raga takut Liam akan mengadu pada Raya karena jika liam mengadu pada Raya dia pasti bertambah benci pada Gendhis mengingat Raya dan Gendhis memiliki hubungan yang sangat tak baik dan sudah pasti Raga juga akan terkena amukan dari Raya. “ Jadi gimana awalnya kok tante Gendhis bisa marah-marah sama kamu ? “ “ Bentar habisin susu dulu ! “ Raga masih memperhatikan Liam yang sudah menyedot habis susu pisangnya dengan sangat semangat. “ Hah.. enaknya ! “ “ Jadi gimana awalnya ? “ “ Kan aku lari dari tama

  • Rayuan cinta mantan suami   18

    Karena tak sabar ingin segera kembali pada ayahnya Liam bahkan tak memperhatikan kanan-kiri, Ia terus berlari sampai tiba-tiba terdengar suara seorang wanita kesakitan karena tertabrak olehnya. “ Aduh….. sakit !! “ Seorang perempuan dalam posisi terduduk sedang menjerit kesakitan. Liam yang masih kaget ia tetap terdiam dalam posisi tengkurap dan makanan yang di bawanya jatuh sebagian dari kantongnya. Semua orang yang sedang berada disitu nampak kaget mendengar suara jeritan perempuan tadi, terlebih yang mengalami kejadian tadi adalah cucu dan anak boss mereka. Para karyawan segera membantu Liam berdiri dan sebagian lagi memunguti makanan Liam yang jatuh tadi.Liam berdiri namun masih diam belum bisa menjawab pertanyaan para karyawan ayahnya yang menanyakan keadaanya, Nampaknya rasa kaget nya belum hilang , Ia di tuntun untuk duduk terlebih dahulu. “ Heh bocah kalau mau lari-larian jangan di sini, Di sini itu tempat orang kerja bukan arena bermain, Lagian kalau mau lari-larian

  • Rayuan cinta mantan suami   17

    Raga dan Liam Di dalam ruangan wakil direktur ada ayah dan anak dengan kesibukan masing-masing, tak ada suara sejak tadi, keduanya sangat fokus dengan kegiatan masing-masing. Raga masih fokus dengan layar laptopnya dan Liam masih fokus dengan tabletnya. Sejak pulang sekolah tadi Liam merengek ingin ikut ayahnya bekerja, hingga akhirnya ia berada di sini sejak 2 jam lalu. Raga sudah pasti mengizinkan asal dengan satu syarat tidak boleh berisik saat ayahnya bekerja, lagipula Liam tadi sudah meminta supir kantor ayahnya untuk langsung di antar ke kantor saja, dengan begitu ia tidak perlu meminta izin pada pada sang ibu. “ Yah Liam lapar! “ Raga mengalihkan fokusnya pada laptop di depan nya dan menatap sang putra. “ Kamu tadi nggak di bekali mami ? ‘’ ‘’Udah habis, hari inikan pulang cepat jadi mama Cuma bekal jajan doang .” Raga menghela nafas kasar, sebenarnya ia pun merasa lapar dari tadi pagi ia hanya minum sereal sachet tanpa terlebih dahulu sarapan. Ia merogoh kantong cel

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 16

    Cakra mendatangi Raga di kantor barunya, Ia masih tak terima dengan keputusan Raga yang tiba-tiba memutuskan sebagian kerja sama dengan perusahaan miliknya. Laki-laki bertubuh kurus itu meminta penjelasan karna merasa tak melakukan kesalahan pada perjanjian kerja sama yang mereka setujui."Silahkan pak!" Sekretaris Raga yang baru membuka pintu mempersilahkan Cakra masuk setelah sebelumnya sudah mendapat izin dari atasannya."Nggak usah basa-basi kamu tahu kan maksud kedatanganku kesini!" Cakra langsung pada inti permasalahan."Apalagi masalahnya? bukannya udah jelas alasannya apa?" "Kalau cuma itu alasannya aku yakin kerja sama kita masih bisa di lanjutkan Raga!""Sayangnya memang itu alasannya, kamu tahu sendiri posisi aku udah nggak mungkin menangani sendiri kerja sama ini, sedangkan kamu bilang sendiri kalo bukan aku yang handle sendiri kamu nggak mau lanjut karna pesimis akan gagal?""Kamu pikir aku percaya gitu aja, kita udah sering kerja sama bareng Raga dan ini bukan masalah

  • Rayuan cinta mantan suami   Bab 15

    Acara tadi perpisahan Raga tadi siang berjalan lancar, hanya Raya saja yang tidak nyaman berada di acara itu, sebenarnya ia sangat pantas berada disana mengingat posisinya sebagai sekretaris Raga namun seseorang membuatnya sangat tak nyaman hingga ia meminta Raga untuk pulang terlebih dulu sebelum acaranya selesai.Ya bu Gendis orangnya, perempuan itu sangat mengintimidasi Raya bahkan sejak pertama kali Raya dan Raga datang, padahal Raya sudah mencoba tak mempermasalahkan masalah kemarin. padahal jika ia mau ia bisa saja mengadu pada ayahnya atau pada Raga namun ia tak melakukannya ia merasa bahwa masalah ini tak perlu di besar-besarkan.Tapi sepertinya bu Gendis memang menaruh dendam padanya, perempuan itu semakin menunjukkan hawa permusuhan padanya dan mulai saat ini Raya sudah memutuskan akan melawan apapun yang di lakukan bu Gendis padanya. Apalagi sekarang sudah tak ada Raga.***Posisi Raya di kantor masih sama meskipun sudah bukan Raga lagi yang menjadi atasan, katanya sih ada

  • Rayuan cinta mantan suami   bab 14

    2 hari berlalu sejak acara makan malam bersama kemarin Raya sudah sehat, Ia berniat akan kembali bekerja lagi besok karna sekarang hari minggu. Saat ini ia sendiri di rumah, Liam sejak tadi pagi sudah di jemput para kakek yang sudah janjian untuk memancing bersama.Sekarang ia kebingungan mencari dimana ponselnya berada seingatnya ia sudah tak pernah memegang benda pintar itu sejak ia merasa pusing di kantor dulu. Apa jangan-jangan ketinggalan di meja pikirnya, sudah lelah mencari akhirnya ia memutuskan menelpon Raga."Halo kenapa dek?""Kakak belum bangun?" "Hemm..!""Kakak lihat hp aku di meja kantor nggak, di rumah aku cari-cari nggak ada?""Apa? hp ya...?""Iya kak! kakak ada lihat nggak?''"Itu..e--enggak dek! udah nanti agak siang kakak mau ke kantor nanti kalo ada kakak bawain sekalian!""Ngapain hari libur ke kantor? kakak jangan bohong deh lagian mau ke kantor sama siapa coba?""Kamu lupa kalo mulai besok kakak udah pindah ke pusat? hari ini anak-anak kantor minta kakak ngu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status