Beranda / Romansa / Reborn : Billionaire's Pet / 2. Shashi's Virginity

Share

2. Shashi's Virginity

Penulis: Cherry Blossom
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-16 23:14:56

Hola, happy reading and enjoy!

Jangan lupa follow akun author!

Chapter 2

Shashi's Virginity

"Bao Shashi."

Tubuh Tian membeku sejenak dan ekor matanya melirik ke arah Yenny Su, wanita yang baru saja menggumamkan nama yang tidak asing di telinganya.

Nama yang hanya dengan mengingatnya saja, Tian merasakan seperti di jantungnya tertancap sebilah pedang.

"Temanku merekomendasikannya untukku," ucap Yenny.

"Aku tidak pernah mendengar nama itu," balas Tian.

"Dia adalah desainer gaun pengantin termuda dan aku telah mempelajari profilnya tadi malam. Cukup menarik." Yenny mengedikkan bahunya kemudian mengalihkan pandangannya dari iPad di tangannya.

Tian tidak bergeming dan ekspresi wajahnya semakin dingin hingga alisnya nyaris berkerut.

"Coba kau lihat gaun rancangannya," ucapnya seraya mengulurkan iPad-nya kepada Tian. "Dia tinggal di Milan dan baru saja menyelesaikan pendidikannya di bidang fashion. Cukup menakjubkan karena usianya baru saja dua puluh dua tahun, tetapi dia telah memiliki nama yang lumayan di Eropa."

Tian hanya menatap sekilas layar iPad di tangannya kemudian meletakkannya ke atas meja. "Pendatang baru?"

"Ya."

"Kau perlu desainer profesional," ucap Tian.

"Bao Shashi cukup profesional, dia hanya masih...."

"Aku tidak yakin," potong Tian.

"Aku lihat beberapa gaun rancangannya sangat spektakuler dan berkarakter kuat."

"Dia hanya pendatang baru."

Yenny menghela napas dengan lembut. "Sebenarnya sudah kuputuskan untuk menggunakan jasanya."

Meskipun tidak senang karena Yenny dianggap terlalu bertele-tele dan mengganggu waktunya hanya untuk memilih gaun yang sepele, Tian berusaha untuk tidak menunjukkannya di depan Yenny.

"Kalau begitu, sudah diputuskan," ucapnya dengan nada datar.

Namun, sebenarnya yang membuat Tian tidak senang bukan sekedar Yenny yang bertele-tele. Yenny boleh mengenakan gaun apa saja di pesta pertunangan mereka, bahkan di pesta pernikahan mereka kelak, jika Yenny ingin memesan gaun bertabur emas, mutiara, atau berlian. Terserah saja. Tetapi, bukan gaun yang dirancang oleh Bao Shashi.

"Asistenku akan mengatur jadwalku bertemu Bao Shashi untuk mendiskusikan gaun impianku." Yenny mengambil iPad-nya dan menegakkan punggungnya.

"Ini hanya pesta pertunangan. Hanya pengumuman resmi, apa harus mengenakan gaun pengantin?"

"Tian, meskipun ini hanya pertunangan yang diatur keluarga kita, aku ingin pesta yang sempurna sepeti impianku dan ingin kau berpartisipasi dalam pemilihan gaun, gedung... dan."

"Kau pilih saja sendiri, dan asistenku akan mengurus semuanya. Aku akan sangat sibuk bebebeapa bulan ini."

Tian menghela napasnya. Ia sama sekali tidak peduli gaun apa pun yang Yenny pilih. Jelas karena pertunangan mereka bukanlah keinginan Tian maupun Yenny, mereka akan menikah untuk memenuhi keinginan kedua keluarga. Terutama neneknya yang bersikeras untuk menikahkannya hanya karena usianya kini menginjak tiga puluh dua tahun.

"Aku tidak masalah dengan gaun mana pun, lagi pula ini hanya acara pertunangan," imbuh Tian.

Pertunangan palsu dan pernikahan mereka juga nantinya akan menjadi pernikahan palsu yang berjangka waktu enam bulan karena Yenny juga tidak ingin menikahi Tian, wanita itu memiliki pria impiannya sendiri. Tetapi, demi keinginan orang tuanya terpaksa Yenny menjalani kesepakatan yang dicetuskan Tian.

"Kita berasal dari keluarga terpandang, aku tidak mungkin mengenakan gaun biasa saja di acara pertunangan kita," ucap Yenny dengan nada rendah.

Tian mengerutkan keningnya. "Apa harus mengenakan gaun pengantin?"

Yenny tersenyum. "Memang umumnya begitu, hanya saja gaunnya didesain lebih sederhana."

"Terserah kau saja. Tapi, aku tidak memiliki waktu untuk menemanimu ke Milan demi sepotong gaun." Tian juga tidak ingin membuang-buang waktunya pergi ke Milan dan bertemu Bao Shashi.

"Kita tidak perlu ke Milan untuk gaun itu," ucap Yenny. Ia juga meninggalkan kursi dan menyusul Tian yang meninggalkan kursinya. "Kita bisa bertemu Bao Shashi di sini."

Langkah Tian terhenti di depan pintu dan pria itu menoleh ke arah Yenny. "Maksudmu? Memanggilnya ke sini?"

Yenny menggeleng. "Bao Shashi, dia membuat pengumuman di media sosialnya kalau dia akan kembali ke Tiongkok dan meninggalkan kariernya di Milan."

Tian meraih gagang pintu, diam-diam mencengkeramnya dengan geram kemudian berjalan meninggalkan tunangannya, persetan dengan gaun yang diimpikan tunangannya. Berani sekali Shashi mengambil keputusan tanpa bertanya dulu padanya.

Bao Shashi, gadis kurus yang ia selamatkan itu bukanlah remaja berusia lima belas tahun, melainkan tujuh belas. Setelah dirawat di klinik milik Wen Kai dan mendapatkan cukup bimbingan konseling pasca trauma, Tian tidak tahu harus mengantarkan Shashi kepada siapa karena gadis itu mengaku sebatang kara.

Tian tidak bertanya lebih jauh karena melihat dari pancaran mata hitam gadis itu menyiratkan kesungguhan juga kesedihan. Ia tidak menyangsikan kejujuran Shashi, apa lagi saat mendengar jika Shashi dijual ayah tirinya pada muncikari di rumah bordil pinggiran kota.

Bukan hanya terenyuh, tetapi juga merasakan kemarahan yang sesak memenuhi rongga dadanya hingga beberapa pekan kemudian Tian membeli rumah bordil itu dan menutupnya.

Dering ponsel membuat Tian merogoh saku jasnya. Neneknya menelepon! Pasti untuk bertanya tentang gaun pesta yang akan dikenakan Yenny.

"Nenek...," sapa Tian.

"Bagaimana? Apa kau masih bersama Yenny?" tanya neneknya dengan suara lembut.

Yenny, Yenny, dan Yenny. Neneknya selalu mendorongnya untuk bertemu dan melakukan pendekatan kepada Yenny. "Aku baru saja keluar dan aku sedang mengemudi. Kita bicara nanti."

Tian sengaja menyekolahkan Shashi ke Milan. Memberikan apa pun yang Shashi butuhkan untuk meraih impiannya menjadi seorang desainer pakaian. Itu dilakukan bukan karena merasa iba kepada Shashi, melainkan untuk menebus rasa bersalahnya karena di malam kekasihnya meninggikannya demi uang 1.000.000 Dolar, Tian terlalu lelah, sedih, kecewa, dan marah hingga melampiaskannya kepada Bao Shashi.

Ia melakukan kesalahan. Kesalahan yang mendorongnya kepada hal menjijikkan yang kemudian disesali. Empat tahun yang lalu Tian merenggut kesucian Shashi.

Bersambung....

Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan Rate.

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Reborn : Billionaire's Pet   Epilogue

    Epilogue Tujuh bulan kemudian, Shashi meringkuk dalam pelukan Tian. Kelelahan setelah beberapa hari sibuk dengan rangkaian acara pernikahan mereka yang benar-benar dilakukan sesuai urutan adat Tionghoa. Dimulai dari lamaran, memasang seprei di tempat tidur, menyisir rambut, mempersiapkan gaun pengantin, menjemput pengantin wanita, tes untuk pengantin pria, dan upacara minum teh. Belum lagi pesta bujang yang dilakukan malam sebelum mereka melakukan pemberkatan pernikahan di Wihara. Namun, meskipun kelelahan rasanya Shashi tidak ingin momen itu berlalu. Apa lagi momen di mana dirinya dan Tian mengenakan Hanfu berwarna merah yang menjadi busana mereka saat pemberkatan pernikahan di Wihara tadi pagi. Tian terlihat seperti seorang pangeran dari kerajaan mengenakan Hanfu yang dipenuhi bordiran bercorak naga warna emas, ementara dirinya mengenakan Hanfu bercorak Phoenix dan mengenakan mahkota berbentuk Phoenix juga. Ia benar-benar merasa seperti berada di era kuno ribuan tahun yang lalu.

  • Reborn : Billionaire's Pet   60. End

    Chapter 60EndShashi mendapatkan telepon dari ibu tirinya, ayahnya memerintahkan agar ia segera kembali ke rumah saat itu juga dan ibu angkatnya juga mengatakan jika Su Yenny tengah menangis meraung-raung seraya memberitahu semua orang kalau Shashi dan Tian memiliki hubungan.Sementara setibanya Shashi dan Tian di rumah keluarga Bao, Tuan Bao menghela napas dengan berat seraya menatap Shashi yang datang bersama Tian dengan tangan saling menggenggam. "Papa lihat sendiri, 'kan?" kata Su Yenny. "Mereka merencanakan semua ini, mereka memfitnahku." "Shashi...," kata Tuan Bao. "Yenny baru saja mengatakan kalau kau dan Tian memiliki hubungan khusus." "Apa yang dibilang Yenny memang benar, Paman," sahut Tian dan semakin mengeratkan genggamannya. "Kami berencana akan segera menikah."Tuan Bao terlihat tidak senang dengan ucapan Tian. "Sayang, bagaimana bisa kau mau menikahi mantan tunangan kakakmu?" "Kami saling mencintai," ucap Shashi kemudian menggigit bibir bawahnya.Tuan Bao menggelen

  • Reborn : Billionaire's Pet   59. Bukti Kejahatan

    Chapter 59Bukti Kejahatan "Apa yang kau perbuat pada Qian Zi" tanya Tuan Bao seraya melangkah melewati pintu. "Aku tidak melakukan apa-apa padanya, bagaimana bisa kau menuduhku begitu saja?" "Ma, aku mendengarnya. Aku tidak tuli, kau jelas-jelas mengakui telah melakukan sesuatu pada Qian Zi." "Putraku, kau salah paham," ucap nenek Bao, bibirnya gemetaran.Bao Ji Yang tersenyum masam dan menggeleng. "Sebenarnya putriku sudah menceritakan semuanya padaku." Nenek Bao menggeleng. "Dan kau percaya mulut anak pelacur itu?" "Ma, hentikan! Tolong hormati wanita yang melahirkan putriku, dia bukan pelacur seperti yang kau tuduhkan." Nenek Bao duduk di kursi, ia menatap Shashi yang berdiri di belakang Tuan Bao dengan tatapan tajam. "Kau memasukkannya ke dalam rumah ini dan belum dua puluh empat jam, otakmu sudah dicucinya. Kau bahkan menuduh ibumu dengan tuduhan yang tidak memiliki bukti." "Ma, sebenarnya aku tidak ingin mengungkit masa lalu lagi. Aku benar-benar ingin melupakannya. Tet

  • Reborn : Billionaire's Pet   58. Ketahuan

    Hola, happy reading and enjoy!Chapter 58Ketahuan Paginya di ruang makan hanya ada Shashi, An, ayahnya, dan Nyonya Bao. Tidak terlihat keberadaan Su Yenny dan nenek Bao di sana."Selamat pagi, Papa. Selamat pagi, Bibi," sapa Shashi lalu duduk di kursi yang ditarik oleh seorang pelayan. "Bagaimana tidurmu?" tanya Tuan Bao."Aku tidur dengan baik," jawab Shashi meskipun faktanya kalau harus membandingkan tidurnya semalam tidak senyaman tidur dalam dekapan Tian seperti malam-malam sebelumnya selama berada di Guangzhou. "Bagaimana dengan kamar yang kau tempati? Apa menurutmu cukup nyaman?" tanya Nyonya Bao. Shashi tersenyum. "Kamarnya sangat nyaman. Terima kasih, Bi." "Jangan sungkan kalau kau menginginkan sesuatu, katakan saja padaku. Aku akan segera menyiapkan," ucap Nyonya Bao. "Ayo, makanlah. Pagi ini aku sengaja menyiapkan bubur karena kudengar kau telah lama tinggal di Milan, aku merasa tidak percaya diri jika harus menyiapkan hidangan ala Eropa untukmu." "Semua ini Bibi yang

  • Reborn : Billionaire's Pet   57. Bujukan Nakal

    Hola, happy reading and enjoy! Chapter 57Bujukan Nakal "Cepat sekali rupanya berita itu menyebar, ya?" ucap Wang Yu ketika Su Yenny memasuki ruang kerjanya.Su Yenny tersenyum masam, ia menarik kursi di depan meja kerja Wang Yu lalu duduk. "Aku tidak menyangka jika semua ini terjadi." "Apa yang kau pikirkan?" "Aku sangat menghormati Nona Bao selama ini, tidak disangka dia ternyata memiliki banyak sekali rahasia." Wang Yu, pria tampan berusia tiga puluh tahun itu tersenyum seraya menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya. "Apa maksudmu?" Su Yenny menghela napasnya. "Aku mempercayakan jasanya untuk membuat gaun pengantinku, tidak disangka dia sebenarnya diam-diam menargetkan keluarga Bao. Akulah yang membawa petaka ke keluarga Bao, andai aku tidak keras kepala menggunakan gaun rancangannya pasti dia tidak akan memanfaatkan kesempatan untuk memasuki keluarga Bao." Wang Yu menegakkan punggungnya dan menopangkan sikunya di atas meja kerja. "Kenapa kau berpikir begitu?" "Entahlah,

  • Reborn : Billionaire's Pet   56. Perkenalan

    Chapter 56Perkenalan Satu pekan kemudian di perusahaan keluarga Bao, Tuan Bao mengumpulkan seluruh pemegang saham di ruang pertemuan. Tuan Bao duduk di kursi pemimpin rapat, sementara pemegang saham duduk mengitari meja yang panjangnya sekitar lima meter. "Hari ini aku mengumpulkan kalian semua di sini karena aku harus menyampaikan sesuatu yang mungkin akan membuat kalian semua terkejut," kata Tuan Bao memulai pembicaraan. "Aku sudah mempertimbangkan dan memikirkannya dengan baik. Di usiaku yang tidak muda lagi dan juga kesehatanku yang tidak begitu baik akhir-akhir ini, aku memutuskan untuk melepaskan jabatanku." Semua yang berada di sana terkejut mendengar berita itu karena selama ini tidak ada tanda-tanda jika orang nomor satu di perusahaan itu memiliki gangguan kesehatan. Nenek Bao dan istri Tuan Bao yang merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan bahkan tidak kalah terkejutnya dengan apa yang diutarakan Tuan Bao karena selama ini Tuan Bao tidak pernah mengungkitnya di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status