Share

BAB 5

Angin barat bertiup kencang membawa awan hitam yang telah bergemul dan menjadi gemuk karena menampung banyak air, hanya butuh sedikit lebih banyak muatan air diudara sebelum menumpahkan isinya. Beberapa pohon yang batangnya belum sempat menjadi dewasa tak kuasa menahan tiupan angin itu, mereka memiringkan tubuhnya, beberapa bahkan telah tumbang menghalangi jalan - jalan yang biasanya dilewati oleh manusia.

“oh.. ini sangat dingin” May berjalan menuju gedung kantin, tangannya menggosok-gosokan lengannya berharap bisa mendapatkan sedikit kehangatan dari situ.

“sudah kubilang, ramalan cuaca hari ini akan terjadi badai. Kau harus memakai pakaian yan lebih tebal” Billy yag berjalan disebelahnya memakai sebuah jaket tebal, di lengannya bahkan ia sudah memegang sebuah jubah anti air.

“tapi pagi ini begitu cerah” jawab May melihat gelapnya langit diatasnya.

“kau harus mempercayai ramalan dari surat kabar “Berita Harian M..” ramalan mereka 90%  akurat”

“aku kira hari ini adalah sepuluh persen darinya” jawab May cemberut.

Setelah berjalan cukup lama, mereka berdua akhirnya sampai dikantin. Hari ini May dan Billy datang cukup telat, kantin telah dipenuhi oleh banyak orang. Mereka berdua mulai mengantri untuk mengambil makanan.

Hari ini koki kantin menyiapkan sup kacang hijau yang masih panas, sangat pas untuk dimakan dicuaca dingin hari ini.

Karna mereka datang terlambat beberapa makanan yang ada disana sudah raib terlebih dahulu, jadi selain sup kacang hijau yang sengaja disediakan untuk semua orang, May mengambil sebuah roti isi keju untuk dimakan bersama supnya dan ia mengambil semangkuk kecil salad dan juga sebuah apel. Yang darinya May mendapatkan tatapan tidak setuju dari Billy.

“tadi Karl memberikanku puding susu” May membela diri, mereka kemudian menemukan bangku kosong di ujung ruangan yang dekat dengan jendela besar yang menghadap langsung kearah lapangan tempat latihan fisik para tentara.

Dilain sisi Billy membawa senampan penuh makanan yang sebagian besarnya adalah karbohidrat, dia bahkan membayar beberapa makanan tambahan dengan poinnya.

“kau harus banyak makan, agar kau bisa bekerja dengan kuat” kata Billy menatap May dengan serius.

“tapi kapasitas lambungku tidak sebesar punyamu” Jawab May tertawa.

“bagaimana dengan proses adopsimu?” tanya Billy.

“aku belum menemukan yang benar-benar cocok dengan keadaanku, aku tidak mau memaksakan diri” May melahap apelnya selagi ia menunggu sup kacang yang masih sangat panas untuk menjadi hangat dan bisa dimakan dengan nyaman.

“kudengar kau sering pergi kehutan dengan Lefron?” Billy bertanya, May tidak tahu harus menjawab apa dengan pertanyaan itu karena ia pikir memang Lefron lah orang yang ditugaskan oleh Sally untuk selalu menemaninya mencari tanaman herbal di hutan terlarang, jadi May hanya menganggukan kepalanya.

“kenapa kau tidak meminta Lefron untuk membawakanmu hewan sihir yang kau inginkan?” Billy kemudian tertawa. “jika kau bisa mendapatkannya dari Lefron, selama itu bukan hewan yang sangat berbahaya kau mungkin bisa mendapatkannya tanpa harus melewati proses yang panjang, dan kau mungkin dapat menghemat beberapa poinmu”

“apakah Lefron biasanya melakukan pertukaran hewan sihir?” tanya May.

“nah tidak, tapi mungkin jika kau yang memintanya dia tidak akan keberatan”

“kenapa begitu?”

“aku hanya merasa dia memiliki sesuatu yang lebih kepadamu dibandingkan dengan orang lain” May menaikan alisnya bingung.

“kau yakin kalian tidak berpacaran?” May

Pftt.. May menyemburkan makanan yang ada di mulutnya. “oh tidak! maafkan aku Bill” dia mencari tissu untuk mengelap ceceran makanan yang dia semburkan. Tapi Billy sama sekali tidak terlihat jijik dengan hal itu, mungkin karna Billy sering bekerja bersama dengan para peneliti yang memiliki frekuensi tidak biasa dibandingkan orang - orang biasa.

“oh apa itu tidak benar?”

“tentu saja! Lagi pula darimana kau mendapatkan ide gila itu?”

“kalau beigtu kau tidak menyukai Lefron?” tanya Bil lagi.

“bukan begitu, tapi bagaimana kau bisa berpikir bahwa Lefron menyukaiku?” tangan May berhenti menyeka meja kemudian dia membuang tissu kotor itu ke tong sampah yang tidak jauh dari tempat mereka duduk dengan cara melemparkannya.

“bukan hanya aku, banyak sekali orang yang melihat kalian berdua sering makan bersama sehabis dari Hutan terlarang, bahkan beberapa orang mulai mengarang cerita bagaimana kalian melakukan sesuatu yang menyenangkan didalam hutan” Billy terkekeh sendiri.

“kurasa Lefron bukan tipe orang yang seperti itu, lagi pula apa kau lupa aku masih dibawah umur!” Bil menghentikan makannya kemudian menatap lekat-lekat pada May yang duduk didepannya.

“sebentar lagi kau berusia enam belas tahun bukan? Para gadis seusiamu yang tinggal dikota banyak yang sudah memiliki tunangan. Beberapa bahkan langsung menikah ketika mereka mencapai kedewasaan” May mengangkat sebuah alisnya, belum sempat ia mengatakan sesuatu seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

“apa yang sedang kalian bicarakan?” Sally datang membawa makanannya kemudian dia duduk disebelah May.

“ini tentang May yang sebentar lagi menjadi wanita” Billy menjawab Sally, mengedipkan matanya kearah May.

Sally menepuk jidatnya, kemudian berbalik menatap May dan berkata “ah... aku lupa sebentar lagi kau akan berusia enam belas tahun. apa kau ingin masuk akademi?”

“apa aku bisa?” tanya May ragu, akademi Picasso adalah akademi terbaik yang ada di negeri ini, hanya segelintir orang yang dapat melanjutkan studinya disana bahkan mereka akan menolak seorang putri atau putra bangsawan jika mereka tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh akademi.

“tentu saja jika kau mau kau harus berusaha”Sally tersenyum kemudian melanjutkan makannya. “jika kau mau, pendaftaran akan mulai dibuka sekitar 3 bulan lagi, kau bisa mengikuti Lefron ke ibu kota untuk mengikuti tes masuknya” ujar Sally yang kini fokusnya beralih pada roti isi tuna yang ia bawa.

“kau ingin masuk akademi” Billy yang sedari tadi tidak bersuara kemudian menatap May. “kudengar tes masuknya sangat berat, aku pernah mendengar seseorang menjadi gila karna dia tidak berhasil dengan tes terakhir, padahal dia dikenal sebagai seseorang yang jenius” Billy bergosip.

“tidak seburuk itu” Sally menyela Billy, kemudian dia menatap May dan tertawa, “aku rasa kau mugkin bisa mendapatkan kesempatan jika kau mulai belajar dari sekarang”.

“baiklah” jawab May akhirnya. 

"oh apa yang ingin kau pelajari May?" tanya Billy.

"entahlah, tapi sekarang aku sangat senang mempelajari tanaman herbal bersama Sally" May menatap Sally. Mendengar itu Sally pun menjawab "aku akan memberikanmu catatan saat aku belajar dulu, jika kau mau".

dengan mata berbinar May menatap Sally "benarkah? terimakasih Sally!" katanya.

"aku akan mencoba bertanya apakah aku juga bisa mendapatkan satu atau dua hal dari beberapa lulusan akademi yang baru lulus" Billy menyahuti.

"oh Billy! kamu seorang malaikat penyelamatku!" kata May. mereka semua tertawa mendengar apa yang diucapkan May. Kemudian setelah mereka bertiga selesai makan mereka kembali ke Laboratorium untuk mulai bekerja kembali.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status