Dari kejauhan ada sebuah tulisan besar yang menarik perhatian May, "PALU GADA" ditulis dengan huruf besar - besar dan berwarna merah terang.Palu Gada adalah sebuah trmpat yang akan menyanggupi permintaan apapun dari pelanggannya asalkan mereka mau membayar biayanya.Lefron menitipkan Pierce untuk dorawat ditempat ini. Saat mereka masuk dan Lefron berbicara dengan salah satu stafnya, mereka kemudian dibawa masuk menuju bangunan terpisah yang ada do belakang, bangunan tersebut juga terbuat dari kayu tebal, perbedaannya hanya ada dalam ukuran serta dekorasi yang jauh lebih sederhana.Sebenarnya mengatakan dekorasi agak sedikit aneh untuk sebuah kandang bagi para hewan sihir. Pierce mendapatkan tempat terpisah, dan May melihat bahwa kondisinya juga cukup baik, tempat untuk Pierce sangat bersih dan makan serta munum Pierce selalu baru dengan kualitas yang baik.Kuda itu meringkik ketika melihat Lefron datang untuk menemuinya. Lefron mengelus kepalanya dengan lembut."hai Pierce, kau masih
Entah sudah berapa lama nereka berjalan di lorong gelap, tetapi May menyadari bahwa udara yang ada di dalam semakin panas karena Pierce terlihat tidak nyaman. Pierce adalah kuda sihir yang mampu hidup di cuaca dingin yang cukup ekstrim.Tapi saat diterpa temperatur tinggi ia akan lebih menderita karenanya. Tak lama Lefron memutuskan untuk menghentikan langkah mereka. Suasana yang ada disekitar mereka masih sama seperti ketika mereka pertama kali memasuki gua tersebut."kau tunggu disini bersama para kuda" katanya pada May setelah membantunya untuk turun daru Pierce."apa yang mau kau lakukan?" May bertanya dengan curiga.Fan yang berjalan dibelakang mereka akhirnya menyusul. Tanpa banyak bicara ia membuat sebuah tenda darurat lengkap dengan beberapa cahaya dan makanan untuk kudanya."istirahatlah disini! aku punya beberapa bahan makanan jika kau lapar" katanya pada May.Dengan May yang masih bingung, Fan dan Lefron telah berjalan cukup jauh hingga cahaya yang menerangi mereka juga sud
Pagi - pagi sekali May dan rombongan lainnya telah sampai ditempat dimana mereka akan di teleportasi ke area acak di hutan buatan.Hari itu terdapat sekitar dua puluh tim yang mengikuti turnamen dengan kisaran anggota delapan hingga dua belas orang.Kerajaan mereka mendapatkan kuota tim lebih banyak dibandingkan dengan yang lain karena menjadi pemenang di turnamen sebelumnya.Oliv menjadi ketua kelompok mereka, karena meski dia adalah seorang perempuan tetapi dia memiliki kepribadian yang tenang, bersikap netral dan yang paling penting adalah memiliki kemampuan bertarung diatas rata - rata.Setiap pemimpin mengambil undian untuk urutan memaduki hutan. Semua orang berharap untuk mendapatkan goliran pertama untuk mendapatkan keuntungan.Oliv mendapatkan urutan ke lima, cukup baik untuk memulai. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya giliran kelompok May yang maju.Masih sama seperti sebelumnya, perasaan tidak nyaman yang datang bersama dengan tarikan dari sihir teleportasi mengelilingi
Sore itu menjadi sore yang sibuk bagi kelompok May. Mengumpulkan bola mata menjadi tugas May. Beberapa ada yang membantunya tetapi kebanyakan merasakan mual karena harus membedah kodok itu dengan teliti. Para calon kesatria pada dasarnya belum mendapatkan banyak pengalaman untuk bertarung dengan makhluk sihir ganas ataupun musuh – musuh kuat lainnya.Karena itu setelah lulus dari akademi mereka harus melalui sebuah program magang terlebih dahulu selama dua tahun dan kebanyakan dari mereka dikirim ke tempat-tempat terpencil ataupun tempat yang memiliki potensi konflik agar bisa mendapatkan pengalaman. Ada pengecualian bagi mereka yang mampu mendapatkan persyaratan untuk melewati masa magang dan langsung menjadi kesatria kerajaaan secara resmi.Salah satunya adalah Lefron. Dia tidak harus menjalani masa magang karena dia memberikan hasil yang sangat baik di turnamen tiga tahun lalu dengan menjadi juara satu dengan perolehan nilai yang jauh dibandingkan dengan peserta lainnya.“Hey May!
“apa yang sedang kalian lakukan?” May samar – samar mendengar suara Oliv mendekati mereka. Tetapi ia terlalu sibuk dengan apa yang baru saja ia temukan. Tanpa menjawab Oliv ia kemudian meminta Sarah untuk melakukan hal yang sama paa beberapa batu hitam yang di dapatkan dari mencungkil dinding gua.Prang Prang Prang beberapa batu berubah menjadi banyak kepingan – kepingan kecil yang bertebaran ke berabagai penjuru membuat semua perhatian orang yang ada disana tertuju pada May yang yang duduk berjongkok sambil mencari sesuatu.Oliv dan yang lainnya dengan sabar menunggu penjelasan May, beberapa menit kemudian May berhasil mengumpulkan sekitar ena, kristal biru dengan ukuran yang kecil, beberapa berwarna biru gelap dan yang lainnya berwarna terang.Dari tangannya semakin gelap warna birunya, semakin dingin batu tersebut.“Lihat!” katanya pada Oliv dan yang lain mempersembahkan batu – batu kecil itu. May menaruh
“beberapa orag berpikir mereka lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya” Sarah yang cukup pendiam berkomentar sambil memerhatikan keadaan yang sedang terjadi di depan mereka.“jangan ikut campur” Oliv yang berada tidak jauh dari mereka mengingatkan.Setelah keributan yang terjadi, May kemudia kembali menyusuri pintu – pintu masuk yang ada, kali ini dia mengeluarkan botol berisi beberakepingan batu energi dingin.Pada saat pintu ke delapannya May mendengar suara rusuh dari kelompok lain yang berada di aula gua tersebut. May berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri disalah satu pintu masuk dengan ekspresi bersemangat tetapi juga waspada akan kelompok May.“kau yakin ini tandanya?” May samar –samar mendengar seseorang bertanya dengan suara yang tidak yakin. “tentu saja! Kau lihat dua tanda di masing –masing dinding gua dengan bentuk yang rumit. Itu pastilah tandanya!” suara wanita den
“oliv!” May berteriak.“oh tidak!” Jace menyahuti.“Lari!” Oliv berteriak, Dengan refleks yang cepat meskipun mereka semua belum lama bangun dari tidur berlari melewati dataran es yang mulai mencair menjauhi mereka. May tidak tahu apakah fenomena terbentuknya es ini hanya terjadi sekarang atau memiliki siklus waktunya tertentu, tapi pilihan untuk segera menggunakannya adalah pilihan tepat.Kedua dokter yang memiliki kekuatan fisik yang lemah bahkan harus diangkat oleh kesatria sehingga mereka tidak akan tertinggal jauh.“ayo” May merasa badannya yang kecil terasa ringan. Dan ia melihat dirinya diangkat oleh Sarah dengan sangat mudah. Dari balik lapisan es, May bisa melihat ratusan pasang mata yang memperhatikan merekaJika mereka tidak beruntung dan terjatuh kedalam air, maka akan menjadi masalah yang serius, belum lama pikiran tersebut terbersit dalam pikirannya. May mendengar suara benda yang besar
“ouch” May kemudian menyerah setelah beberapa kali percobaan dan memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu sebelum memikirkan rencana selanjutnya.Entah memang mereka sedang sangat kelelahan atau ada kaitannya dengan tempat mereka beristirahat sekarang, tetapi May merasa ia sangat mudah sekali untuk mengantuk, dan setiap kali tertidur, ia akan tertidur lama sekali.Kali ini bukan May yang bangun pertama kali dari tidur siangnya. Hingga malam tiba, belum ada dari mereka yang menemukan tempat tersimpannya batu energi sihir ataupun jalan keluar dari tempat itu.Hari itu berlalu begitu saja.Dua hari sejak mereka tiba dan keadaan mereka masih terjebak di pulau kecil tanpa ada tanda – tanda menemukan jalan keluar barulah May dan yang lainnya mulai khawatir dan menyadari ada esuatu yang salah dengan tempat itu.Setiap pagi ketika mereka bangun pagi, lapisan es selalu muncul dan dengan cepat kembali mencair. Tidak ada yang berhasil menyaksikan dengan mata kepala mereka kapan dan dariman