Setan seharusnya tidak bisa keluar dari neraka terdalam, dia di segel karena melakukan berbagai kejahatan.Kehadiran Setan di dunia fana di yakini Alagar ada campur tangan para Dewa yang membencinya. Terutama Herdas sosok Dewa yang mengawasi seluruh Neraka.Herdas memang terlibat dalam kasus penyegelan Alagar di dimensi kehampaan waktu dulu. Besar kemungkinan Herdas melepaskan Setan untuk memburu Alagar.Para Dewa pembenci Alagar seolah langsung memberikan peringatan setelah tahu kalau Alagar telah bereinkarnasi.***Alagar menatap Setan yang sedang menyeringai sambil memperhatikannya dengan sorot mata ingin membunuh."Jadi kau, mahluk rendahan yang ditakuti para Dewa bodoh itu?" tanya Setan dengan suara beratnya."Sepertinya aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu, bukan?" Alagar balas bertanya dengan santai."Hahaha ... menarik! Mahluk rendahan sepertimu bisa memiliki kepercayaan diri yang besar. Mari kita lihat, sampai sejauh mana kepercayaan dirimu itu!" seru Setan sambil tertawa.S
Skala serangan Setan bertambah menjadi besar, ledakan yang di akibatkan juga bertambah sangat besar.Seluruh perisai tugas elemen sihir Alagar sampai tidak dapat terlihat lagi oleh serangan-serangan yang dilakukan Setan.Di kayangan berada sosok tiga Dewa pembenci Alagar sedang memperhatikan pertarungan mereka dari layar sihir yang mereka ciptakan.Tampak ketiga Dewa itu sangat serius melihat pertarungan tersebut, karena mereka ingin melihat sudah sejauh apa kekuatan Alagar.Mata ketiganya membelalak lebar, terkejut saat melihat serangan Setan yang begitu besar tidak dapat menembus perisai tiga elemen milik Alagar."Tidak mungkin, bagaimana bisa dengan tubuh manusianya dia bisa memiliki kekuatan sebesar itu?" ujar salah satu Dewa pembenci Alagar."Aku yakin, ada sosok yang mentransfer kekuatan padanya, tidak mungkin tubuh manusia dapat mengeluarkan energi sihir sebesar itu," timpal Dewa lainnya."Aku setuju denganmu, energi sihir yang kita deteksi darinya juga sangat kecil, mustahil d
Indra memang datang bersama beberapa Dewa bawahannya, walau mereka tidak sekuat dirinya, tetapi mereka masih bisa melawan para monster kelelawar.SwuzzJeger!Jeger!Sihir petir bawahan Indra membunuh satu per satu monster kelelawar yang terus bermunculan dari portal dimensi.Indra juga tidak mau kalah, setelah membantu Bikely berdiri dia kembali menyerang para monster kelelawar tersebut dengan membabi buta."Hancurlah kalian semua!" seru Indra penuh penekanan.Tralap!Jeger!Jeger!Petir-petir Indra bersahutan dengan petir bawahannya, menciptakan pemandangan mengerikan di langit, dimana para monster kelelawar hancur saat terkena petir-petir tersebut.Bikely juga tidak mau kalah dia mengeluarkan busur sihir, karena merasa bisa melakukan serangan jarak jauh setelah Indra dan bawahannya memberikan ruang.SwuzzSwuzzAnak panah sihir waktu melesat—mengincar kepala para monster kelelawar yang langsung membuat tubuh mereka kebentuk sebelum menjadi seperti sekarang hingga kemudian menghilan
Sementara Yama yang sama sekali tidak menghindari serangan Alagar, dia terlihat baik-baik saja, bahkan ia mencoba mengerti strategi Alagar yang sebenarnya tidak mengejarnya.Alagar telah merancang rencananya dengan menghabisi ribuan monster kelelawar menggunakan pedang sihirnya. Setelah semua monster kelelawar berhasil dikalahkan, langit yang tadinya gelap mulai cerah kembali. Bikely, Indra, dan bawahan Dewanya terkesima saat melihat kekuatan Alagar yang begitu luar biasa. Dari kejauhan, mereka menatap Alagar yang dengan mudah menghilangkan ribuan pedang sihir miliknya. Mereka merasa takjub sekaligus takut karena kekuatan Alagar sudah di luar pemahaman mereka sebagai Dewa. "Meskipun, Alagar hanyalah manusia biasa. Mengapa kekuatannya begitu luar biasa?" gumam Indra dengan bingung. Mereka berharap untuk bisa mengungkap rahasia kekuatan Alagar agar bisa menjadi lebih baik. Karena mereka pikir kemampuan Alagar bisa mengganggu kestabilan dunia."Pantas saja banyak Dewa yang marah padan
Alagar membalikkan badan, saat Indra berkata ingin mengikuti nya, menatap Dewa pemimpin Istana petir itu dengan tajam lantas berkata, "kau bilang ingin mengikutiku?"Mata Alagar menyala, penuh kemarahan dan kekecewaan. Indra, yang terkejut dengan reaksi Alagar, mencoba menjelaskan diri. Namun, Alagar tak memberi kesempatan untuk itu. Ia melangkah mendekat ke Indra, hingga wajah mereka hanya berjarak sejengkal saja."Dulu dimana kalian di saat aku mendapatkan perlakuan tidak adil? Asal kalian tahu saja aku tidak takut sama sekali walau harus melawan seluruh Dewa kayangan, jika mereka berani menghancurkan Bumi!" ujar Alagar dengan suara yang bergetar penuh emosi.Indra merasa tertekan oleh tatapan tajam Alagar, serta kata-kata yang menusuk hatinya. Ia sadar bahwa Alagar telah merasakan pengkhianatan dan kekecewaan yang mendalam. Namun, Indra ingin membantu Alagar dan memperbaiki kesalahan yang telah terjadi."Alagar, aku mengerti perasaanmu. Aku ingin membantumu, biarkan aku mengikuti l
Di hadapan dua sahabat Viona Alagar berdiri tegak dengan wajah serius. Di sebelahnya, Viona yang takut dan gugup merasa tak bisa bergerak. Clinton dan Hendri, dua sahabat Viona, takjub dan bingung dengan apa yang baru saja terjadi."Ya, aku dan Viona memang memiliki hubungan khusus," ujar Alagar dengan suara yang tegas dan lantang, mengulangi perkataannya, mendengar kedua kali pengakuan Alagar membuat Clinton dan Hendri seketika terdiam dan menatap mereka dengan penuh penasaran.Viona menatap Alagar dengan mata berkaca-kaca, hatinya berdebar kencang. Dia tidak tahu harus merasa senang atau khawatir. Ini bukanlah sesuatu yang dia inginkan, karena dia tahu betul akibat yang mungkin akan terjadi jika hubungan mereka terbongkar.Clinton dan Hendri, yang awalnya hanya ingin memastikan kabar tentang hubungan Viona dan Alagar, kini terdiam bingung.Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa pemilik universitas tempat mereka berkuliah akan mengakui hubungannya dengan Viona begitu saja di depan
Sementara Alagar dan Viona sedang mulai menjalin hubungan asmaranya lagi di Bumi—mereka berdua saling bertatapan, penuh dengan rasa cinta yang tulus dan hangat. Tangan mereka saling berpegangan erat, seolah tak ingin melepaskan satu sama lain lagi.Di kayangan, tiga Dewa yang bekerja sama untuk menghabisi Alagar tampak murka dan frustasi. Mereka telah melepaskan Setan, sosok paling mengerikan dari neraka terdalam untuk melawan Alagar dan para Dewa yang mendukungnya. Namun, mereka tidak pernah menyangka bahwa Alagar dan para Dewa pendukungnya akan mampu mengalahkan Setan tersebut."Kita harus menemukan cara lain untuk menghentikan Alagar," ujar Dewa pertama dengan suara berat dan nada marah."Sudah saatnya kita menggunakan cara yang lebih kejam untuk memisahkan mereka," timpal Dewa kedua dengan senyum yang licik.Dewa ketiga yang selama ini diam, akhirnya mengangkat suaranya, "Kita harus berhati-hati. Alagar dan para Dewa yang mendukungnya ternyata lebih kuat dari yang kita kira. Ja
Viona menatap Alagar dengan pandangan penuh curiga, keningnya mengerut dan bibirnya terkatup rapat. Alagar, dengan wajah serius, menawarkan janji pernikahan yang menggoda, namun Viona merasa ragu. Hubungan mereka baru berjalan beberapa hari dan meskipun Alagar memiliki kekayaan yang melimpah serta kemampuan di luar nalar manusia, Viona tidak ingin terburu-buru dalam menentukan pilihan hidupnya."Apakah kamu benar-benar serius, Alagar?" tanya Viona dengan nada suara yang ragu, matanya menatap dalam ke dalam mata Alagar, mencari kebenaran di balik kata-katanya.Alagar mengangguk mantap, "Aku serius, Viona. Aku tahu hubungan kita baru berjalan beberapa hari, tetapi aku yakin kita bisa menjalani hidup bersama. Aku akan menjaga dan melindungimu sepanjang hidupku."Viona menelan ludah, merasa dilema. Di satu sisi, dia mulai merasakan ada perasaan yang tumbuh di hatinya terhadap Alagar, namun di sisi lain, dia tidak ingin tergesa-gesa dalam membuat keputusan penting ini. Dia merasa perlu wa