Home / Fantasi / Reinkarnasi Dewa Terkuat / BAB 6 : Pasar Obat!

Share

BAB 6 : Pasar Obat!

Author: Efrianto H.
last update Last Updated: 2025-01-20 08:55:13

Suasana di lapangan pelatihan tiba-tiba jatuh dalam keheningan yang mendalam. Semua murid Klan menatap Qin Hao dengan rasa ngeri, melihat wajahnya yang hancur dan berlumuran darah, lalu berbalik menatap Qin Yun dengan ekspresi tak percaya dan terkejut.

Apa yang terjadi ini? Bukankah Qin Yun selama ini dianggap sebagai pemborosan cacat dengan meridian yang rusak? Bagaimana mungkin dia bisa menunjukkan kekuatan luar biasa dan mengalahkan Qin Hao, yang sudah mencapai tahap Kondensasi Qi Menengah? Keheranan terlihat jelas di wajah semua orang. 

Qin Yun berdiri tenang, menatap kepalan tangannya yang sedikit tergores dengan ekspresi kesal. Baru saja, dia menggunakan Teknik Tempur Kelas Hitam-Rendah, Pukulan Penghancur Bumi. Meski teknik ini merupakan yang terendah dalam ingatannya, namun karena kultivasinya masih berada di tahap Kondensasi Qi Rendah, dia tidak bisa mengeluarkan potensi sebenarnya dan malah mendapatkan luka ringan.

"Huh, tubuh ini sangat menjengkelkan!" katanya dengan kesal, lalu berbalik dan berjalan meninggalkan lapangan pelatihan di bawah tatapan heran dan tak percaya dari semua orang.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Qin Yun, Qin Yue berdiri terpaku di kejauhan dengan mulut terbuka dan mata lebar, tubuhnya membeku seperti patung. Dia terlihat seperti baru saja menyaksikan sesuatu yang sangat mengerikan. Bahkan, Pil Obat yang dia pegang jatuh ke lantai tanpa dia sadari.

..

Setelah meninggalkan lapangan pelatihan, Qin Yun berbelok dan memasuki halaman yang luas dan mewah. Di sana, ayahnya, Qin Zhang, duduk tenang di atas meja batu yang dihiasi dengan ukiran indah, menikmati secangkir teh hijau dengan aroma yang harum. Wajahnya yang berkerut karena usia tampak tenang dan damai, dengan mata yang mendalam dan bijak. Rambutnya yang abu-abu tergerai ke bawah, menambah kesan bijaksana dan berwibawa.

Melihat kehadiran Qin Yun, Qin Zhang mengerutkan kening, khawatir. "Yun'er, apa yang kamu lakukan berlatih di tengah hari? Itu bisa memperburuk kesehatanmu..." Kata-kata Qin Zhang terhenti, digantikan ekspresi kejutan ketika dia menatap Qin Yun dengan tidak percaya.

"Kondensasi Qi Tahap Rendah? Bagaimana mungkin?!" Qin Zhang bangkit dari kursinya, terkejut. Cangkir teh di tangannya terlepas dan pecah berhamburan di lantai.

Qin Yun berdiri di depan ayahnya, Qin Zhang, dengan tangan di belakang punggung. "Ayah, aku butuh uang!" katanya, setelah berhasil menahan diri untuk tidak menyebut nama ayahnya, mengingat dia kini berusia 17 tahun.

Qin Zhang tidak memperhatikan keanehan perilaku Qin Yun. Dia terus menatap tubuh anaknya dengan heran, seolah melihat sesuatu yang tidak terbayangkan.

"Benar, meridianmu telah sembuh!" ujarnya dengan takjub. "Aku merasakan aura Qi yang kuat. Ini benar-benar Kondensasi Qi Tahap Rendah!"

Qin Yun mengerutkan kening. "Ayah, apakah kamu mendengarku?"

"Oh, ya! Tentu, tentu!" Qin Zhang tersadar dan mengangguk cepat. "Yun'er, apa yang sebenarnya terjadi padamu? Bagaimana mungkin meridianmu bisa sembuh?" katanya dengan penasaran.

"Aku akan menceritakannya nanti, Ayah," kata Qin Yun dengan santai. "Sekarang, tolong berikan aku uang. Aku membutuhkannya untuk membeli bahan obat."

Qin Zhang mengangguk. "Baiklah, Yun'er. Berapa banyak uang yang kamu butuhkan?"

Qin Yun mengelus dagunya, mempertimbangkan harga bahan obat yang dibutuhkan. Setelah beberapa saat, dia mengangkat tangan dan menunjukkan lima jari. "Aku butuh lima ribu koin emas, Ayah!"

Uhuk!

Qin Zhang terbatuk, matanya terbelalak. "Lima ribu koin emas?! Apa yang akan kamu lakukan dengan uang sebanyak itu, Yun'er?!" tanyanya, kesal.

Qin Yun menjawab dengan nada santai dan sedikit malas, "Jadi, Ayah mau memberi atau tidak?"

Qin Zhang menghela napas panjang, lalu berkata dengan ekspresi enggan, "Baiklah, karena kamu telah sembuh dan berhasil menjadi kultivator, Ayah akan memberimu hadiah. Lima ribu koin emas akan Ayah berikan, tapi jangan sia-siakan, ya!"

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Qin Zhang mengeluarkan cincin perak mewah dari balik jubahnya yang indah. Cincin itu berkilauan dengan cahaya lembut. "Ini adalah cincin penyimpanan khusus, hadiah Ayah untukmu," katanya dengan senyum. "Mulai sekarang, cincin ini menjadi milikmu. Kamu bebas menggunakannya sesuka hati, termasuk lima ribu koin emas yang sudah Ayah masukkan ke dalamnya."

"Terima kasih, Ayah!" 

Qin Yun tersenyum santai sambil mengambil cincin perak dari tangan Qin Zhang. Lalu, dia berbalik dan berjalan meninggalkan halaman, meninggalkan Qin Zhang yang memandangnya dengan bangga dan penuh harapan.

Setelah meninggalkan halaman kediaman ayahnya, Qin Yun berjalan menuju pintu gerbang dan melewati kedua penjaga yang berdiri tegak. Mereka saling menatap dengan rasa heran dan penasaran ketika Qin Yun menghilang di tengah kerumunan orang yang berlalu-lalang di jalan utama kota Awan.

Setelah berjalan selama beberapa saat, Qin Yun tiba di pasar obat yang ramai, terletak di jantung kota Awan. Suara pedagang berteriak menawarkan barang dagangan dan aroma berbagai ramuan herbal memenuhi udara. Ia berjalan santai, menatap kios-kios yang menjual obat-obatan langka. Matanya yang tajam mencari sesuatu.

Dengan cincin penyimpanan di tangannya, Qin Yun merasa percaya diri untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. Ia mendekati kios yang terkenal, "Pasar Obat Langit", dan bertanya kepada pedagang tua yang berpengalaman.

"Apa yang Anda cari, anak muda?" tanya pedagang itu dengan senyum.

Qin Yun tersenyum. "Saya mencari Qingyuncao dan Xianlingginseng. Apakah Anda memiliki stok?"

"Hehe, anak muda, Anda datang ke tempat yang tepat!" Pedagang tua itu tertawa, matanya berbinar dengan senyum. Ia mengambil dua bungkusan kecil berwarna merah dari meja konternya, lalu meletakkannya di atas meja dengan gerakan yang cepat. "Saya memiliki Qingyuncao dan Xianlingginseng yang langka dan berkualitas tinggi. Apakah Anda ingin melihatnya?"

Qin Yun melirik kedua bungkusan tersebut sekilas, matanya yang tajam langsung menilai kualitasnya. Ia tidak ragu-ragu, lalu meletakkan dua ratus koin emas di atas meja konter dengan gerakan cepat. "Tidak perlu diperiksa lagi, aku akan mengambil keduanya!" katanya dengan percaya diri.

..

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 7 : Mu Xinyue!

    Di tengah keramaian pasar obat yang penuh warna dan aroma khas, Qin Yun berjalan-jalan selama beberapa saat sebelum berhenti di "Toko Inti Monster Naga", sebuah toko kecil dengan spanduk merah dan ukiran naga di atas pintu. Ia memandang deretan Inti Monster yang terpajang di atas meja konter, kemudian bertanya kepada pemilik toko yang berwajah ramah: "Pak, apakah Anda memiliki Inti Monster Tingkat Tiga? Saya mencari yang berkualitas tinggi." Pemilik toko, seorang pria paruh baya dengan wajah berkerut, menggelengkan kepala sambil memandang Qin Yun dengan rasa penasaran. "Maaf, anak muda. Inti Monster Tingkat Tiga sangat langka dan berharga mahal. Bahkan para pemburu profesional sekalipun jarang mendapatkannya. Yang paling umum kami terima hanyalah Inti Monster Tingkat Dua atau Satu." Qin Yun menunjukkan ekspresi kekecewaan sejenak, lalu menghela napas panjang. Dengan rasa enggan, ia berkata: "Baiklah, aku akan membeli Inti Monster Tingkat Dua saja. Berapa harganya?" Pemilik toko mema

    Last Updated : 2025-01-20
  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 8 : Paviliun Pil Zhou Zi!

    Mu Xinyue tersenyum dengan sombong dan berkata, "Hehe, kamu hanya berada di Alam Kondensasi Qi Tahap Rendah, apa yang bisa kamu lakukan kepadaku?" Dengan nada yang menghina, dia menunjukkan bahwa dia meremehkan lawannya dan yakin bahwa dia memiliki kekuatan yang jauh lebih unggul.Qin Yun tersenyum tipis, "Alam Haotian, apa itu kuat?" Dengan pengalaman sebagai Dewa Terkuat di kehidupan sebelumnya, dia memiliki banyak cara untuk mengalahkan musuh yang lebih kuat.Begitu suaranya jatuh, Qin Yun tiba-tiba menggerakkan kakinya dengan cepat, mengaruk tanah di bawahnya. Dalam sekejap, sosoknya melintas dengan kecepatan yang luar biasa, meninggalkan jejak samar di udara. Sebelum Mu Xinyue dapat bereaksi, Qin Yun telah muncul di hadapannya, dengan jarak yang sangat dekat. Tangan kanannya terulur dengan cepat dan tepat, berniat untuk meraih Inti Monster yang berada di tangan Mu Xinyue. Melihat aksi Qin Yun, Mu Xinyue mengulas senyum tipis yang menghina. "Ingin merebut sesuatu dariku, kamu mel

    Last Updated : 2025-02-04
  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   Bab 9 : Perlakuan Tidak Ramah!

    Qin Yun melangkahkan kakinya dan memasuki Paviliun Pil Zhou Zi dengan cepat, meninggalkan keramaian kota Awan di belakangnya. Begitu dia memasuki paviliun, suasana segera berubah, dan Qin Yun disambut oleh ruangan lantai satu yang mewah dan elegan. Lantai paviliun terbuat dari marmer putih yang bersih dan mengkilap, memberikan kesan yang sangat mewah dan berkelas. Di sepanjang ruangan, deretan rak besi yang kuat dan kokoh memajang botol-botol Giok yang berisi Pil Obat dengan berbagai macam tingkatan dan manfaat. Botol-botol Giok tersebut ditempatkan dengan rapi dan teratur, sehingga menampilkan kesan yang sangat indah dan menarik. Setiap botol Giok memiliki label yang jelas dan terperinci, menjelaskan tentang jenis Pil Obat, tingkatan, dan manfaatnya, sehingga memudahkan pelanggan untuk memilih Pil Obat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Qin Yun dapat merasakan aroma yang harum dan menyegarkan dari Pil Obat yang dipajang, yang membuatnya merasa sangat nyaman dan tenang."Menarik, me

    Last Updated : 2025-02-04
  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 10 : Taruhan!

    Ya Lan menatap orang yang berbicara sebelumnya dengan ekspresi yang tidak senang, dan suaranya terdengar sedikit tegang ketika dia bertanya, "Senior Yi, mengapa Anda mengatakan hal itu?" Dia berbicara dengan nada yang sopan, namun terdengar sedikit protes. Wanita yang berbicara sebelumnya, Yi Li, memiliki dandanan yang tebal dan terlihat lebih tua dari Ya Lan. Dia mendengus dingin, seolah-olah merasa bahwa Ya Lan masih belum mengerti tentang bagaimana cara memperlakukan orang-orang yang tidak pantas. "Ya Lan, kamu masih baru di sini, jadi wajar kamu tidak mengerti," kata Yi Li dengan nada yang condescending. "Biar aku mengajarimu. Lihat saja penampilannya: apa orang seperti ini layak untuk membeli Pil? Kemudian, apa kamu mendengar sendiri? Dia mengatakan Pil Xiao Lin, yang jelas-jelas tidak pernah ada. Jadi, dia hanya orang miskin yang sedang berusaha mencari perhatian. Jangan tertipu!" Yi Li berbicara dengan nada yang keras dan meremehkan, seolah-olah dia ingin membuat Ya Lan perc

    Last Updated : 2025-02-04
  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 11 : Token VIP!

    Tawa orang-orang di sekitar tiba-tiba menghilang, dan digantikan dengan ekspresi keheranan, begitu mereka melihat ekspresi terkejut di wajah Yi Lin.Qin Yun tersenyum dan bertanya, "Bagaimana? Apa aku benar?"Semua mata tertuju pada Yi Lin, dan bahkan Ya Lan juga menatap Yi Lin dengan raut wajah yang penuh penasaran."Huh," Yi Lin menghela nafas berat, karena dia tidak pernah menyangka bahwa Qin Yun akan bisa menebak dengan benar. Faktanya, Botol Giok yang dia tunjuk sebelumnya memang adalah cairan obat, namun mereka sengaja menuliskan label sebagai Pil Obat untuk mengecoh para pembeli, sehingga ini juga akan memberikan keuntungan pada para pelayan senior."Kamu salah!" kata Yi Lin dengan nada acuh tak acuh. Apapun yang terjadi, dia tidak akan mengakui kebenaran, karena itu berpotensi untuk merusak prestise Kamar Dagang.Mendengar ini, sudut bibir Qin Yun ditarik membentuk senyum dingin yang samar. Lalu, dengan ekspresi tenang, dia berkata: "Hehe, sepertinya pelayan Kamar Dagang ini t

    Last Updated : 2025-02-04
  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 12 : Manajer Zhou Jia!

    "Oh, apakah kamu ingin menyangkal token ini juga?" Qin Yun mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi main-main, sambil menatap Yi Lin dengan pandangan yang mengandung nuansa ejekan, seolah-olah dia sedang menatap seorang yang tidak berakal atau sangat bodoh. Kebenaran ada di depan mata, apakah kamu masih berusaha untuk menyangkal? "Ada apa ini?" Tiba-tiba, suara manis dan lembut memecah keheningan di tempat itu, menarik perhatian semua orang. Ketika mereka berbalik, mereka dengan cepat melihat seorang wanita paruh baya yang anggun dan cantik berjubah biru terang berjalan turun dari tangga. Wanita itu memiliki tubuh yang proporsional dan seksi, dengan lekuk-lekuk yang menarik perhatian. Ekspresinya dingin dan tenang, namun mata tajamnya memancarkan aura otoritas dan kekuasaan. Rambut hitamnya yang panjang dan tebal tergerai di belakangnya, menambah kesan elegan dan anggun pada penampilannya. Dengan langkah yang tenang dan percaya diri, wanita itu berjalan menuju ke arah Qin Yun dan Y

    Last Updated : 2025-02-05
  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 13 : Satu Permintaan!

    Zhou Jia mengerutkan kening, menunjukkan bahwa dia tidak puas dengan situasi yang terjadi. Kemudian, dia menatap Qin Yun dengan pandangan yang dingin dan tajam, seolah-olah dia ingin melihat langsung ke dalam hati Qin Yun. Dengan suara yang tegas dan berwibawa, dia bertanya: "Apa benar yang dikatakan oleh Yi Lin? Apakah kamu benar-benar menuduh pelayan Paviliun Pil Zhou Zi berbuat curang?" Qin Yun terkekeh dengan nada yang ringan, lalu kemudian berkata dengan suara yang jernih dan percaya diri: "Mengapa aku harus menuduh jika dia secara terang-terangan membuka kesalahannya sendiri? Biar aku katakan padamu, Botol Giok yang berada di rak ketiga di barisan kedua, itu tidak berisi Pil Obat, tapi cairan obat. Seseorang sengaja mencairkan Pil Obat dan mengambil sisanya untuk diri sendiri, itu adalah tindakan yang sangat tidak profesional dan tidak etis!" Qin Yun berbicara dengan nada yang tenang dan objektif, seolah-olah dia hanya menyampaikan fakta yang ada, tanpa ada niat untuk menuduh a

    Last Updated : 2025-02-05
  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 14 : Alkemist!

    Di daratan Tian Yuan yang luas, ada dua profesi yang sangat diinginkan selain menjadi kultivator, salah satunya adalah Alkemis. Alkemis memiliki kemampuan untuk membuat pil khusus yang dapat meningkatkan kekuatan seseorang. Mereka sangat dicari oleh banyak kekuatan karena kemampuan mereka yang langka dan sulit ditemukan.Alasan mengapa alkemis memiliki posisi tinggi adalah karena syarat yang ketat untuk menjadi alkemis. Pertama-tama, seseorang harus memiliki atribut api, yang merupakan syarat dasar untuk menjadi alkemis. Namun, atribut api saja tidak cukup, karena seseorang juga harus memiliki sepotong kecil atribut kayu untuk bertindak sebagai katalis dalam pemurnian pil.Atribut seseorang ditentukan oleh jiwa mereka, dan jiwa sejak lahir hanya akan memiliki satu atribut tunggal dan menolak atribut lainnya. Namun, ada beberapa orang yang memiliki jiwa yang bermutasi, yang dapat memiliki dua atribut atau lebih. Orang-orang dengan jiwa yang bermutasi ini memiliki potensi untuk menjadi

    Last Updated : 2025-02-05

Latest chapter

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 251 : Pagoda Sembilan Api!

    “Ini…”Chen Mu dan Ouyang Cheng saling berpandangan, ekspresi mereka dipenuhi keraguan dan keterkejutan. Jujur saja, teori yang baru saja diungkapkan oleh Qin Yun benar-benar di luar dugaan mereka.Bahkan Liu Guang pun menunjukkan tanda-tanda ketidakpercayaan.Menurut Qin Yun, suhu serta bentuk nyala api bisa dikendalikan hanya dengan mengaktifkan pola-pola tertentu dalam formasi sihir. Konsep ini benar-benar baru, tidak pernah mereka temukan dalam literatur atau kitab pemurnian obat apa pun yang pernah mereka pelajari selama ini.“Mengatakan sesuatu itu mudah. Kalau kalian tak yakin, para tuan bisa mencobanya sendiri.”Qin Yun mengucapkan kata-katanya dengan tenang, hampir tanpa emosi. Ia jelas tak tertarik berdebat panjang dengan orang-orang yang, menurutnya, masih terperangkap dalam batasan pengetahuan lama.Dengan santai, ia menunjuk pada tiga jenis bahan obat dasar yang biasa digunakan oleh anak-anak magang berusia tiga tahun di wilayah Pil.“Silakan buktikan sendiri,” tambahnya

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 250 : Kemarahan Zhou Tao!

    Baru saja Chen Mu dengan yakin menyatakan bahwa nyala api selemah itu mustahil dibagi menjadi tiga, dan bahkan jika bisa, tidak akan mungkin disusun membentuk pola tangga. Namun, dalam sekejap mata, semua yang ia katakan terpatahkan. Sebelum ucapannya selesai, Qin Yun sudah membentuk ketiga nyala api tersebut menjadi susunan tangga yang rapi dan stabil di udara.Chen Mu merasa seperti ingin lenyap dari tempat itu. Rasa malu membakar wajahnya, ia baru saja memukul wajahnya sendiri dengan ucapannya yang sombong. Harga diri yang selama ini ia rawat runtuh dalam hitungan detik.Ini pasti curang, pikirnya dengan getir, nyaris putus asa.Di sisi lain, Zhou Tao menatap kejadian itu dengan wajah tercengang, amarah perlahan menjalar di balik keterkejutannya. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.“Api yang dihasilkan hanya dari setengah bagian susunan pengumpul api itu sangat lemah,” gumamnya, alisnya berkerut dalam. “Secara teori, nyala api itu hanya memiliki separuh kekuatan da

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 249 : Chen Mu Malu!

    Suasana berubah tegang. Beberapa orang lainnya pun memperhatikan bahwa pola susunan di atas meja pemurnian tampak terhenti di tengah jalan. Energi yang seharusnya mengalir utuh hanya mengaktifkan setengah bagian formasi. Nyala api hasilnya pun menjadi lemah, tidak seperti peserta sebelumnya.“Hahaha!” Zhou Tao langsung tertawa terbahak. Ia menunjuk Qin Yun dengan ekspresi mengejek.“Bahkan susunan pengumpul api pun tak bisa kau aktifkan dengan benar. Bagaimana mungkin kau berpikir bisa lulus penilaian pengendalian api?”Tawa sinisnya menggema, disambut tawa tertahan dari beberapa penonton yang mulai yakin bahwa Qin Yun hanyalah anak muda yang kebetulan beruntung di ujian teori.“Dari awal aku sudah katakan, anak ini terlalu muda. Tak mungkin punya pencapaian besar di dunia alkimia. Kita semua hanya tertipu oleh nilai teorinya.”Chen Mu dan yang lain terdiam. Mereka tak tertawa, tapi jelas terpukul. Tatapan mereka beralih pada Guru Liu Guang, yang kini berdiri kaku. Wajahnya sulit diba

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 248 : Giliran Qin Yun!

    “Jenius, benar-benar jenius!”Bahkan Chen Mu dan Ouyang Cheng tampak terpukau.Kalaupun mereka yang mencobanya, tak akan mudah untuk berhasil seperti itu.Anak ini punya kendali luar biasa atas tembakannya—bahkan cuaca pun tak mampu menggoyahkannya.Melihat ekspresi kaget para penonton, Zhou Tao tertawa puas. Ada rasa bangga yang membuncah di dadanya saat ia menatap Qin Yun dengan sorot menantang.“Di babak pertama kau mendapat nilai sempurna. Kalau memang hebat, buktikan di babak kedua.”“Mendapat nilai penuh? Apa gunanya, kalau tak bisa lulus ujian pengendalian api?”"Yah, lumayan. Zhou Tao berhasil melewati penilaian kali ini," ujar Tuan Liu Guang sambil mengangguk pelan. Ekspresinya tampak puas, meskipun tanpa tanda-tanda keterkejutan.Dari sudut pandangnya, pencapaian Zhou Tao bukanlah hasil keberuntungan semata. Bagi siapa pun yang memperhatikan dengan seksama, jelas bahwa keberhasilannya bukan hanya karena pengendalian mental yang baik, tetapi juga karena fondasi fisiknya yang

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 247 : Zhou Tao yang bangga!

    Ledakan!Platform pemurnian berguncang saat segel pelindung terbuka kembali, memuntahkan kobaran api yang melonjak tinggi ke udara.Nyala api menyembur, menyala terang dan membara, melompat liar seolah menari, memancarkan gelombang panas yang mekar seperti bunga neraka. Di tengah kekacauan itu, tiga peserta berdiri menghadap kobaran tersebut, Lin Yuan, Sun Yuan, dan Xu Jingming.Dibandingkan dengan dua lainnya, Xu Jingming tampak jauh lebih tenang. Di balik sorot matanya yang tajam dan kendali mental yang kuat, api yang semula liar perlahan menunjukkan pola. Ia tak hanya menguasai elemen tersebut, ia membimbingnya, membentuknya, menjinakkannya.“Poin!” serunya tiba-tiba.Dengan teriakan itu, nyala api yang awalnya menyatu langsung terpecah menjadi tiga bagian. Api-api itu melayang di udara, berputar dengan presisi, seperti roh-roh penari yang tunduk pada satu irama.Liu Guang yang mengawasi dari dekat mengangguk pelan. Penampilan Xu Jing mungkin tampak santai dan sedikit sembrono, tap

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 246 : Ujian Sulit!

    Melihat hal itu, Liu Guang mendengus dingin. "Mengendalikan ukuran api hanyalah kemampuan dasar. Cobalah bagi api di depanmu menjadi tiga bagian yang membentuk tangga, lalu tunjukkan kepada kami."Wajah Lin Yuan tampak getir dan pahit. Ia menggertakkan gigi dan bahkan membangkitkan kekuatan mentalnya. Nyala api di depannya perlahan mulai terbelah.Mengendalikan api membutuhkan kekuatan mental yang besar, dan pengendaliannya adalah ujian yang berat. Dalam waktu singkat, ia sudah kelelahan dan tubuhnya basah oleh keringat.Di bawah kendalinya, api di depannya bergetar. Saat ia merasa hampir berhasil, nyala api itu tiba-tiba padam.“Aku…”Lin Yuan menatap api yang baru saja padam di hadapannya. Hatinya diliputi frustasi. Rasa ingin menangis menyergap, namun air mata pun seakan enggan keluar.Dia terlalu terpaku pada kendali api, mengabaikan bahwa formasi sihir yang menopang nyala tersebut membutuhkan pengawasan mental yang konsisten. Begitu dia lengah barang sejenak, susunan itu runtuh d

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 245 : Ujian Tahap Kedua!

    Mengabaikan kekacauan dan keributan yang masih berlangsung di luar, Qin Yun melangkah kembali ke dalam ruang pemeriksaan dengan langkah tenang. Sorot matanya langsung tertuju ke ruang terbuka di depannya.Di sana, tersusun enam meja pemurnian, biasa digunakan oleh para alkemis untuk meracik ramuan, menata kuali, serta mengatur bahan-bahan obat yang diperlukan. Namun, kali ini suasananya terasa berbeda.Meja-meja itu kosong. Tidak ada tungku, tidak ada bahan herbal, bahkan selembar alat pun tak tampak.Qin Yun menyipitkan mata. Suasana hening ini menyimpan sesuatu yang tak terucap."Apa yang akan dinilai dalam putaran kedua ini?" bisik seorang peserta, suaranya nyaris tertelan kecemasan."Entahlah," jawab yang lain dengan gugup. "Melihat tatanan ini, mungkinkah penilaiannya bersifat operasional? Tapi tanpa alat dan bahan, bagaimana kita bisa memulai?"Sun Yuan, salah satu dari lima peserta yang lolos putaran pertama, tampak menggigit bibirnya. Keringat mulai muncul di pelipis. "Semoga

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 244 : Nilai Penuh!

    Awalnya, Tuan Liu Guang hanya menantikan sosok Qin Yun karena keistimewaan jawabannya. Namun, begitu melihat wajah pemuda itu secara langsung—begitu muda dan penuh ketenangan—semangatnya justru melonjak berkali-kali lipat.“Ha ha ha! Memang benar, pahlawan sejati tak mengenal usia! Bagus! Sungguh luar biasa!”Wajah Liu Guang berseri-seri, bahkan hampir melompat karena girang. Suaranya menggema di seluruh aula, penuh semangat dan kekaguman yang tak disembunyikan.“Saya tidak menyangka peserta yang memperoleh nilai sempurna—100 poin penuh—dalam ujian pertama adalah seorang pemuda seperti ini. Luar biasa! Sepertinya masa depan alkimia di Kota Awan sangat menjanjikan!”“Apa?! Nilai sempurna?”“Seratus poin?! Kau bercanda!”“Tunggu, apakah yang dimaksud Tuan Liu Guang adalah… Qin Yun?”Ledakan keterkejutan menyambar kerumunan seperti petir di siang bolong. Keributan langsung membuncah. Seolah seluruh aula diterjang gempa bumi—suara gaduh, bisikan tergesa-gesa, bahkan ada yang tak percaya d

  • Reinkarnasi Dewa Terkuat   BAB 243 : Masih Sangat Muda, Dia Jenius!

    “Baiklah, hanya lima peserta yang dinyatakan lulus,” ujar Wang Jun, suaranya terdengar tenang namun bernada akhir. Ia menggulung daftar nama yang baru saja diumumkannya, lalu berbalik bersiap meninggalkan tempat.“Yang lolos, bersiaplah untuk mengikuti tahap selanjutnya. Bagi yang tidak, kalian bisa kembali lagi lain waktu.”Kerumunan mulai bergerak perlahan, sebagian besar wajah dipenuhi kekecewaan. Namun di antara mereka, satu sosok berdiri terpaku—Qin Yun.Matanya membelalak, penuh ketidakpercayaan. Jari-jarinya mengepal, lalu melangkah maju dengan langkah tegas namun mengandung kebingungan.“Tunggu sebentar… bagaimana denganku?”Suaranya terdengar tenang, namun ada nada getir yang tak bisa disembunyikan.Semua orang yang mendengarnya langsung menoleh.Wang Jun, yang hendak melangkah pergi, berhenti. Ia menoleh perlahan, matanya menyipit saat menatap Qin Yun seolah sedang mengamati sesuatu yang tak layak mendapat perhatian.“Kau?” Wang Jun mencibir, suaranya kini mengandung nada me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status