เข้าสู่ระบบKaisar Meng Tian terlihat panik melihat sinar yang menyelimuti tubuh Kaisar Dao ini. "Itu adalah Cahaya Sejati Dao 8 Dewa. Ternyata dia memiliki kekuatan itu!"
"Apa itu sangat kuat?" tanya Li Shaning. Meng Tian menyembunyikan kekhawatirannya. Dia mundur tiga langkah dan berkata kepada teman-temannya, "kita masih bisa menghadapinya. Ingat, dia sudah keracunan. Mari kita satukan kekuatan kita." Setelah itu, Meng Tian menarik semua teman-temannya untuk berbaris di hadapan dia dan Li Shaning, seperti menjadi tameng bagi mereka berdua. Saat itulah serangan Kaisar Dao datang. Sasaran utamanya adalah Meng Tian dan Li Shaning. Jadi, dia memilih untuk tidak menyerang para Kaisar bekas bawahannya yang sekarang ini sedang menjadi benteng bagi Meng Tian dan Li Shaning. Para Kaisar itu tidak mau mati konyol. Mereka mulai berusaha melepaskan diri dari kekuatan Meng Tian. Mereka tidak ingin mati konyol menjadi perisai bagi Meng Tian. Tapi Meng Tian terus mengunci mereka di posisi mereka, sehingga mau tidak mau mereka harus mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk menahan serangan dari Kaisar Dao itu. Duarrrrrrr Terjadi ledakan beberapa kali, ledakan yang membuat jeritan kematian terdengar. Dua orang Kaisar tewas terbunuh oleh kekuatan serangan mengerikan yang dilakukan oleh Kaisar Dao. Tapi Kaisar Dao juga tahu kalau dia kembali melakukan serangannya itu, maka tenaganya akan habis. Padahal tujuan utamanya adalah membunuh Meng Tian dan Li Shaning. Kaisar Dao memilih untuk terbang tinggi ke atas untuk kemudian meluncur turun ke bawah dengan sasaran ke arah Meng Tian dan Li Shaning. Para Kaisar mulai berhamburan untuk menyelamatkan diri. Mereka tidak ingin mati konyol seperti dua teman mereka tadi. Kini mereka tahu, kalau Kaisar Dao, bekas junjungan mereka masih memiliki kekuatan yang mengerikan. Saat itulah Meng Tian tertawa dan berkata, "kamu melupakan satu hal, Kaisar Dao! Kamu melupakan kalau aku telah berhasil memiliki senjatamu yang sangat berharga ini. Hahaha." Setelah itu, Meng Tian mengeluarkan dua buah tulang dari balik jubahnya. Tulang itu adalah senjata yang sangat luar biasa. Dengan tulang itu, Meng Tian bisa menarik kembali semua Kaisar yang berusaha melarikan diri tadi, dan sekarang ini, dia menjadikan para Kaisar ini menjadi formasi di atasnya untuk melindungi dirinya dan kekasihnya, dari serangan Kaisar Dao. Para Kaisar jadi mengerti. Mengapa sejak tadi mereka sepertinya tidak bisa menjauh dari pengaruh Meng Tian. Itu ternyata karena Meng Tian mempunyai Tulang Dewa Iblis. Tulang Dewa iblis itu mempunyai kekuatan untuk menyatukan seluruh kekuatan yang ada untuk menghadapi satu objek yang sedang melawan pemilik dari tulang Dewa iblis itu. Dan sekarang ini, para Kaisar itu menjadi tameng tidak berdaya di bawah kendali tulang Dewa iblis di tangan Meng Tian itu. Sekarang ini, mereka tahu kalau mereka tidak bisa lari lagi, karena setelah Meng Tian mengeluarkan Tulang Dewa Iblis, maka praktis mereka sudah berada di bawah kendali Meng Tian. Karena itu, satu-satunya cara bagi mereka untuk bertahan hidup adalah dengan mengeluarkan seluruh kekuatan mereka dan mengeluarkan seluruh harta benda mereka yang mereka miliki dan berharap kekuatan Tulang Dewa Iblis, akan semakin memberi kekuatan pada mereka untuk menghadapi bekas junjungan mereka, Kaisar Dao yang saat ini sedang menyerang mereka. Melihat keberadaan tulang Dewa iblis yang sempat hilang darinya selama beberapa bulan belakangan ini, maka Kaisar Dao langsung merasa putus asa. Artefak Tulang Dewa Iblis, adalah benda yang sangat luar biasa. Mungkin setara dengan kekuatannya kalau dia tidak berada dalam keadaan keracunan. Kalau saja dia dalam keadaan segar bugar, maka Kaisar Dao yakin dia akan memiliki cara untuk bisa merampas tulang Dewa iblis itu dari tangan Meng Tian. Tapi saat ini, dia dalam keadaan terluka parah. Cahaya sejati Dao 8 Dewa miliknya ini, kekuatannya terbatas. Waktu yang dimilikinya untuk mengaktifkan kekuatan ini sangat terbatas, apalagi karena dia sedang terluka parah. Kaisar Dao tahu kalau dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk membunuh dua orang yang sangat dibencinya itu, dia memilih untuk melakukan rencana yang lain, yang juga rencana terakhir yang dimilikinya. Karena itu, dia mengerahkan seluruh kekuatannya terakhir untuk memastikan satu hal. Kekuatan Cahaya Sejati Dao 9 Dewa, sekarang ini tidak lagi dia fokuskan untuk membunuh musuh utamanya. Tetapi dia fokuskan untuk meraih reinkarnasi. DUARRRR Ledakan keras terdengar. Tangan Kaisar Dao masuk ke tubuh salah seorang Kaisar bawahannya, membunuh bawahannya itu, tapi pada saat itu juga, ada banyak pukulan, termasuk belakangan, hantaman tulang Dewa Iblis yang mengenai tubuhnya, membuat tubuhnya meledak bersamaan dengan tubuh seorang Kaisar bawahannya yang di bawanya mati bersamanya. Setelah semuanya, Kaisar Meng Tian menjadi sangat marah. "Rencana tidak berhasil. Dia berhasil melakukan reinkarnasi! Dia berhasil melakukan reinkarnasi! Huhhhhh!" "Apa yang terjadi, sayangku? Mengapa dia bisa melakukan reinkarnasi?" tanya Li Shaning. "Racun perusak reinkarnasi itu, ditambah dengan pembunuhan terhadapnya, sebenarnya akan memastikan kehancuran tubuhnya dan dia seharusnya tidak akan bisa melakukan reinkarnasi. Sayangnya di saat terakhir, dia menggunakan kekuatan Cahaya Sejati 8 Dewa itu, untuk membunuh Kaisar Wang Chun. Dengan itu, dia juga berhasil merampas jiwa Wang Chun." "Dengan demikian, dia akan bisa berinkarnasi dengan Jatah yang dimiliki Wang Chun. Di masa depan, dia harus berbagi tubuh dengan Wang Chun. Kalau dia berhasil mengalahkan Wang Chun, dan melenyapkan Wang Chun, maka dia praktis akan bisa memiliki tubuhnya, bisa berinkarnasi sementara Wang Chun tidak akan bisa berinkarnasi." "Apakah tidak ada cara lain untuk menghambat reinkarnasinya?" tanya Li Shaning. Khawatir akan musuh kuat di masa depan, yang bisa berasal dari inkarnasi Kaisar Dao itu. "Masih ada yang bisa kita lakukan. Kita bisa menghambat perkembangan jiwanya dengan mengunci unsur kehidupannya. Dengan cara ini, mungkin dia tidak akan bisa berkultivasi walaupun dia bisa bereinkarnasi," kata Meng Tian sambil tersenyum. Sepertinya dia sudah menemukan solusinya. *** Beberapa waktu kemudian, di sebuah dunia yang jauh dari dunia sebelumnya, seorang anak muda berumur 18 tahun nampak mendekati anak-anak berumur 10 sampai 14 tahun yang sedang bermain bersama. "Itu si bodoh Chen Long ingin bermain dengan kita! Kita harus mengusirnya!" kata seorang anak berumur 14 tahun. Mendengar itu, tanpa dikomando dua kali, anak-anak itu langsung mengejek pemuda berumur 18 tahun yang terlihat bodoh itu. "Hei bodoh! Kamu jangan ke sini! Kamu tidak boleh bermain bersama kami. Kamu itu anak bodoh, tidak bisa bicara, juga tidak bisa berkutivasi, kamu tidak layak bermain dengan kami!" "Iya, kamu bodoh! Kamu tolol! Sebaiknya kamu pergi dari sini! Jangan menjangkiti kami dengan penyakitmu itu! Pergi! Kalau tidak, kami akan melempar batu kepadamu!" kata seorang anak lainnya. Mendengar itu, pemuda berumur 18 tahun itu langsung menggaruk-garuk kepalanya. Dia mengeluarkan suara dari mulutnya tapi tidak membentuk satu kata pun. "Au hu au uh ah uhhh." Hanya itulah kata-kata yang terdengar dari mulut anak itu. "Anak bodoh! Anak bisu! Kamu harus pergi dari sini!" Seorang anak berumur 14 tahun langsung menendang anak yang bisu itu. Anak yang tidak bisa bicara itu jatuh dengan keras ke tanah. Tapi dia tidak menangis. Dia cuma menatap bingung ke arah anak-anak lainnya. Selama ini, dia ingin sekali bermain dengan anak-anak itu. Tapi mereka selalu menyiksanya. Kalaupun ada beberapa kesempatan mereka membiarkan dia bermain bersama mereka, maka setelah itu, dia akan disiksa oleh mereka. Saat itulah satu rombongan orang, tampak berjalan melewati tempat ini. Ada seorang pemuda berpakaian mewah dengan tampang arogan di dalam rombongan ini. Anggota rombongan ini, tampak sibuk bergantian memuji pria berpakaian mewah ini. "Pangeran ke-10, tempat yang akan kita tuju itu sangat misterius. Seorang pengawalku telah tewas saat berusaha memasuki tempat itu. Nampaknya kita harus membawa banyak pengawal untuk menjadi pembuka Jalan memasuki tempat itu," kata seorang pemuda kepada pemuda yang berpakaian mewah itu. Pemuda berpakaian mewah yang disebut Pangeran ke-10 itu nampak berpikir sejenak. Kemudian dia menoleh ke arah Pemuda bisu yang di olok-olok anak-anak tadi. "Bawa si bodoh itu ikut dengan kita. Biarkan dia menjadi pembuka Jalan bagi kita." *****Dalam sekejap mata, semua ilusi menghilang. Medan perang, mayat-mayat, roh-roh—semuanya lenyap seperti kabut di bawah sinar matahari. Mereka kembali berdiri di halaman kuil yang sepi, tidak ada apapun di sekitar mereka kecuali reruntuhan dan rumput liar.Gadis Teratai Merah menghela napas dengan lega yang sangat besar. "Syukurlah... itu hanya ilusi. Aku hampir tidak bisa membedakannya dari kenyataan.""Itu adalah tujuan dari formasi itu," kata Chen Long sambil menyimpan kembali pedangnya. "Untuk membuat penyusup panik dan menghabiskan energi spiritual mereka untuk melawan musuh yang tidak nyata. Jika aku tidak mengenali bahwa itu adalah ilusi, kita mungkin akan terjebak di dalam formasi itu selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari sampai energi spiritual kita habis.""Tetapi untungnya," lanjut Chen Long dengan senyuman tipis, "aku memiliki pengalaman yang sangat luas dengan formasi ilusi dari kehidupan masa laluku. Dan dengan Tulisan Dewa, aku bisa melihat melalui ilusi apapun."Mer
Pagi datang dengan langit yang tetap mendung seperti biasa di Alam Badai Hitam. Chen Long terbangun setelah tidur yang cukup—berkat formasi pelindung yang dia pasang, tidak ada gangguan dari binatang buas atau kultivator lain sepanjang malam.Mereka sarapan dengan cepat, kemudian melanjutkan perjalanan. Seiring mereka semakin mendekati area pegunungan, medan menjadi semakin sulit—tanah yang lebih berbatu, tanjakan yang lebih curam, dan udara yang terasa lebih dingin dan lebih... menyeramkan."Tuan," kata Gadis Teratai Merah sambil memeluk dirinya sendiri, "apakah kau merasakan ini? Udara di sini terasa sangat aneh... seperti ada sesuatu yang salah."Chen Long mengangguk. "Ya, aku merasakannya. Ini adalah energi kematian—energi yang tersisa dari bencana yang terjadi di Reruntuhan Kuil Lama lima ratus tahun yang lalu. Semakin dekat kita ke reruntuhan, semakin kuat energi ini."Xiao Bai yang bertengger di bahu Chen Long juga terlihat tidak nyaman—bulu di tubuhnya berdiri, dan dia terus m
Dari pedangnya keluar ribuan kelopak bunga teratai merah yang terlihat sangat indah—tetapi setiap kelopak adalah pisau spiritual yang sangat tajam. Ribuan kelopak itu terbang ke arah para penyerang, memotong apapun yang mereka sentuh.Dua penyerang lagi tewas—tubuh mereka dipenuhi luka potong kecil yang sangat banyak hingga mereka mati karena kehilangan darah.Xiao Bai juga tidak mau kalah. Kera kecil itu melompat dari bahu Chen Long dan berubah menjadi bentuk perangnya—kera raksasa setinggi lima meter dengan bulu keemasan yang bersinar dan otot yang sangat besar."ROOOAAARRR!"Xiao Bai melompat ke tengah kelompok penyerang dan mulai menghajar mereka dengan tinju-tinju yang sangat kuat. Setiap pukulannya bisa melempar kultivator Alam Formasi Inti puluhan meter ke belakang dan meninggalkan mereka dengan tulang yang retak atau patah.Sang pemimpin penyerang—yang Alam Jiwa Baru Lahir tingkat puncak—menyadari bahwa mereka telah sepenuhnya kalah. Ini bukan pertarungan lagi. Ini adalah pemb
Seperti yang diprediksi Cermin Semesta, Chen Long segera menyadari bahwa banyak orang menatapnya di jalan—beberapa dengan rasa hormat, beberapa dengan takut, beberapa dengan tatapan yang penuh dengan niat jahat yang tersembunyi."Itu dia! Chen Long yang membunuh Zhang Wei!""Dia terlihat sangat muda... bagaimana bisa dia begitu kuat?""Aku dengar dia menguasai Tulisan Dewa tingkat sangat tinggi!""Kita harus berhati-hati dengannya. Jangan sampai membuatnya marah.""Atau... kita bisa menyerangnya ketika dia sendirian dan melemah, lalu merampas semua harta karunnya..."Chen Long bisa mendengar bisikan-bisikan itu dengan indera spiritualnya yang tajam. Tetapi dia tidak bereaksi—hanya terus berjalan dengan tenang dan percaya diri.Ketika mereka akhirnya keluar dari gerbang utara kota dan memasuki wilayah liar, Gadis Teratai Merah berbisik dengan khawatir. "Tuan, aku merasakan beberapa aura yang mengikuti kita dari kejauhan. Sepertinya ada orang yang berencana menyerang kita di jalan.""Ak
Setelah Elder Ling pergi, Chen Long menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk berbicara dengan Gadis Teratai Merah, menceritakan apa yang terjadi selama pelarian mematikan dan pertarungan terakhir dengan Zhang Wei.Gadis Teratai Merah mendengarkan dengan serius, sesekali terlihat ngeri ketika Chen Long menceritakan bagaimana dekatnya dia dengan kematian berkali-kali."Tuan sangat beruntung," kata Gadis Teratai Merah setelah cerita selesai. "Jika bukan karena Cermin Semesta yang memberikan informasi tentang Batu Ledakan Dao Surgawi, Tuan pasti sudah...""Aku tahu," Chen Long mengangguk. "Aku sangat berterima kasih pada Cermin Semesta untuk kali ini. Dia menyelamatkan hidupku."Xiao Bai membuat isyarat tangan yang menunjukkan bahwa dia setuju—untuk sekali ini, Cermin Semesta yang biasanya mata duitan itu melakukan sesuatu yang sangat baik tanpa meminta bayaran!Chen Long kemudian mengeluarkan Cermin Semesta dari cincin penyimpanannya. "Cermin Semesta, aku tahu kau bisa mendengarku. Ter
Ketika Chen Long akhirnya membuka matanya, hal pertama yang dia rasakan adalah kelembutan—kelembutan dari tempat tidur yang sangat nyaman, sangat berbeda dari tanah keras dan retak di mana dia kehilangan kesadaran.'Di mana aku?' pikirnya sambil perlahan-lahan duduk.Dia menemukan dirinya berada di sebuah kamar yang cukup mewah—dinding yang dicat dengan warna putih bersih, furnitur kayu yang berkualitas tinggi, jendela besar yang memperlihatkan pemandangan Kota Langit Hitam dari ketinggian. Aroma obat herbal yang menenangkan memenuhi ruangan.Chen Long memeriksa kondisi tubuhnya. Luka-luka yang dia dapatkan dari ledakan sudah diobati dengan baik—perban bersih membungkus beberapa bagian tubuhnya, dan dia bisa merasakan efek dari pil penyembuhan tingkat tinggi yang masih bekerja dalam tubuhnya.'Seseorang menyelamatkanku dan merawatku,' kesimpulan Chen Long. 'Tetapi siapa?'Pintu kamar terbuka, dan masuklah seorang wanita tua dengan jubah putih yang elegan dan rambut putih yang diikat r







