Share

Melakukan hal itu di kantor

Author: Liya Mardina
last update Huling Na-update: 2025-08-06 13:11:29

Dengan sekuat tenaga, Lara mendorong keras dada bidang Abian guna memberinya celah untuk bernapas. Abian bertindak beringas, hingga tak memberi Lara jeda sama sekali.

"Apa yang sedang kau lakukan? Kita di kantor!" bisik Lara memperingati.

"Tck! Memangnya kenapa? Di rumah juga kau tidak pernah memberiku itu," protes Abian. Wajah tampannya terlihat kesal ketika Lara menghentikan aksinya secara tiba-tiba.

Wajah Lara memerah menahan malu. Ia tahu betul apa maksud dari perkataan itu. Namun ia memilih berpura-pura bodoh. "Memberi apa?"

"Kita sudah menikah selama tiga minggu. Tapi bahkan tidak pernah melakukan ritual malam pengantin." Abian memelankan suaranya di akhir kalimat. Sedikit canggung sebenarnya untuk mengungkapkan kebenaran itu. Tapi jika dia tak bicara, mungkin dia tak akan pernah tahu alasan istrinya, kenapa tidak memintanya selama ini.

"Kau .... Menginginkan itu?" tanya Lara ragu. Ia menatap Abian yang terus menyembunyikan wajahnya. Bahkan ketika berbicara, Abian merasa sangat
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Kebingungan Lara

    Kris menatapnya lekat-lekat, lalu mengangguk singkat. “Ah, begitu rupanya. Apa Pak Abian tahu tentang ini?”Sejenak Lara terdiam, menghela napas sebelum menggeleng. “Tidak. Dia belum kembali,” jawabnya, sekali lagi memutar kebenaran.“Pasti masih mengantre di sana…” gumam Kris, nyaris tidak terdengar.“Apa?” Lara mengerutkan kening.Kris tersenyum canggung. “Em… anu. Tadi, pulang dari restoran setelah bertemu klien luar negeri, Pak Abian mampir ingin membeli sate dan iga bakar di warung Pak Slamet.”Wajah Lara tetap datar, membuat Kris mengira ia tidak mengenal tempat itu. “Anda tahu? Yang di samping pom bensin itu, loh. Antriannya mengalahkan kendaraan yang mengantre bensin bersubsidi,” guraunya sambil terkekeh. Namun tawanya meredup ketika Lara hanya diam, tak menanggapi.“Kalau begitu, biar saya antar Anda ke rumah sakit. Ayo!” Kris melangkah cepat, namun baru beberapa langkah, ia menoleh dan mendapati Lara masih berdiri diam di tempat.“Nyonya, ada apa? Kepala Anda pusing? Sakit s

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Hamburger untuk hadiah ulang tahun

    Lara menunduk, jemarinya yang gemetar menggenggam telapak tangan yang berlumuran darah. Kulitnya perih, tertusuk pecahan kaca yang masih menempel tipis di sana. Namun rasa nyeri itu terasa begitu kecil dibandingkan dengan perih yang kini menghantam hatinya.Rasa sakit pada pelipisnya yang juga berdarah hanyalah luka luar—yang bisa sembuh dengan waktu. Luka di hatinya jauh lebih dalam, mengendap bersama rasa kecewa yang membakar. Ia menggigit bibir, berusaha menahan gejolak emosi yang meluap. Namun tetap saja, air matanya jatuh, mengalir pelan, membasahi pipinya.Bukan hanya sakit hati, ada juga rasa penasaran yang mencengkeram pikirannya. Mengapa foto itu begitu berarti bagi Abian? Mengapa ia menjaganya sedemikian rupa, bahkan rela melukai dirinya sendiri untuk melindunginya? Pertanyaan itu berputar di kepalanya, namun jawaban tetap terkunci rapat di balik sikap dingin sang suami.Tanpa sepatah kata pun, Lara melangkah pergi. Tumitnya menapak lantai dengan bunyi yang tegas, namun lang

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Rahasia dibalik bingkai foto

    Lara duduk bersandar di atas sofa yang empuk, namun kelembutan itu tak sanggup mengusir rasa bosan yang menempel seperti debu pada pikirannya. Tubuhnya sedikit miring, satu tangan menopang kepalanya, sementara napas panjang terhembus dari bibirnya. Udara di ruangan itu seakan berat, membuat setiap helaan napasnya terdengar lebih panjang dari biasanya. Pandangannya kosong, matanya sayu, namun ada kegelisahan yang samar—seolah ia terperangkap dalam ruang yang tak memberi celah untuk bernafas lega.“Tck… terus terkurung di dalam ruangan ini seorang diri juga rasanya bosan,” keluhnya lirih. Nada suaranya memantul di udara, terdengar malas sekaligus jengkel.Mata Lara mulai bergerak, menyapu sekeliling ruangan. Dinding yang dihiasi deretan lukisan abstrak menarik sedikit perhatiannya. Warna-warna tajam dan bentuk tak beraturan itu seperti berusaha menghidupkan suasana, namun bagi Lara, semua itu tetap tak mampu mengusir kehampaan. Pandangannya lalu tertumbuk pada satu titik—lukisan wajah a

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Rahasia Abian

    Di ruangan gelap tanpa penerangan, samar-samar mata Abian menangkap cahaya silau dari kejauhan yang semakin mendekat ke arahnya.Mata Abian mengerjap. Samar, terlihat seorang wanita bertubuh gempal. Rambutnya ikal dan dikuncir asal. Melangkah mendekati Abian di antara kegelapan. Sorot cahaya terang seolah hanya mengikuti langkahnya.Dalam jarak lima meter dengan Abian, langkah wanita itu terhenti. Wajahnya yang kini terlihat jelas tengah tersenyum manis. Namun tatapan sendunya tak dapat Abian artikan.Abian membuka mulut ingin memanggilnya, namun tak ada suara yang keluar dari sana. Abian berusaha berlari tunggang langgang, menghampiri wanita itu, mendekapnya erat. Sayangnya, wanita itu menghilang sesaat setelah Abian menyentuh permukaan kulitnya.Dalam kebingungan itu, Abian seketika terbangun dari tidurnya. Terduduk cepat di atas sofa dengan napas terengah. Keringat di keningnya menetes jatuh. Matanya mengedar, mendapati ruangan di kantor, dan istrinya yang masih tertidur lelap di s

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Melakukan hal itu di kantor

    Dengan sekuat tenaga, Lara mendorong keras dada bidang Abian guna memberinya celah untuk bernapas. Abian bertindak beringas, hingga tak memberi Lara jeda sama sekali."Apa yang sedang kau lakukan? Kita di kantor!" bisik Lara memperingati."Tck! Memangnya kenapa? Di rumah juga kau tidak pernah memberiku itu," protes Abian. Wajah tampannya terlihat kesal ketika Lara menghentikan aksinya secara tiba-tiba.Wajah Lara memerah menahan malu. Ia tahu betul apa maksud dari perkataan itu. Namun ia memilih berpura-pura bodoh. "Memberi apa?""Kita sudah menikah selama tiga minggu. Tapi bahkan tidak pernah melakukan ritual malam pengantin." Abian memelankan suaranya di akhir kalimat. Sedikit canggung sebenarnya untuk mengungkapkan kebenaran itu. Tapi jika dia tak bicara, mungkin dia tak akan pernah tahu alasan istrinya, kenapa tidak memintanya selama ini."Kau .... Menginginkan itu?" tanya Lara ragu. Ia menatap Abian yang terus menyembunyikan wajahnya. Bahkan ketika berbicara, Abian merasa sangat

  • Reinkarnasi Menjadi Istri Presdir Dingin   Sambutan malam

    "Tapi apa yang harus aku mainkan dengan benda ini?" Lara membulak-balikkan benda pipih di tangannya.Hingga pada akhirnya, ibu jari wanita itu mulai menggeser perlahan layar ponsel milik suaminya dengan wallpaper wajah kucing berekspresi datar terlihat di sana. Alih-alih tertarik pada riwayat pesan singkat atau nomor yang tersimpan dalam kontak ponsel. Fokus Lara lebih tertuju pada aplikasi belanja online berwarna oranye.'Dulu harga skincare lotus satu paketnya sekitar satu setengah juta. Aku sangat penasaran berapa harganya sekarang' batin Lara sembari memencet logo aplikasi tersebut.Deretan skincare keluaran jepang itu muncul dengan variasi harga yang berbeda. Lara melongo melihat harga satu paket skincare tersebut dibandrol seharga lima setengah juta. "Hah? Kenapa jadi lebih mahal?! Perasaan baru kemarin aku melihatnya dengan harga satu setengah juta."Lara buru-buru membalik layar ponsel agar tak tergiur produk itu. "Aku ingin, tapi itu lebih dari separuh gajiku." Lara mendadak

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status