Share

Bab 4 Keputusan Gila

Author: Cayllaza
last update Last Updated: 2025-09-14 13:32:58

Yuilan yang berdiri di samping mamanya langsung menoleh. Wajahnya dibuat-buat muram, matanya berkaca-kaca.

“Tante… kak Nian, dia menghilang. Sejak pagi tidak ada di kamarnya. kami sudah mencari ke mana-mana, tapi tidak ada jejaknya.”

“Apa?” Tamara membelalakkan mata, langkahnya goyah hingga dia harus memegang sandaran kursi agar tidak jatuh.

“Menghilang? bagaimana bisa? hari ini hari pernikahannya! apa kalian sudah periksa ke taman? atau ke rumah teman dekatnya?”

Beberapa pelayan buru-buru menjawab, “Sudah Nyonya… kami sudah mencari ke seluruh rumah, halaman, bahkan ke gudang belakang. tidak ada.”

Tamara tertegun, dadanya berdebar keras.

“Astaga… bagaimana mungkin? Ini hari yang ditunggu-tunggu keluarga. bagaimana bisa pengantin perempuan hilang begitu saja?”

Camila menangis semakin keras, sementara Yuilan dengan wajah tenang menepuk lembut punggung mamanya, menunduk seolah ikut dilanda kesedihan. Tapi di balik wajah sendu itu, dalam hatinya, ia bersorak penuh kepuasan.

Ya… memang bagaimana bisa, Tante Tamara? Bagaimana bisa Kakak Senian menghilang? Karena aku sudah pastikan ia tidak akan pernah muncul di hari ini.

Dia menatap tante Tamara penuh arti. Seakan mereka mengerti arah dari kekacauan ini.

***

Reinkarnasi?

Pada awalnya Senian tidak mengerti arti kata ini.  Hingga dia mengalami langsung, dia baru mengerti, ternyata seperti inilah reinkarnasi!

Tidak, kali ini dia tidak mau mengalami hal yang sama

Senian  berusaha tenang dan mengingat kembali kejadian di masa lalu. “Ini adalah takdirku, aku harus menentukan takdirku sendiri

Dulu, jika Senian  tidak datang tepat waktu, Yuilan sudah siap menukar dirinya sebagai istri Xieran di hari pernikahannya. Tapi dia tidak tahu hal itu, sampai di ujung kematiannya, rahasia itu terkuak dari Yuilan.

Senian terdiam dalam ruangan yang pengap, jantungnya berdetak pelan namun mantap. Kepalanya masih terasa berat, tapi pikirannya sudah jauh lebih jernih dibandingkan sebelumnya. Kilasan masa lalu berputar dalam benaknya enam tahun penuh kesalahan, air mata, dan pengkhianatan. Semua itu berawal dari momen ini… dari malam ketika dia lengah terhadap kelicikan Yuilan.

Kini, dia kembali lagi ke titik awal.

Tangannya menggenggam erat, bibirnya melengkung tipis.

Kalau memang Yuilan menginginkan pernikahan ini, kalau dia ingin merebut Xieran dariku dengan segala cara… baiklah. Aku akan mengabulkannya

Mata Senian memancarkan kilau dingin, penuh tekad.

Aku akan membiarkannya. Biarkan dia mendapatkan apa yang begitu dia dambakan. Biarkan dia duduk di pelaminan itu dengan senyum bangga.”

Dia menunduk, menahan getir yang menyesakkan dada.

Dulu, dia mati-matian mengejar cinta Xieran, menyerahkan seluruh masa mudanya hanya untuk diterima sebagai istri yang layak. Hasilnya? Hanya dingin, sindiran, dan akhirnya pengkhianatan dari orang terdekatnya.

Tidak lagi.

Senian menarik napas panjang, menenangkan dirinya.

Aku tidak akan keluar. Aku akan tetap di sini. Aku akan menyerahkan pernikahan itu pada Yuilan. Aku ingin melihat, sampai sejauh mana kebahagiaan semu yang ia rebut dengan cara kotor bisa bertahan.” Gumamnya lirih

Bibirnya bergetar, bukan karena takut melainkan karena tekad yang terbentuk.

Untuk pertama kalinya, Senian merasa dia memiliki kendali. Jika dunia memberinya kesempatan kedua, dia tidak akan lagi bermain dengan aturan lama.

Baiklah Yuilan. Menikahlah dengan Xieran. Aku akan melihat kalian dari balik bayangan. Dan saat waktunya tiba… aku yang akan membalikkan keadaan.”

Senian tersenyum memikirikan rencana hari ini.

Senian duduk bersandar di dinding dingin ruangan itu, lututnya ditarik rapat ke dada. Bayangan wajah mamanya muncul jelas di pelupuk mata, mata penuh kasih yang selalu tersenyum lembut, tangan hangat yang tak pernah lelah merawatnya sejak kecil.

Mama…” bisiknya lirih, suaranya pecah. “Maafkan Nian…”

Dia bisa membayangkan ibunya saat ini, pasti panik, menangis sedih, kebingungan karena putrinya menghilang tepat di hari pernikahan. Pasti hati wanita itu remuk karena memikirkan apa yang orang-orang akan katakan. Dan itu membuat dada Senian semakin sesak.

Air mata yang sejak tadi dia tahan akhirnya jatuh, membasahi pipinya. Rasa bersalah bercampur dengan luka lama yang belum sembuh. Betapa dia ingin sekali keluar, berlari ke pelukan mamanya, mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Tapi dia juga tahu… jalan itu bukan lagi jalannya.

Aku harus kuat,” gumamnya di antara isak, menggenggam erat kain gaun yang kusut di tangannya.

Semua ini demi takdir yang ingin aku ubah. Aku tidak boleh jatuh lagi ke dalam perangkap yang sama. Kalau aku menyerah sekarang, semua penderitaan lima tahun lalu akan terulang.”

Tangisannya perlahan mereda, berganti dengan sorot mata yang lebih tegas. Dia menghapus air matanya dengan punggung tangan, meski perih di dadanya belum juga reda.

Mama… tolong percaya padaku,” ucapnya dengan lirih, seakan ibunya bisa mendengar. “Kali ini, Senian tidak akan membiarkan dirinya hancur lagi. Kali ini, aku akan membalikkan segalanya.”

Dan di tengah kesunyian ruangan itu, Senian menguatkan dirinya sekali lagi. Meski air matanya tidak bisa dia bendung, menetes pelan membasahi pipinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 30 Senyuman kecil Senian

    Malam itu, di kamar yang remang, Senian duduk di depan cermin. Gaun tidurnya sederhana, rambutnya tergerai, namun sorot matanya jauh dari lembut penuh tekad dan perhitungan.Tangannya menyusuri permukaan meja rias, jemarinya mengetuk perlahan, seirama dengan pikiran yang berputar di kepalanya.Senyum puas tak henti-hentinya menghiasi bibirnya sejak kabar lamarannya dengan Nathan Muller meledak di seluruh kota.“Akhirnya, aku berhasil masuk.”Dia teringat wajah para tamu yang bersorak saat lamaran diumumkan. Tatapan kagum, iri, bahkan sinis, semua melebur menjadi satu. Tapi bagi Senian, itu hanya permulaan.“Di kehidupan lalu, aku yang diinjak-injak. Aku yang diabaikan. Kini, dengan status sebagai tunangan Nathan Muller, pintu menuju jantung keluarga Muller terbuka lebar di depanku.”Senyum samar muncul di bibirnya, namun matanya dingin.Dia tahu, nama Nathan Muller tidaklah bersih. Dia dicap pemalas, gemar berpesta, menghamburkan uang keluarga tanpa arah. Banyak yang menilainya hanya

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 29 Perbincangan Elit Politik

    Kabar lamaran Nathan Muller kepada Senian Zhuge keluar dari ranah sosialita dan mulai memasuki meja-meja rapat bisnis dan elit politik di pemerintahanDi meja makan malam para pengusaha, kabar itu menjadi topik hangat. Ada yang berspekulasi bahwa langkah ini adalah strategi politik ekonomi tersembunyi, ada pula yang menganggapnya sekadar drama sosialita kelas atas. Namun, sebagian besar sepakat, pernikahan ini akan mengubah peta kekuatan. Perusahaan besar bisa jadi berkolaborasi atau justru saling menekan, sementara pihak pemerintah harus berhati-hati agar tidak terseret dalam pusaran kepentingan keduanya.Di gedung-gedung tinggi Ibukota, para direktur dan pemilik saham mulai bertanya-tanya.“Apakah ini strategi keluarga Muller?”Salah satu pengusaha berbisik di ruang rapat.“Mereka mengikat Zhuge lewat pernikahan? Atau ada maksud lain?” sahut yang lain sambil mengetuk meja dengan cemas.“sepertinya mereka tidak mau kehilangan anak pemegang hak waris yang sah dari keluarga Zhuge” b

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 28 Perbincangan elit politik

    Biasanya, Senian adalah sosok yang mudah terluka ketika dihina. Di masa lalu, setiap kali ada komentar miring, dia akan menangis diam-diam. Tapi kali ini? Senian justru tersenyum, bahkan seakan menikmati perhatian itu.Marco menggigit bibirnya. “Ada yang berbeda… Kakak bukan lagi Senian yang dulu.”“Apa sebenarnya yang kamu rencanakan, Kak?” tanya Marco dalam hati.Tatapannya jatuh pada kakaknya yang sedang menuang teh dengan gerakan anggun, seolah semua hal di luar sana tidak berpengaruh sedikit pun.Marco memberanikan diri bertanya, suaranya ragu.“Kak… boleh jujur padaku? Apa kamu punya rencana lain ke keluarga Muller? Atau… ada alasan lain kenapa kamu setegar ini?”Senian berhenti sejenak.Senyum samar tetap tergambar di bibirnya, tapi matanya berkilat dingin sesaat sebelum kembali lembut. “Marco,” jawabnya, nada suaranya tenang.“ada hal-hal yang tidak perlu kamu ketahui sekarang. Percayalah, semua ini untuk kebaikan kita.”Marco terdiam.Kata-kata itu bukannya menenangkan, justr

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 27 Hujatan Sosial

    Keesokan paginya, berita di surat kabar dan media sosial heboh, bukan hanya di ruangan itu, tetapi juga segera menyebar ke kalangan atas ibu kota.Namun yang membuat riuh bukanlah berita politik atau bisnis, melainkan satu kabar yang mendominasi seluruh halaman sosial.“Nathan Muller Resmi Melamar Senian Zhuge!”Judul itu besar, tebal, dan sulit diabaikan. Beberapa bahkan menambahkan foto buram dari acara lamaran sederhana malam sebelumnya.Tagar #LamaranMullerZhuge menduduki posisi teratas trending di media sosial. Ribuan komentar bermunculan, sebagian kagum, senang, ada pula sinis.“Benarkah? Itu bukan rumor lagi?” gumam seorang sosialita sambil meneguk tehnya. “Tuhan, Senian benar-benar naik derajat. Dari hampir menjadi istri Xieran, kini justru tunangan pamannya.”Suara tawa, decak kagum, juga bisikan sinis bergema di mana-mana.“Wah, Senian beruntung sekali! Dari calon istri Xieran, langsung naik jadi tunangan Nathan Muller. Itu namanya jackpot!” tulis seorang netizen dengan emot

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 26 Lamaran resmi

    Malam sebelum acara lamaran, ruang pertemuan keluarga Muller terasa berbeda. Hanya beberapa anggota inti yang hadir, tanpa kehadiran tamu luar.Nathan duduk tenang di kursi utama, ekspresinya tak tergoyahkan. Namun tatapan beberapa anggota keluarga besar jelas-jelas penuh tanda tanya.“Nathan, apa kamu yakin dengan keputusan ini? Semua orang tahu masa lalu Senian dengan Xieran. membawanya masuk ke keluarga kita bisa menimbulkan gosip yang tak ada habisnya.”“Benar. Bayangkan bagaimana orang luar akan memandang keluarga Muller, seolah-olah kita mengambil sisa dari Xieran. Apa itu tidak merendahkan nama keluarga?”Xieran duduk agak jauh, dia memilih bungkam. Wajahnya tegang, tapi matanya tajam menatap lantai seakan mencoba menyembunyikan gejolak hatinya.“Lucu sekali,” ucap Nathan tenang, tapi tajam.“Di pesta pernikahan kemarin, ketika aku ingin menolak ajakan menikah dari Senian, tidak ada satu pun dari kalian yang menolak. Semua mengangguk, semua tersenyum, semua menyetujuinya.”Dia

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 25 Xieran Geram

    “Gadis yang baru saja kehilangan tunangan biasanya hancur berkeping-keping. Apalagi tunangan sekelas Xieran Muller. Semua orang tahu betapa besar cintamu dulu padanya. Tapi kamu…” Nathan memiringkan kepalanya, menatapnya seakan sedang memeriksa pion di papan catur. “…kamu berdiri di hadapanku dengan keberanian yang bahkan jarang kulihat pada pria.”Senian terdiam sesaat, tapi tidak bergeming. “Mungkin kamu hanya salah menilai aku selama ini.”Nathan tersenyum tipis, sinis sekaligus mengagumi. “Tidak… bukan salah menilai. Kamu yang sengaja menutupinya. Kamu menyembunyikan sesuatu.”Di dalam kepalanya, Nathan mulai menyusun strategi.Jika Senian ingin bermain api, maka dia akan memastikan nyala api itu tidak hanya membakar dirinya, tapi juga membakar balik gadis itu.“Baiklah, Senian” batinnya dingin. “Jika kamu ingin menikah dengan cepat, aku akan mengikutimu. Tapi jangan pernah lupa, aku tidak akan membiarkan orang lain menjebakku. Kalau kamu punya permainan, aku akan memastikan perma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status