Home / Romansa / Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas / Bab 5 Kegelisahan para tamu undangan

Share

Bab 5 Kegelisahan para tamu undangan

Author: Cayllaza
last update Last Updated: 2025-09-14 13:33:35

Detik-detik terus berjalan, dan kegelisahan semakin menebal.

Tamu undangan mulai berdatangan, mobil-mobil mewah berhenti di halaman, suara salam dan tawa memenuhi udara. Aula pernikahan sudah dihias indah, kursi-kursi penuh dengan orang-orang terhormat yang menunggu acara dimulai. Tapi satu hal yang tidak ada, pengantin wanitanya.

Bisik-bisik mulai terdengar di antara tamu.

“Kenapa belum dimulai?”

“Apakah terjadi sesuatu?”

“Mana mempelainya?”

Setiap bisikan itu menusuk telinga keluarga, membuat wajah Andrian semakin gelap.

Dan di tengah semua kegaduhan itu, Yuilan kembali menunduk, menggenggam tangan Camila erat, seakan ikut merasakan kesedihan. Padahal itu senyum samar yang tertahan, ia tahu semua ini adalah awal dari rencana panjang yang hanya dia sendiri yang pahami.

Camila tampak gelisah, mondar-mandir dengan wajah tegang.

Sementara itu, di ruang keluarga besar, Andrian menggebrak meja dengan tangan gemetar. Wajahnya merah padam menahan marah.

“Anak kurang ajar!” teriaknya lantang.

“Berani-beraninya dia membuat malu keluarga seperti ini! apa yang tamu-tamu itu pikirkan sekarang? apa yang keluarga Muller akan katakan pada kita?”

Camila hanya bisa menangis, tubuhnya gemetar karena menahan perih.

“jangan dulu menyalahkan putri kita. mungkin… mungkin ada alasan—”

“Alasan apa?!” bentak Andrian, matanya membelalak penuh amarah.

“Dia sudah mempermalukan kita semua! gadis itu… bukan lagi anak yang bisa kubanggakan!”

Suaranya membahana hingga membuat para pelayan ketakutan.

“Di mana dia?! hari ini adalah pernikahannya, tapi dia malah tidak ada di tempat! kalian semua mencari apa saja dari tadi?!” bentaknya, menggebrak meja hingga gelas di atasnya bergetar.

Beberapa pelayan jatuh berlutut, tubuh mereka gemetar. “Tuan… kami sudah mencari ke segala arah, tapi Nona Senian tidak ada. kami benar-benar tidak tahu ke mana nona pergi…”

“Bodoh! kalian semua bodoh!” Andrian mengibaskan tangannya dengan kasar.

“Kalian mau mempermalukan keluarga ini di depan semua tamu?!”

Yuilan berdiri di sudut ruangan, menundukkan wajah dengan pura-pura sedih. Namun bibirnya tersungging senyum tipis, nyaris tak terlihat oleh siapa pun.

Bagus. semakin banyak yang percaya kalau Senian melarikan diri, semakin mudah aku mengambil tempatnya.

Di kejauhan, pesta masih berlanjut. Namun di dalam hati keluarga Zhuge, badai sudah pecah.

 Tamara muncul menghampiri mereka dengan cemas. Memandang satu persatu wajah-wajah yang tegang. Dia tau kalau pesta ini benar-benar sudah berakhir.

“Bagaimana ini? para tamu sudah mulai duduk, acara akan segera dimulai. kalau Senian tidak muncul, kita akan menjadi bahan tertawaan!”

“Apa kalian belum menemukannya?” tanyanya ke arah pelayan.

Ruangan itu hening sesaat. Pelayan saling pandang, bingung siapa yang berani menjawab, hanya bisa menggeleng pelan.

“Apa?!” Tamara terbelalak, tubuhnya kaku melihat situasi ini.

“Ini… ini benar-benar memalukan! tamu sudah memenuhi aula, dan kalian masih belum menemukannya?”

Andrian menggebrak meja sekali lagi dengan marah. “Itulah yang kubilang sejak tadi! anak itu bikin malu kita semua!”

Tamara menatap semua orang dengan panik. “Kalau begini… apa yang akan kalian katakan sama para tamu? mereka sudah menunggu! tidak mungkin acara ini ditunda begitu saja!”

Suasana menjadi semakin tegang. Semua orang seolah terjebak dalam kebingungan. Di balik semua itu, hanya Yuilan yang benar-benar tahu apa yang sedang dia rencanakan.

Andrian berjalan mondar-mandir dengan wajah tegang, napasnya memburu, sementara suaranya terus meninggi.

“Memalukan! sungguh memalukan! anak itu sudah ngancurin nama baik keluarga kita! apa yang harus kukatakan pada keluarga Muller? semua tamu undangan sudah hadir?!” bentaknya lagi, membuat beberapa pelayan semakin menunduk dalam ketakutan.

Camila hanya bisa duduk di kursi dengan tubuh lemas. Air matanya terus mengalir tanpa henti. Hatinya hancur membayangkan putrinya yang hilang entah ke mana, namun suaminya sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan atau mencari alasan.

“Aku… aku tidak tahu harus bagaimana,” ucap Camila lirih, suaranya hampir tak terdengar.

Andrian menoleh tajam, suaranya menggelegar.

“Tentu saja kau tidak tahu! kau yang membesarkannya, dan lihat apa jadinya sekarang?! dia kabur di hari pernikahannya! bikin malu keluarga ini!”

Camila terisak makin keras, kedua tangannya bergetar saat mencoba menutupi wajahnya. Dia ingin membela putrinya, ingin berteriak bahwa pasti ada sesuatu yang salah, tapi lidahnya kelu. Kenyataannya Senian memang tidak ada.

Tamara ikut terdiam, wajahnya tegang. Dia paham benar, dalam situasi ini, keluarga mereka benar-benar buntu. Tidak ada solusi yang bisa mereka berikan. Semakin lama mereka menunda, semakin banyak tamu yang akan bertanya-tanya.

Ruangan dipenuhi aura mencekam. Amarah, tangisan, dan kepanikan bercampur menjadi satu, tapi tidak ada jalan keluar. Semua hanya bisa marah-marah, tapi tak seorang pun benar-benar tahu harus berbuat apa.

Dan di sudut ruangan, Yuilan menunduk manis, menyembunyikan kilatan licik di matanya. Dalam hatinya, ia berbisik puas “Inilah saatnya. Mereka tidak punya pilihan lain… sebentar lagi, aku yang akan naik ke pelaminan itu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 30 Senyuman kecil Senian

    Malam itu, di kamar yang remang, Senian duduk di depan cermin. Gaun tidurnya sederhana, rambutnya tergerai, namun sorot matanya jauh dari lembut penuh tekad dan perhitungan.Tangannya menyusuri permukaan meja rias, jemarinya mengetuk perlahan, seirama dengan pikiran yang berputar di kepalanya.Senyum puas tak henti-hentinya menghiasi bibirnya sejak kabar lamarannya dengan Nathan Muller meledak di seluruh kota.“Akhirnya, aku berhasil masuk.”Dia teringat wajah para tamu yang bersorak saat lamaran diumumkan. Tatapan kagum, iri, bahkan sinis, semua melebur menjadi satu. Tapi bagi Senian, itu hanya permulaan.“Di kehidupan lalu, aku yang diinjak-injak. Aku yang diabaikan. Kini, dengan status sebagai tunangan Nathan Muller, pintu menuju jantung keluarga Muller terbuka lebar di depanku.”Senyum samar muncul di bibirnya, namun matanya dingin.Dia tahu, nama Nathan Muller tidaklah bersih. Dia dicap pemalas, gemar berpesta, menghamburkan uang keluarga tanpa arah. Banyak yang menilainya hanya

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 29 Perbincangan Elit Politik

    Kabar lamaran Nathan Muller kepada Senian Zhuge keluar dari ranah sosialita dan mulai memasuki meja-meja rapat bisnis dan elit politik di pemerintahanDi meja makan malam para pengusaha, kabar itu menjadi topik hangat. Ada yang berspekulasi bahwa langkah ini adalah strategi politik ekonomi tersembunyi, ada pula yang menganggapnya sekadar drama sosialita kelas atas. Namun, sebagian besar sepakat, pernikahan ini akan mengubah peta kekuatan. Perusahaan besar bisa jadi berkolaborasi atau justru saling menekan, sementara pihak pemerintah harus berhati-hati agar tidak terseret dalam pusaran kepentingan keduanya.Di gedung-gedung tinggi Ibukota, para direktur dan pemilik saham mulai bertanya-tanya.“Apakah ini strategi keluarga Muller?”Salah satu pengusaha berbisik di ruang rapat.“Mereka mengikat Zhuge lewat pernikahan? Atau ada maksud lain?” sahut yang lain sambil mengetuk meja dengan cemas.“sepertinya mereka tidak mau kehilangan anak pemegang hak waris yang sah dari keluarga Zhuge” b

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 28 Perbincangan elit politik

    Biasanya, Senian adalah sosok yang mudah terluka ketika dihina. Di masa lalu, setiap kali ada komentar miring, dia akan menangis diam-diam. Tapi kali ini? Senian justru tersenyum, bahkan seakan menikmati perhatian itu.Marco menggigit bibirnya. “Ada yang berbeda… Kakak bukan lagi Senian yang dulu.”“Apa sebenarnya yang kamu rencanakan, Kak?” tanya Marco dalam hati.Tatapannya jatuh pada kakaknya yang sedang menuang teh dengan gerakan anggun, seolah semua hal di luar sana tidak berpengaruh sedikit pun.Marco memberanikan diri bertanya, suaranya ragu.“Kak… boleh jujur padaku? Apa kamu punya rencana lain ke keluarga Muller? Atau… ada alasan lain kenapa kamu setegar ini?”Senian berhenti sejenak.Senyum samar tetap tergambar di bibirnya, tapi matanya berkilat dingin sesaat sebelum kembali lembut. “Marco,” jawabnya, nada suaranya tenang.“ada hal-hal yang tidak perlu kamu ketahui sekarang. Percayalah, semua ini untuk kebaikan kita.”Marco terdiam.Kata-kata itu bukannya menenangkan, justr

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 27 Hujatan Sosial

    Keesokan paginya, berita di surat kabar dan media sosial heboh, bukan hanya di ruangan itu, tetapi juga segera menyebar ke kalangan atas ibu kota.Namun yang membuat riuh bukanlah berita politik atau bisnis, melainkan satu kabar yang mendominasi seluruh halaman sosial.“Nathan Muller Resmi Melamar Senian Zhuge!”Judul itu besar, tebal, dan sulit diabaikan. Beberapa bahkan menambahkan foto buram dari acara lamaran sederhana malam sebelumnya.Tagar #LamaranMullerZhuge menduduki posisi teratas trending di media sosial. Ribuan komentar bermunculan, sebagian kagum, senang, ada pula sinis.“Benarkah? Itu bukan rumor lagi?” gumam seorang sosialita sambil meneguk tehnya. “Tuhan, Senian benar-benar naik derajat. Dari hampir menjadi istri Xieran, kini justru tunangan pamannya.”Suara tawa, decak kagum, juga bisikan sinis bergema di mana-mana.“Wah, Senian beruntung sekali! Dari calon istri Xieran, langsung naik jadi tunangan Nathan Muller. Itu namanya jackpot!” tulis seorang netizen dengan emot

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 26 Lamaran resmi

    Malam sebelum acara lamaran, ruang pertemuan keluarga Muller terasa berbeda. Hanya beberapa anggota inti yang hadir, tanpa kehadiran tamu luar.Nathan duduk tenang di kursi utama, ekspresinya tak tergoyahkan. Namun tatapan beberapa anggota keluarga besar jelas-jelas penuh tanda tanya.“Nathan, apa kamu yakin dengan keputusan ini? Semua orang tahu masa lalu Senian dengan Xieran. membawanya masuk ke keluarga kita bisa menimbulkan gosip yang tak ada habisnya.”“Benar. Bayangkan bagaimana orang luar akan memandang keluarga Muller, seolah-olah kita mengambil sisa dari Xieran. Apa itu tidak merendahkan nama keluarga?”Xieran duduk agak jauh, dia memilih bungkam. Wajahnya tegang, tapi matanya tajam menatap lantai seakan mencoba menyembunyikan gejolak hatinya.“Lucu sekali,” ucap Nathan tenang, tapi tajam.“Di pesta pernikahan kemarin, ketika aku ingin menolak ajakan menikah dari Senian, tidak ada satu pun dari kalian yang menolak. Semua mengangguk, semua tersenyum, semua menyetujuinya.”Dia

  • Reinkarnasi, Menukar Suami Pewaris dengan Pemalas   Bab 25 Xieran Geram

    “Gadis yang baru saja kehilangan tunangan biasanya hancur berkeping-keping. Apalagi tunangan sekelas Xieran Muller. Semua orang tahu betapa besar cintamu dulu padanya. Tapi kamu…” Nathan memiringkan kepalanya, menatapnya seakan sedang memeriksa pion di papan catur. “…kamu berdiri di hadapanku dengan keberanian yang bahkan jarang kulihat pada pria.”Senian terdiam sesaat, tapi tidak bergeming. “Mungkin kamu hanya salah menilai aku selama ini.”Nathan tersenyum tipis, sinis sekaligus mengagumi. “Tidak… bukan salah menilai. Kamu yang sengaja menutupinya. Kamu menyembunyikan sesuatu.”Di dalam kepalanya, Nathan mulai menyusun strategi.Jika Senian ingin bermain api, maka dia akan memastikan nyala api itu tidak hanya membakar dirinya, tapi juga membakar balik gadis itu.“Baiklah, Senian” batinnya dingin. “Jika kamu ingin menikah dengan cepat, aku akan mengikutimu. Tapi jangan pernah lupa, aku tidak akan membiarkan orang lain menjebakku. Kalau kamu punya permainan, aku akan memastikan perma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status