Share

Bab 125. Kejahatan yang Terbongkar

"Kamu nggak tau, 'kan, kalo kita sering ketemu pas aku udah balik ke sini?" Hilda bertanya dengan suara yang nyaris tak bisa lagi ditangkap oleh indra pendengaran. Dia sudah setengah tertidur, tetapi mulutnya masih meracau. "Aku nggak berani nyapa kamu duluan karena aku tetap nggak terlihat di depan kamu." Dia kembali terisak. Hilda sudah seperti orang gila, emosinya berganti begitu cepat. "Aku ngeliat cewek sialan itu hidup lagi, ngobrol sama teman-temannya di depan aku yang nggak mereka anggap ada. Aku kesal, Jun, aku marah kenapa dia hidup lagi."

Juna kembali mengintip perekam video di ponselnya, masih aktif. Ia kembali memfokuskan perhatian pada Hilda yang masih terus mengoceh dengan suara yang sudah tidak terlalu jelas lagi.

"Aku putuskan buat deketin kamu," sambung Hilda. Bahu mungilnya terlonjak ketika dia cegukan satu kali. "Aku langsung datang ke kantor kamu terus bikin janji buat ketemuan sama kamu."

"Jadi, cerita mengenai klien kamu itu bohong?" tanya Juna dengan suara sed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status