Share

Penyesalan

“Mbak Niken, kita ketemu lagi,” sapa Aisya ramah. Dalam hati ia bertanya mengapa perempuan ini ada di sini malam-malam. Padahal jam besuk sudah habis.

“Eh, iya, Mbak. Kebetulan saya kerja di sini. Dapat kabar dari kawan perawat katanya ada yang kecelakaan atas nama Wira, jadi saya ke sini,” dalih Niken.

“Lho, kalian sudah saling kenal?” ujar Mamak setelah beberapa saat hanya menjadi penonton dialog dua perempuan muda di hadapannya.

“Tadi sore kami bertemu, Mak,” jawab Aisya ringan. Ia terus menatap Niken yang mulai tak nyaman. Tatapan penuh upaya pengusiran itu terejawantahkan dengan baik di kepala Niken.

“Ya sudah, Mak, saya pamit ya ... besok ketemu lagi. Saya shift pagi kok,” ucap Niken berpamitan. Tatap perempuan bernama Aisya itu begitu mengintimidasinya.

“Lho, baru datang kok sudah pulang, Ken?” cegah Mamak.

Niken tak segera menjawab. Ia memandang tubuh lemah Wira yang tadi sore begitu bugar saat mampir ke rumahnya. Pahl

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status