/ Fantasi / Revival In Another World! From Zero / Chapter 1 — Perselisihan

공유

Revival In Another World! From Zero
Revival In Another World! From Zero
작가: Ajipang

Chapter 1 — Perselisihan

작가: Ajipang
last update 최신 업데이트: 2021-08-15 18:22:22

Sinar mentari menyelinap melalui jendela, memeluk wajah remaja berumur tujuh belas tahun berambut hitam yang tertidur lelap. Tidak lama kemudian, alarm yang disetel berdering keras.

“Berisik, aku sudah bangun,” ujarnya dengan malas dan mematikan alarm.

Sontak dia terbangun, iris matanya yang biru seakan menyinari kamar berantakan dan gelap itu. Meskipun sudah bangun, belum ada tanda-tanda darinya ingin meninggalkan kasur, sampai dia ingat sesuatu teramat penting yang mengharuskannya bangun sepagi ini.

“Benar! Aku harus membeli figure edisi terbatas!” dia bergegas bangkit dari kasurnya dan membersihkan dirinya dengan air.

Sesudahnya, dia segera mengenakan jersey merah dengan baju hitam di dalamnya dan membawa uang pribadinya.

Remaja itu bernama Kanzaki Pratama, seorang pemuda yang menghabiskan kesehariannya bermain game dan mengurung dirinya. Jarang bersosialisasi dengan lingkungannya, bahkan dia tidak mengenal tetangganya sendiri.

Hidup menjadi beban bagi keluarganya, memiliki keseharian yang menyedihkan, tanpa memiliki hal apa pun yang bisa dia banggakan sekarang ini.

Bukan berarti dia yang menginginkan kondisi semacam ini, melainkan keadaan yang memaksanya. Tanpa cinta dari orang tua, dia tersesat dan menjadi salah satu dari sedikit remaja tanpa masa depan.

“Sudah dua bulan, ya … semenjak terakhir kali aku meninggalkan rumah,” ujarnya selagi menatap langit biru.

Kanzaki berhenti di persimpangan jalan dan menunggu lampu hijau bagi pejalan kaki seperti yang lainnya.

Karena ini pagi hari, tidak sedikit orang yang menunggu bersamanya. Dimulai dari para pekerja kantoran hingga siswa-siswi SMA sepertinya. Kanzaki seharusnya berangkat menuju sekolah seperti mereka namun dia sudah sangat tidak mempedulikan sekolah.

Lagipula dia tidak memiliki apapun untuk dicapai, selama bisa menafkahi dirinya sendiri sudah cukup.

Ini menjadi alasan mengapa aku benci keluar, matahari sangat menyengat dan membuat kepalaku sakit. Pikirnya.

Bahkan punggungnya mulai basah akan keringat. Mungkin ini efek samping karena dirinya jarang terpapar sinar matahari, sehingga tubuhnya jauh lebih rentan terhadap panas.

“Sial, mungkin sebaiknya matahari hancur saja, ya,” gumamnya selagi menoleh ke kanan dan menemukan gadis seusianya.

Gadis itu juga menatapnya balik, wajahnya seketika tersipu saat tatapannya bertemu dengan Kanzaki. Yah, itu tidak mengejutkan karena Kanzaki memiliki wajah yang terbilang bagus. Namun hal paling misterius adalah Kanzaki tidak pernah sekalipun berkencan.

“Umm, apa kamu berbicara denganku?” tanya gadis itu dengan malu.

Kanzaki menatapnya dengan aneh, tidak sekalipun terlintas di benaknya untuk mengajak gadis itu bicara. Tidak salah lagi, dia salah paham dengan gumaman Kanzaki sebelumnya.

“Kamu siapa? Aku bahkan tidak mengenalmu atau mencoba berbicara denganmu,” ujar Kanzaki dengan acuh.

Gadis itu sedikit terguncang dengan reaksi Kanzaki, dia segera memaksakan senyumnya yang kaku.

“Ehh … tapi kamu mengatakan sesuatu dan melihat ke arahku, wajar bila aku berpikir kamu akan berbicara denganku.” gadis itu memberikan penjelasannya.

Kanzaki tidak berpikir gadis itu berkata jujur. Bahkan jika apa yang dikatakannya kebenaran, tidak semudah itu baginya untuk percaya.

“Jangan berbohong. Aku tahu bahwa itu hanya akal bulusmu saja untuk mendekatiku dan menjadikanku sebagai dompet pribadimu!” Kanzaki memberikan tatapan yang merendahkan dengan wajahnya yang akan membuat orang kesal.

“Aku bukanlah orang seperti itu! Apa yang akan dipikirkan orang-orang jika aku melakukan hal sehina itu?”

Memang bahwa wajah yang dimiliki gadis itu tidaklah buruk, bahkan mungkin dia cukup populer di sekolahnya. Namun bagian dadanya sudah cukup untuk menjawab.

Jika perlu dibandingkan mungkin setara dengan milik pria, teramat datar!

“Yah, mungkin itu benar karena tidak ada orang yang cukup aneh untuk menyukai papan cuci itu. Jika ada, mereka pastinya lolicon. Lagipula kecilnya dada seorang wanita menunjukkan kecilnya kesabaran.” Kanzaki tertawa riang sampai mengeluarkan sedikit air mata.

Gadis itu gemetar marah, dia tentunya sadar bahwa dada miliknya berada di bawah rata-rata gadis SMA. Namun mendengar orang mengatakannya langsung jelas membuatnya naik pitam.

Meskipun mereka baru pertama kali bertemu, gadis itu merasa heran karena Kanzaki mampu mengatakan perkataan buruk kepada orang yang baru dijumpainya, belum lagi yang dia hina tetaplah seorang wanita. Lantas, sebuah pertanyaan terlintas dalam benaknya, “Apa kamu tidak diajarkan sopan santun oleh orang tuamu? Mengatakan perkataan buruk kepada orang yang baru kamu jumpai bukanlah sikap yang pantas!” ujarnya dengan suara tinggi.

Perhatian terpusat kepada Kanzaki dan gadis itu, tanpa mereka sadari orang-orang berkerumun di sekitar mereka.

Sebagian berpikir bahwa ini hanyalah pertengkaran sepasang kekasih, namun sebagian sudah mengetahui masalahnya sejak awal.

“Oi, kamu terlalu berisik sampai lalat datang karena tertarik, segera menjauhlah dariku, papan cuci,” ujar Kanzaki selagi mengusir gadis itu seperti serangga.

Kanzaki tidak menyukai banyak perhatian seperti ini, segera dia ingin kabur dari situasi semacam ini. Hal itu dikarenakan dia akan teringat dengan kenangan di masa lalu yang menyebalkan.

Kanzaki mencoba pergi dan melewati gadis itu, namun sebuah tangan menarik kerahnya dan tangan lainnya menampar pipinya, meninggalkan bekas merah berbentuk tangan, Kanzaki merasakan sakit disertai panas di pipinya.

Dia memegang pipinya yang kemerahan, tidak terlintas di benaknya gadis itu akan bertindak terlalu jauh. Memang bahwa Kanzaki juga bersalah karena mengatakan hal-hal yang menyakiti gadis itu. Namun, tetap saja ….

“Dasar lancang! Meskipun kamu benar seharusnya kamu bisa lebih menghargaiku dengan tetap diam! Aku yakin orang tuamu benar-benar kecewa melahrikanmu!” gadis itu menunjuk Kanzaki dengan geram.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Revival In Another World! From Zero   Chapter 17 — Pembasmian Siput II

    “Tolong! Cepat tolong aku, Violet!”Kanzaki yang tengah dikejar siput berkaki mulai menangis dan teriak seperti bayi.Bagaimana tidak? Sebagai manusia bumi ini adalah pengalaman pertamanya melihat siput berkaki.Hanya apa yang membuat dunia ini menjadi begitu aneh?!“Aku hanya bisa menyembuhkan saja! Sebagai Dewi yang menyembuhkan dan kehidupan, aku tak bisa menyakiti kehidupan apapun selain iblis!”“Gak guna banget, lo!”Seperti biasa apa yang ada di pikirannya keluar begitu saja.Dengan perlengkapannya saat ini sulit untuk Kanzaki mengatasi monster terlemah sekalipun. Dia tak memiliki pilihan lain selain terus melarikan diri dan mencari cara untuk keluar dari situasi saat ini.“Sial! Andaikan saja aku punya garam mungkin bisa membunuh siput keparat ini!”Siput makhluk berlendir yang bagi Kanzaki seperti lintah dengan cangkang. Dia percaya bahwa siput juga tak tahan dengan lendir meski tak tahu apakah benar atau tidak.Selagi terus dalam pelarian Kanzaki menyadari bahwa perut siput ya

  • Revival In Another World! From Zero   Chapter 16 — Pembasmian Siput

    “Kanzaki ... larilah dengan segenap kekuatanmu!” Di kejauhan Violet berseru dengan penuh keceriaan sekalipun orang yang dia dukung sedang dalam penderitaan.“Emaakkk!”Sebagai petualang pemula mereka harus mengambil quest dengan tingkat mudah. Sebagai seorang pemuda yang memiliki bakat spesial karena membuka dua Job langka, Kanzaki awalnya menyombongkan diri.Kanzaki begitu yakin bahwa hanya melawan siput takkan membuatnya kerepotan meski terdapat catatan bisa membunuh. Namun sekarang dia sungguh memiliki penyesalan tentangnya.“Apa-apaan ini ... sejak kapan siput bisa secepat ini?! Aku tidak memiliki ingatan bahwa siput di dunia ini secepat motor!” Kanzaki menyerukan keluhannya selagi dalam kejaran delapan ekor siput.Violet mengikuti Kanzaki di belakang siput-siput dengan riang dan tersenyum lebar, “He he, dikarenakan informasi yang aku berikan adalah informasi di masa lalu, jadi ada perbedaan signifikan tentangnya. Para siput itu salah satunya, seiring wa

  • Revival In Another World! From Zero   Chapter 15 — Quest

    Arch Priest, sebuah Job tingkat langka dan mendekati legendaris. Job tersebut biasa ditemukan dalam banyak kisah tentang kepahlawanan dunia ini. Artinya, mereka yang memiliki Job tersebut adalah sosok yang luar biasa spesial.Selain hanya wanita yang bisa memilikinya, butuh kesucian dan kemurnian seorang wanita di tingkat tertentu agar bisa memilikinya. Selain kesucian, konon hanya wanita polos yang tidak memahami sesuatu yang kotor saja yang berhak mendapatkannya.“Tahukah kamu, bahwa kepolosan gadis Arch Priest berada di luar nalar manusia. Menurutmu mengapa banyak pria tertarik dengan temanmu itu?” Stupid menunjuk para petualang yang merona dan mesum ketika melihat Violet.Pemikiran Kanzaki sangat normal dan logikanya langsung memahami tujuan pembicaraan, “Singkatnya ini berhubungan dengan hal-hal seperti kenikmatan surgawi, kan?”Hal yang paling mendominasi isi kepala para pria adalah tidak lain dan bukan soal berhubungan intim. Kanzaki sangat menyangkal keb

  • Revival In Another World! From Zero   Chapter 14 — Kehebatan Arch Priest

    “Ya, setidaknya aku bisa membantumu bersemangat!” Violet berkata dengan semangat dan wajah polosnya.Itu memang membantu namun tidak ada gunanya ketika pertempuran dimulai. Kanzaki hendak mengatakan sesuatu namun dia mengurungkannya untuk saat ini.“Terkadang aku penasaran kamu ini bodoh atau apa.”Violet kemudian meletakkan tangannya di alat lainnya dan memunculkan statistik di tangan kanan. Lina membaca Job apa saja yang didapatkan oleh Violet.“Kamu ... wanita yang sangat suci!” Lina berkata dengan terkejut, “Arch Priest, ini Job tingkat tinggi yang langka!”Para petualang kembali terkejut dan bersorak riang. Sepertinya Job itu memiliki keistimewaan tertentu sehingga orang-orang menjadi sangat bersemangat, terutama para pria yang membuat wajah mesum.Kanzaki penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi, meski dia memiliki pengetahuan yang diberikan Violet, ada terlalu banyak untuk digali.“Apa sebegitu hebatnya Job tersebut?” Kanzaki memirin

  • Revival In Another World! From Zero   Chapter 13 — Tidak Berguna

    “Kamu tak bisa menyentuh pedang lagi? Itu sangat bodoh.” Stupid yang mabuk berkata mengejek.“Itu juga berlaku untukmu yang tidak mampu memegang tombak.” Lina menyela dengan kecaman lelah kepada Stupid.“Apa maksudmu? Jika tombak, aku selalu memolesnya setiap malam dan membawanya ke manapun.” Stupid berkata, dia memajukan pinggulnya dan memamerkan sesuatu di selangkangannya, “Aku selalu membawa tombak di dalam celanaku ini!”Semua orang menatapnya seperti sampah yang paling rendah, hanya Violet yang menatapnya dengan tertarik, “Kamu mampu membawa tombak di dalam celana? Itu hebat.”Sebagai seorang Dewi dia terlalu polos dan mudah teralihkan. Para petualang mulai menjelaskan kepada Violet apa yang dimaksud Stupid, sampai dia memahaminya, Violet segera memberikan tendangan kuat ke pria mabuk yang konyol itu.“Aku masih belum menentukan Job seperti apa yang ingin aku ambil. Apa tidak masalah jika aku tidak memilih apapun selama beberapa waktu?”“Itu tidak bisa kar

  • Revival In Another World! From Zero   Chapter 12 — Job Terlemah

    Kanzaki memegang dagunya dan berpikir, “Kamu bertanya kenapa ... jika aku memilih salah satu dari Job langka tersebut maka aku hanya bisa mempelajari kekuatan dari Job itu, kan?”Lina, Violet dan semua petualang yang mendengarkannya hanya mengangguk sebagai tanggapan atas pertanyaan Kanzaki. Melihat mereka masih menantikan jawaban, sangat jelas bahwa tidak satupun memahami niatnya.Dari yang ada di dalam ingatannya, seseorang hanya bisa mempelajari skill menengah dan tingkat tinggi dari Job yang dia pilih. Tentunya skill dasar juga bisa dipelajari terlepas dari Job apa yang diambil namun jika misal saja Kanzaki mengambil Necromancer dan mencoba mempelajari skill memanah tentunya tidak akan bisa.Job seperti kekang yang membuat seseorang tidak bisa menjadi terlalu kuat.“Jika begitu pilihan skill akan sangat terbatas dan aku tidak ingin dibatasi. Memilih Job terlemah adalah jalan lain agar aku bisa mempelajari banyak skill yang aku inginkan nantinya.”Meski K

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status