Share

Bab 18

Jovan mengambil cangkir teh yang ada di atas meja, lalu menenggaknya habis dan berkata, "Sudahlah, Kak Max. Reina 'kan sudah meninggal."

Begitu berkata seperti itu, Jovan sontak menyadari bahwa dia sedang membela wanita tuli itu ....

Maxime tidak menyadari ada yang berbeda dari sikap Jovan hari ini, dia terus membaca rekam medis Reina.

Tepat saat dia nyaris selesai membaca, ponselnya berdering.

Maxime mengambil ponselnya, ternyata yang meneleponnya adalah Ekki. Asistennya berujar dari ujung telepon, "Pak Maxime, kami berhasil menemukan Revin pergi ke mana."

Ekki pun mengirimkan alamatnya kepada Maxime.

Maxime membukanya, ternyata Revin sedang berada di daerah terpencil bernama Kabupaten Sariang.

Nama itu terdengar tidak asing, tetapi Maxime tidak ingat di mana dia pernah mendengarnya.

Karena Maxime tidak kunjung bicara, Jovan pun bertanya, "Ada apa?"

Maxime bangkit berdiri, lalu berkata, "Aku harus pergi. Telepon aku kalau ada apa-apa."

Setelah itu, Maxime mengambil mantelnya dan langs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status