Share

Cambuk Berduri

Dewa Arsa melompat hendak menyambar Arira yang terus mencemoohnya. Namun, gadis dengan dua bola mata beda warna itu bukanlah manusia biasa. Ia bisa terbang menembus atap istana sebelum ditangkap oleh lekaki yang katanya suaminya.

“Kau pikir aku akan menyerah,” ucap Arira sambil melayang indah di atas kerajaannya.

“Yang seperti ini sudah pernah aku hadapi sebelumnya. Aku hanya perlu mengulang lagi dan bersabar saja.” Maksud Arsa adalah Adara dan Nira.

“Kalau begitu tinggal saja dengan mereka. Kau tak perlukan aku lagi. Aku lebih menyayangi kedua orang tuaku daripada gelar dewi di langit.” Tangan kanan Arira menggenggam sesuatu.

Sebuah akar pohon berduri serupa cambuk muncul di tangannya. Dewa perang itu mengerti kalau Arira tidak bisa diajak tawar menawar. Maka pemaksaan adalah satu-satunya cara.

“Kau yakin? Peperangan di antara kita akan menghancurkan sebagian wilayah milik orang tuamu,” tanya Arsa. Di tangannya juga kini keluar pedang petir.

“Kau takut?”

“Tidak. Aku dewa peran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status