Share

13. Kamu

Gaun selutut tanpa lengan yang membalut tubuh Restya begitu cocok di tubuhnya. Namun, entah kenapa ia merasa kikuk. Manik matanya terus berpendar ke mana-mana. Ia mencari Zio, tetapi tak ia temukan sosok itu sama sekali.

“Dokter Restya,” sapa Emma dengan senyum khasnya.

Restya tersenyum manis seraya menyelipkan anak rambut di telinganya, “Iya, Dokter Emma.”

“Dokter Restya sendirian?” tanya Emma seraya menyodorkan satu gelas jus yang ia bawa.

Restya mengangguk seraya menerima minuman itu.

“Oh, begitu,” kata Emma dengan nada santai. “Ngomong-ngomong saya enggak sengaja lihat Dokter Zio sama perempuan cantik. Mereka serasi sekali.”

Restya kaget dengan ucapan Emma, tetapi ia tetap memasang raut wajah sesantai dan sedatar mungkin.

“Lalu, apa hubungannya dengan saya?” Restya menatap Emma dingin. “Anda masih saja suka mengosip, ya.”

Emma tersenyum masam. “Saya t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status