Share

Rotate
Rotate
Penulis: Olppaemi

Re : 0

“LEPASKAN!”

Aku berusaha melepaskan tanganku dari para penjaga. Dua beast dengan tubuh besar itu menghadangku sekuat tenaga. Padahal aku hanyalah manusia biasa, apa yang mereka takutkan dari seorang gadis kecil tidak berdaya seperti hewan yang sedang terluka ini?. Pandanganku kabur, air mata yang sejak tadi aku bendung akhirnya jatuh juga. Mereka membawanya. Satu satunya harta berhargaku, keluargaaku. Mereka merebut paksa sesuatu yang harusnya menjadi milikku.

Aku berteriak kencang, berharap orang di sebrang sana mendengar jeritanaku. Jeritan yang terdengar pilu dan menyayat hati.

“RAYN!” jeritaku berulang ulang. Air mata menetes dari mataku.

Rayn kini telah menghilang, kereta besar telah membawanya pergi, tidak satupun panggilanku dapat mencapainya. Kedua beast itu melepaskanku. Aku terduduk bersimpuh di atas tanah kotor penuh salju. Kakiku memerah, suhu malam ini sangat dingin. Aku bisa merasakan gigiku yang mulai bergemeletuk saking dinginya. Dengan baju lusuh dan tanpa tempat kembali, para penjaga itu mengambil satu satunya harapanku untuk hidup.

Kini hanya ada aku, sendiri. Tanpa seorangpun disampingaku. Aku berdiri lunglai, ku dongakkan kepala keatas. Cahayaku satu satunya hanyalah bintang dan bulan yang setia menemani. Salju menetes ke atas wajahku, mencair dan mensamarkan tangisan yang sejak tadi menetes dimataku. Bagaimana ini bisa terjadi?.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status