Share

Be Mine, Forever

Bram tampak fokus pada layar laptop. Aku hanya bisa memandangi wajah seriusnya. Kami tidak jadi pergi kencan ke pantai karena cedera yang aku alami.

Aku masih belum ingin mengaktifkan ponsel. Kerjaan pasti menumpuk, belum lagi omelan tajam dari Mami. Aku memang sengaja menghindar dari semua akses. Kalau Papi mencari, beliau sudah menyimpan nomor ponsel Bram.

"Honey." Aku merengek.

Bram menoleh. "Kenapa? Denyut lagi kakinya?"

"Gak. Kan tadi udah minum obat pereda nyeri."

Bram menggeser posisi duduk. "Terus?"

"Kamu sibuk banget. Aku jadi berasa dicuekin."

Bram menutup laptop, bergeser lebih dekat lalu memelukku. "Rencananya, besok aku pulang cepat. Jam makan siang aku udah sampai di sini, biar bisa ngurusin kamu. Jadi aku cek ulang dokumen sekarang."

"Aku pengen ke pantai. Kencan sama kamu." Aku menengadah.

Bram langsung mengecup bibirku. "Kaki kamu masih sakit, Cantik. Tunggu sembuh dulu, oke?"

Aku mendengkus. Mera

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status