Share

4. Kesempatan

Jessie baru saja mengunci kamar ketika ibu kos menghampirinya. Ibu Kos bertumbuh tambun, gemar mengenakan sandal teplek – suaranya berteplek-teplek di lantai keramin koridor kamar kos, rambutnya panjang digelung ke atas, mengenakan daster, dan mulutnya nyinyir bukan main.

Kos-kosan karyawan tempat Jessie tinggal sangat enak sekali. Lokasinya strategis, dekat dengan banyak warung makan yang enak dan harganya murah. Tempat kos-kosannya pun tidak pengap, udara segar mengalir lancar, sinar matahari berlimpah ruah, bila siang teduh, bila malam tak begitu dingin yang menggigit.

Hanya sayang, satu hal yang mengganggu adalah pemilik kosnya rese’! Ya, apa boleh buat. Jessie mengejar harga sewa kamar yang murah dan tempat yang nyaman meski ibu kosnya riweuh. Toh, hanya sesekali saja ia perlu berurusan dengan Ibu Kos; saat membayar sewa dan bila ada pengumuman penting.

“Haloo, Mbak Jesssieee…,” sapa Ibu Kos berusaha terdengar ramah tapi kentara bahwa kedekatan yang ditunju

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status