Share

Pekerjaan Baru

“Dari mana kamu tau?” tanyaku. Sementara Rena malah tersenyum saja. “Roni?” Aku menebak.

“Bukan. Aku sering melihat kalian antar jemput anak kalian, kamu dan istrimu. Dia masih cantik ya, walaupun anakmu sudah besar. Salut,”ucapnya.

Dia sedang memuji, tapi bagiku terdengar seperti sebuah ejekan. Renatak tau permasalahan kami, itu masalahnya.

“Mau, ya? Lagian istrimu pasti setuju.”

“Oke,” jawabku cepat, karena tidak ingin Rena terus membahas Shanti.

“Kapan aku bisa langsung kerja?”

“Sesuka kamu saja kapan mulainya. Setelah kalian pindahan malah lebih baik.”

“Oke. Lusa aku mulai kerja.”

“Sip. Eh, tapi bukannya kamu harus bicarakan ini dengan istrimu?'

“Buat apa? Kan kamu sudah memutuskannya tadi. Penting gitu?”

“Kamu tersinggung?”

“Enggak sama sekali. Tapi aku memang setuju kok.”

“Oke, terima kasih. Sementara bawa saja mobilku. Biar nanti enak datangnya."

“Eh, gak usah.”

“Gak pa-pa. Aku masih ada mobil yang lain.”

Kami mulai memasuki kawasan rumah yang maha luas ini. Memandangnya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status