Share

Ditolak

"Yang patah itu tanganku, bukan kakiku, kenapa aku harus naik dikursi roda," dengkus Cinta.

Sabda tak menjawab, pria itu mendorong kursi roda itu dengan tenang.

"Kamu dengar aku lagi ngomong, kan?"

"Dengar."

"Terus kenapa diam saja. Tidak menyahut ucapanku. Kamu males ngomong sama aku?"

"Tidak, Cinta. Aku hanya takut jika akan mengganggumu," ucap Sabda.

Cinta menghela napas berat. "Masih aja diingat."

"Dengar, Cinta. Kamu bahagia, aku juga bahagia. Kamu terluka, aku juga ikut terluka. Aku hanya ingin memahamimu."

"Stop!" titah Cinta.

Sabda pun menurut, pria itu tak beralih dari sana. Dia malah menatap punggung Cinta dengan sendu. Dia ingin merengkuh tubuh wanita itu, tapi dia takut kalau Cinta malah semakin membencinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status