Share

SACRIFICE
SACRIFICE
Penulis: Suciyati

Bab 1 : Panik dan Amarah

Pukul 08.00 pagi keadaan rumah B2F2 kacau, teriakan juga tangisan serta perasaan khawatir memenuhi seluruh penghuni rumah. Keadaan itu berawal dari aktivitas rutin mereka, yaitu sarapan bersama. Namun, dua member yang sejak tiga tahun berperang dingin tidak terlihat batang hidungnya, membuat leader B2F2 itu panik dan menelfon mereka. 

Lion sedikit tenang saat Thana mengangkat panggilannya. Dan mengatakan jika dirinya pergi ke studio terlebih dahulu, juga mengucapkan permintaan maaf karena tidak sempat memberi kabar. Serta bertanya apa yang membuat Lion sebegitu khawatirnya. Dan saat mendapat jawaban dari sang leader. Thana hampir saja murka, namun dia masih bisa menahan diri.

Dan yang membuat keadaan asrama semakin kacau adalah New yang meninggalkan ponselnya di meja nakas samping tempat tidurnya. Meninggalkan tempat tidur yang tersusun rapi juga dingin. Terlihat bila pemuda itu telah meninggalkan asrama sejak subuh atau bahkan saat semua member mengarungi dunia mimpi.

"Lion. Bagaimana ini?" 

Pertanyaan itu terucap sejak tadi dari bibir Phan. Nada bicaranya menyiratkan betapa khawatirnya dia, juga netranya yang merah akibat menahan tangis. Phan adalah member yang berhati lembut dan mudah menangis seperti New. Namun, New masih bisa mengendalikan dirinya tidak seperti Phan.

"Semua akan baik-baik saja. Okay. Jangan panik. Aku akan mencarinya. Ayo Krist bantu aku."

Krist yang sedang menenangkan Phan langsung beranjak dan mengikuti langkah leader keluar dari asrama setelah Jump mengambil alih posisinya.

"Aku mengkhawatirkannya."

Jump yang sejak tadi membisu mengeluarkan suaranya seraya mengusap bahu Phan. Hingga mereka tersentak dengan dorongan keras yang berasal dari pintu utama.

Disana, berdiri pemuda tampan dengan hoodie di tangan kanannya dan tas kecil di tangan kirinya menatap kedalam asrama dan memandang Jump juga Phan dengan tatapan tajam. Bahkan mereka bisa   mendengar suara nafas pemuda itu dengan sangat jelas akibat heningnya suasana.

"Apa bocah sialan itu tidak mengatakan apapun kepada kalian? Kemarin? Atau bahkan semalam?" 

Suaranya rendah dan tajam. Hingga tidak bisa dipungkiri jika yang mendengarnya akan merasakan bulu roma mereka berdiri.

"Ada apa denganmu? Tidak bisakah kau berbicara sedikit sopan?"

"Persetan dengan sopan santun-"

"Yak!"

Jump langsung saja berteriak dan menghentikan ucapan Thana, menatap tajam pemuda tampan itu. Merasa berang dengan tingkah lakunya belakangan ini yang semakin menjadi. Membuat atmosfer mencekam di ruang tamu semakin meningkat lantaran kedua pihak yang saling menatap tanpa ada yang mau mengalah.

Semua berawal dari kejadian tadi malam, mereka yang merayakan ulang tahun member termuda serta melakukan siaran langsung diakun i*******m B2F2. Awalnya semua berjalan normal sebagaimana mestinya hingga salah satu penggemar B2F2 membuat permintaan tentang New yang harus memberikan kue potongan pertama kepada Thana sekalian menyuapi kakak kandungnya itu.

New tentu saja dengan senang hati menerimanya, namun dia juga takut jika kakaknya akan marah kepadanya. Dan ternyata itu semua terjadi, setelah Thana menerima suapan dari New suasana siaran langsung, langsung berubah. Tidak lagi seru, melainkan mencekam karena aura dingin yang Thana keluarkan. Bahkan jawaban yang Thana utarakan saat penggemar bertanya sangat singkat.

Hal itulah yang membuat penggemar B2F2 bingung bahkan menjadi trending topik di twitter dan tersebar luas.

Atensi mereka teralihkan saat mendengar suara seseorang sedang memasukkan sandi rumah. Dan saat pintu terbuka, keheningan semakin meningkat. Menutup pintu, New menatap semua penghuni ruang tamu dengan pandangan bingung. Dan meletakkan barang bawaannya dimeja dekat rak sepatu.

"Apa yang terjadi?" 

Pertanyaan New membuat Thana berang dan langsung saja meninju perut New, membuat pemuda yang lebih muda itu mundur hingga menghantam rak sepatu dan jatuh dengan beberapa sepatu yang menimpanya.

Melihat itu Jump juga Phan panik dan memegang Thana agar tidak kembali melancarkan pukulannya. Mereka terkejut akibat perbuatan Thana. Karena selama ini, pemuda tampan itu tidak pernah mengangkat tangannya untuk memukul seseorang.

"Setelah perbuatanmu kau bertanya apa yang terjadi!"

New semakin bingung dengan situasi. Dan hanya berdiri bodoh dengan tangan yang memegang perutnya lantaran nyeri. Juga Phan yang memapahnya.

"Pertunjukan sudah tinggal menghitung hari dan kau masih bersikap santai juga membuat semua orang panik?"

Heningnya suanana membuat suara Thana memenuhi penjuru ruangan. Dan membuat New semakin tidak mengerti.

"Apa kau merasa telah berada di puncak? Cih. Kau bahkan membuat semua orang repot akan kehadiranmu. Menyusahkan orang akan tingkah lakumu. Ketertinggalanmu membuat semua orang berang. Hah. Kau tidak-"

"Krathana Vanitcha! Cukup!"

Thana langsung saja menghentikan ucapannya saat mendengar Jump membentaknya. Dan menatap sinis teman seumurannya.

"Cih. Bukankah yang ku katakan sebuah fakta?"

"Thana. Hentikan, okay. Kau menyakitinya."

Phan berkata lembut, mencoba menghentikan pertikaian dan menenangkan New yang berurai air mata. 

"Maafkan aku." 

Perkataan lirih New membekukan suasana. Setelah meminta maaf juga membungkuk 90°. New berjalan keluar dan meninggalkan rumah tanpa menatap pintu yang tertutup juga terkunci otomatis.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status