Share

Ini Pertama Bagiku

Miranti menatap kamarnya dengan heran. Ruangan itu terlihat rapi. Dan ... terasa lengang.

Pagi-pagi biasanya ranjangnya berantakan karena selimut sang suami, tapi kali ini ia tak mendapati hal yang sudah menjadi kebiasaan tersebut.

"Apa Papa tak tidur di kamar semalam?" gumamnya. Diketukkan jemari ke pipi, berpikir apa terjadi sesuatu pada pria itu?

"Ini sungguh aneh!" Miranti mendesah panjang. Sebelum akhirnya keluar kamar, berniat mencari sang suami.

Ketika melihat ibu mertuanya, sedang berolahraga di kebun kecil belakang rumah, Miranti segera mendekat untuk bertanya. Karena tak mungkin bertanya pada Qinara yang seolah menutup mata pada orang-orang di sekeliling.

Miranti sendiri bahkan mengakui, bahwa si bungsu itu kelewat egois.

Kalau saja ada Kalila di rumah, pasti ia bisa bertanya tentang semua hal di rumah ini. Anak sambungnya itu, bukan hanya dekat dengan ayah dan neneknya, dia bahkan dekat dengan pembantu mereka. Juga tahu apa yang m

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status