Home / Thriller / SANG PEWARIS PERKASA / Chapter 64 - Maut Yang Mengincar

Share

Chapter 64 - Maut Yang Mengincar

Author: Dewa Amour
last update Last Updated: 2025-01-29 09:09:22

Eve berusaha memecahkan kaca depan mobil dengan sebuah batu yang cukup besar. Usahanya tak sia-sia. Kaca mobil pecah setelah ia menghantam dengan batu tersebut.

"Cepat keluar!"

Pria itu berteriak sambil mengulurkan tangan pada wanita yang masih terjebak di dalam mobil. Miranda menatapnya dengan sendu.

Eve tak peduli. Setelah ia berhasil menggapai lengan wanita itu, dia langsung menarik Miranda keluar dari mobil.

Duar!

Ledakan besar membuat Eve dan Miranda terpental cukup jauh. Keduanya berguling-guling di rerumputan.

"Kau baik-baik saja?"

Eve bertanya pada wanita yang berada di bawahnya saat ini. Matanya mengincar wajah cantik yang juga sedang menatapnya. Ini pertemuan mereka kedua kalinya. Eve terpana akan kecantikan Miranda.

"Menyingkirlah!"

Perkataan Miranda sungguh di luar perkiraan. Dengan kasar wanita itu menepis Eve darinya.

Miranda bergegas bangkit dan segera melihat ke arah semak-semak di mana mobil Luca berada.

Oh, tidak!

Off-road putih itu sudah dilahap oleh api. Mirand
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SANG PEWARIS PERKASA   Chapter 90 - Kecurigaan Aaron

    Ostia, kota kecil di tengah kepadatan San Alexandria Baru. Terlihat dari kejauhan sebuah kapal yang sedang menuju dermaga. Di hari Minggu menjelang malam pergantian tahun, akan ada banyak kapal yang datang ke Ostia.Bukan hanya keindahan panoramanya yang eksotis, Ostia bagai surga yang tersembunyi di dunia nyata. Laut Noer yang airnya kehijauan dan bening bagai kaca, daratan pantai luas dengan pasir putih yang hangat, juga perbukitan di kaki Gunung Eart yang membuat sejuk mata memandang.Tidak hanya itu, Ostia menyajikan aneka ragam menu makanan di musim panas yang lezat. Seperti Lasagna dan Taco. Ada juga barbeque dan ramen. Para pengunjung menjadi lapar jika membayangkan semua makanan enak itu.Di antara orang-orang yang baru keluar dari kapal, tampak Aaron dan Nacos. Juga Luca dan Neymar yang berjalan di belakang mereka. Matanya menyapu pandangan ke sekitar. Mereka tak boleh lengah.Tidak seperti kebanyakan orang yang datang berkunjung ke Ostia, kedatangan Aaron dan kawan-kawan bu

  • SANG PEWARIS PERKASA   Chapter 89 - Kejanggalan

    Ostia, kota kecil di tengah kepadatan San Alexandria Baru. Terlihat dari kejauhan sebuah kapal yang sedang menuju dermaga. Di hari Minggu menjelang malam pergantian tahun, akan ada banyak kapal yang datang ke Ostia.Bukan hanya keindahan panoramanya yang eksotis, Ostia bagai surga yang tersembunyi di dunia nyata. Laut Noer yang airnya kehijauan dan bening bagai kaca, daratan pantai luas dengan pasir putih yang hangat, juga perbukitan di kaki Gunung Eart yang membuat sejuk mata memandang.Tidak hanya itu, Ostia menyajikan aneka ragam menu makanan di musim panas yang lezat. Seperti Lasagna dan Taco. Ada juga barbeque dan ramen. Para pengunjung menjadi lapar jika membayangkan semua makanan enak itu.Di antara orang-orang yang baru keluar dari kapal, tampak Aaron dan Nacos. Juga Luca dan Neymar yang berjalan di belakang mereka. Matanya menyapu pandangan ke sekitar. Mereka tak boleh lengah.Tidak seperti kebanyakan orang yang datang berkunjung ke Ostia, kedatangan Aaron dan kawan-kawan bu

  • SANG PEWARIS PERKASA   Chapter 88 - Penyamaran Marquez

    Hari sudah malam saat mobil yang dikemudikan oleh Marquez tiba di sebuah bungalow mewah. Itu rumah rahasia yang ia sembunyikan dari Aaron. Bungalow itu berada di sebuha pulau di Westalis. Sensor keamanannya sangat canggih. Semua area dipasangi kamera pengawas dan jebakan. Juga seratus orang penjaga terlatih yang siap membantai siapa pun yang menyusup ke sana.Miranda menyapu pandangan dari dalam mobil. Di mana dirinya saat ini? Shit! Sepertinya dia tidur amat pulas sampai tak tahu kapan mereka keluar dari kapal."Kau sudah bangun?" Marquez melirik ke arah wanita yang duduk di sampingnya. Miranda, wanita itu tampak linglung. Dia tersenyum melihatnya. Kini mereka sudah amat jauh dari San Alexandria Baru. Aaron tak akan mampu mengejarnya lagi.Masih dengan wajah bingung, Miranda bertanya. "Kita di mana?""Rumahku."Miranda terkejut, "Rumahmu? Eh, bukankah kita akan ke markas ISA untuk menemui Aaron di Westalis? Kenapa malah ke pulau asing ini?"Marquez tersenyum tipis. Sial! Miranda sa

  • SANG PEWARIS PERKASA   Chapter 87 - Kehilangan Jejak

    "Kami kehilangan jejak Dokter Miranda.""Apa?"Dominique melirik ke arah pria tinggi yang berdiri di sampingnya. Aaron pasti akan sangat kecewa karena ISA tak becus diandalkan. "Siapkan helikopter. Aku sendiri yang akan menjemput Miranda."Semua orang tercengang mendengranya. Tuan Muda Fortman bicara sesuka hati saja. Mau mencari Miranda seorang diri? Tentu saja mereka tidak setuju."Tuan Muda, tolong berikan kami kesempatan sekalli lagi. Kami akna berusaha melacak keberadaan Dokter Mirada dan timnya." Dominique yang nyaris hilang muka berusaha membujuk Aaron. Dia dan Jeremy yang mendirikan ISA. Kini Tuan Muda Fortman sudah kembali. Organisasi menemukan pemimpinnya lagi. Namun ISA terancam bubar jalan jika misi mereka untuk menemukan Miranda gagal terus. Dominique mulai pusing. Membiarkan Aaron pergi mencari Miranda, itu sama saja menutup organisasi.Masih dengan perasaan yang tak nyaman, Dominique menunggu tanggapan Aaron. Hingga saat manik-manik biru terang itu melirik ke arahnya

  • SANG PEWARIS PERKASA   Chapter 86 - Pulau Terpencil

    Mabes Organisasi ISA pukul dua sore. Mobil-mobil mewah memasuki gerbang. Kunjungan Aaron ke sana membuat semua orang tercengang."Aku ingin bertemu dengan Miranda."Sambil duduk berhadapan dengan Pimpinan Organisasi, Dominique--Aaron mengutarakan maksud kedatangannya ke sana.Neymar sangat terkejut sekaligus seang. "Dokter Miranda sedang ada misi khusu bersama tiga agen lainnya.""Misi khusus?" Aaron mengernyit.Dominique mengangguk, "Miranda, Jeremy dan Luca berangkat ke pulau untuk mencuri senjata musuh. Nacos turut menemani mereka dalam misinya.""Nacos?""Benar, Tuan Muda. Nacos turut serta membantu misi ISA. Bukankah Anda pun berteman baik dengannya?"Mendengar penuturan Dominique, Aaron terdiam. Setahunya, Nacos sudah meninggalkan Alexandria. Apa mungkin dia kembali lagi?"Apa kalian yakin jika dia Nacos?" papar Aaron.Dominique dan Neymar saling pandang. "Maksud Anda?"Aaron hanya memejamkan mata lalu membuang pandangan ke arah jendela. Sial! Mereka sudah dikecoh!"Sekarang jug

  • SANG PEWARIS PERKASA   Chapter 85 - Penyusup

    Duar!Duar!Duar!"Arkh!""Shit! Cepat hubungi Bos!"Beberapa orang pria berjas hitam berlarian di lorong bungalow. Baku tembak sedang terjadi di teras belakang. Entah ada penyusup dari mana. Mereka bahkan tak pernah lengah sedetik pun."Itu di sana!""Ringkus penyusup itu!"Langkah panjang mereka segera menghambur keluar dari pintu belakang. Semuanya sudah menyiapkan pistol di tangan. Punggung kekar seorang pria yang sedang menghajar seorang penjaga yang menjadi targetnya."Angkat tangan! Jangan bergerak!"Mendengar seorang yang menghardiknya, pria itu berhenti sejenak dari yang sedang memukuli wajah seorang bodyguard. Ekor matanya melirik ke arah belakang. Ada sekitar dua puluh bodyguard bersenjata. Semuanya menodong ke arah kepalanya.Oscar, senior daripada para bodyguar tingkat satu. Matanya menyipit saat melihat orang itu melirik. Punggung kekar dan otot-ototnya yang menyembul padat, sepertinya dia pernah melihatnya.Meski tidak begitu yakin, Oscar tetap berusaha tenang dan mempe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status